Index Price || LOCO GOLD (Open Price 1942.25 | High 1947.10 | Low 1941.30 | Close 1939.70) || HANSENG (Open Price 19227.84 | High 19272.58 | Low 19087.66 | Close 19252.00 || NIKKEI (Open Price 31830.00 | High 31985.00 | Low 31560.00 | Close 31850.00 || Index Price 11 Oktober 2013|| LOCO GOLD (Open Price 1288.07 | High 1288.80 | Low 1278.80 | Close 1282.80) || HANSENG (Open Price 23,022 | High 23,049 | Low 22,982 | Close 23020/40 || NIKKEI (Open Price 14,290 | High 14,365 | Low 14,270 | Close 14340/60 ||

Kamis, 25 Juni 2020

Rifan Financindo - Emas Rekor Lagi, Harga Emas Antam Bisa Tembus Rp 900.000

 

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas dunia mencetak rekor penutupan tertinggi lagi di tahun ini pada perdagangan Selasa pekan ini. Adanya risiko penyebaran pandemi penyakit akibat virus corona (Covid-19) gelombang kedua masih menjadi penopang penguatan harga emas dunia.
 
Penguatan harga emas dunia berkaitan dengan keunggulan emas yang biasa menjadi aset aman (safe haven) sehingga ketika investor dihadapkan pada kekhawatiran Covid-19, emas mulai diburu lagi dan membuat harganya melesat.

Harga emas dunia pada perdagangan Selasa lalu menguat 0,69% ke US$ 1.766,51/troy ons yang merupakan rekor penutupan perdagangan tertinggi tahun ini. Harga logam mulia ini juga berada di level tertinggi dalam 7,5 tahun terakhir, dan sejak awal tahun sudah melesat lebih dari 16%.

Secara teknikal, emas sudah berhasil break out level US$ 1.744/troy ons yang merupakan batas atas pola Rectangle pada hari Senin, tetapi masih di bawah level tertinggi intraday tahun ini di US$ 1.764,55/troy ons yang dicapai pada 18 Mei lalu.

Selasa lalu, level tertinggi intraday tersebut akhirnya ditembus, sehingga peluang berlanjutnya penguatan emas semakin besar. Terbukti, emas hari ini kembali melanjutkan penguatan, pada pukul 16:30 WIB Rabu kemarin, berada di level US$ 1.775,79/troy ons, menguat 0,54% di pasar spot, melansir data Refinitiv.

Pola Rectangle menjadi indikasi emas berada dalam fase konsolidasi atau bergerak sideways, dengan batas bawah di US$ 1.670/troy ons. Rentang batas bawah ke batas atas pola Rectangle sebesar US$ 74, jadi ketika batas atas berhasil ditembus maka target penguatan emas juga sebesar US$ 74 dari batas atas US$ 1.744/troy ons.

Artinya, target penguatan emas ketika pola Rectangle ditembus adalah US$ 1.818/troy ons, lebih tinggi dari level psikologis US$ 1.800/US$, sementara itu, indikator Stochastic kembali masuk ke wilayah jenuh beli (overbought). Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80), maka suatu harga suatu instrumen berpeluang berbalik turun.

Level US$ 1.744 kini menjadi support (tahanan bawah) terdekat, selama bertahan di atasnya, peluang emas ke US$ 1.818/troy ons masih tetap terjaga.

Dari dalam negeri, harga emas logam mulia acuan yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada Rabu kemarin naik hingga 0,94% atau sebesar Rp 8.000 menjadi Rp 858.120/gram dari perdagangan Selasa di level Rp 850.120/gram.

Sebelumnya pada perdagangan Selasa, harga emas Antam naik meski hanya 0,12% atau Rp 1.000 dari posisi harga Senin yakni Rp 849.120/gram, berdasarkan pencatatan data harga Logam Mulia di gerai Jakarta Gedung Antam di situs logammulia milik Antam kemarin, harga tiap gram emas Antam ukuran 100 gram naik 0,94% berada di Rp 85,812 juta dari harga kemarin Rp 85,012 juta per batang.

Emas Antam kepingan 100 gram lumrah dijadikan acuan transaksi emas secara umum, tidak hanya emas Antam. Harga emas Antam di gerai penjualan lain bisa berbeda, adapun khusus harga 1 gram emas Antam hari Rabu juga naik Rp 8.000 menjadi Rp 916.000/gram setelah naik Rp 1.000 ke Rp 908.000/gram pada hari Selasa kemarin.

Di sisi lain, harga beli kembali (buyback) emas Antam pun naik 1,25% atau Rp 10.000 ditetapkan pada Rp 809.000/gram, dari posisi kemarin Rp 799.000/gram. Harga itu menunjukkan harga beli yang harus dibayar Antam jika pemilik batang emas bersertifikat ingin menjual kembali investasi tersebut.

Harga emas Antam pernah mencapai level di atas Rp 900.000/gram, tepatnya Rp 903.000/gram pada Senin (13/4/2020) untuk harga acuan 100 gram, kendati langsung turun keesokan harinya di level Rp 899.000/gram. Pada 14 April itu, khusus harga emas Antam 1 gram juga tembus Rp 948.000/gram - RIFAN FINANCINDO

Sumber : cnbcindonesia.com

Rabu, 24 Juni 2020

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Rekor Lagi, Sudah Dekati US$ 1.800


PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Lonjakan kasus baru infeksi virus corona di berbagai belahan dunia membuat emas terus melanjutkan relinya. Kini harga emas cetak rekor tertinggi lagi untuk tahun ini dan kian dekati US$ 1.800. 

Harga emas sejak Jumat pekan lalu hingga hari ini terus melesat tajam. Pada 08.25 WIB, Rabu harga emas dunia di pasar spot menguat 0,31% ke US$ 1.771,9/troy ons. Ini merupakan harga tertinggi dalam tujuh setengah tahun terakhir.

Dalam dua pekan terakhir Texas, Arizona dan Nevada terus mencetak rekor kasus infeksi baru. Sementara itu Reuters melaporkan ada 10 negara bagian AS lain yang juga melaporkan adanya kenaikan kasus mulai dari Florida hingga Arizona.

Kasus di AS meningkat hingga 25% pada pekan yang berakhir di 21 Juni 2020 dibanding minggu sebelumnya. Kenaikan jumlah kasus ini membuat investor was-was kalau gelombang kedua wabah benar-benar terjadi. 

Meskipun ada kekhawatiran yang meliputi pasar. Namun penasihat ekonomi Gedung Putih Lary Kudlow mengatakan bahwa tidak ada gelombang kedua wabah di Negeri Paman Sam. 
Memang ada beberapa hotspot, kami terus menanganinya dan kami sekarang tahu caranya. Kita sudah bertahan dan melalui musim dingin, tidak ada second wave yang bakal datang.

Sementara menurut Presiden AS ke-45 Donald Trump, peningkatan kasus lebih diakibatkan oleh peningkatan tes yang dilakukan. Hal ini diungkapkan mantan taipan properti AS itu lewat akun twitternya.

Kasus naik di AS karena kita melakukan tes jauh lebih banyak dari negara lain dan terus meningkat, dengan jumlah tes yang sedikit maka kita akan punya kasus yang lebih rendah pula" tambahnya.

Bagaimanapun juga ancaman gelombang kedua wabah memang jadi risiko yang harus diwaspadai mengingat vaksin yang efektif sampai saat ini belum tersedia untuk publik. 

Meski dini hari tadi Wall Street ditutup dengan penguatan akibat data ekonomi yang bagus. Logam mulia emas masih menjadi instrumen investasi yang menarik dan layak dimasukkan ke dalam portofolio.

Data penjualan rumah baru AS memang ciamik. Penjualan rumah baru pada Mei 2020 melonjak 16,6% dibandingkan bulan sebelumnya menjadi 676.000 unit. Jauh di atas konsensus pasar yang dihimpun Reuters yang memperkirakan pertumbuhan 2,9%.

Banyak pihak yang optimis bahwa ekonomi AS sedang berada di fase pemulihan. Namun risiko ketidakpastian seputar wabah masih ada. Hal ini membuat investor mencari suaka ke aset safe haven, emas lah pilihannya.

Menambah sentimen positif untuk emas, pemerintah dan bank sentral masih akan menggelontorkan stimulus untuk menyelamatkan perekonomian. Kubu Partai Demokrat di House of Representatives (salah satu kamar di parlemen AS) menyampaikan proposal stimulus infrastruktur senilai US$ 1,5 triliun.


Rencananya, stimulus ini akan digunakan untuk pembangunan jalan, jembatan, pelabuhan, energi, sekolah dan berbagai proyek lain.Pembahasan akan segera dimulai, dan apabila berjalan mulus akan disahkan dalam beberapa pekan ke depan. 

Ketua House of Representaives (DPR AS) Nancy Pelosi mengungkapkan akan memperjuangkan pengesahan proposal ini sebelum reses pada 4 Juli. dengan adanya banjir stimulus fiskal dan moneter serta suku bunga rendah, maka kemungkinan inflasi yang tinggi ke depan terbuka lebar. Investor sedang mencari aset lindung nilai (hedging) terhadap depresiasi mata uang dan emas lah pelariannya. 

Emas memang dilirik oleh investor di tengah kondisi yang serba tidak pasti seperti sekarang ini. Sehingga wajar saja jika harganya ikut terdongkrak. Apabila harga emas terkoreksi untuk sementara waktu, itu justru dimanfaatkan investor untuk membeli aset ini. 

Ke depan prospek jangka panjang emas masih menarik. Dengan harga emas di posisi saat ini, maka bukan tak mungkin bahwa emas bisa menyentuh level US$ 1.800/troy ons dalam waktu dekat - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : cnbcindonesia.com

Selasa, 23 Juni 2020

PT Rifan Financindo - Pagi Ini Harga Emas Tertinggi 2020


PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas dunia kembali reli. Investor kembali mencemaskan perkembangan terbaru pandemi corona yang baru-baru ini jumlah kasusnya meningkat lagi.

Harga emas di pasar spot naik 0,07% setelah kemarin melesat 1%. Pada 08.30 WIB harga logam mulia emas dibanderol US$ 1.756,4/troy ons. Jika harga emas tetap bertahan di kisaran sekarang atau bahkan menguat maka ini akan jadi harga penutupan tertinggi untuk tahun ini.

Bagaimanapun juga harga emas sudah menguat signifikan. Secara year to date, harga bullion telah terapresiasi sebesar 15,8%. Kini harga emas berada di level tertingginya sejak 7,5 tahun terakhir. jumlah orang yang dinyatakan positif terjangkit virus corona di dunia sudah mencapai angka lebih dari 9 juta orang. Peningkatan jumlah kasus terbanyak dilaporkan di Amerika Utara dan bagian selatan (Amerika Latin).

Beberapa negara yang sudah mengalami penurunan jumlah kasus per hari seperti Jerman, Australia dan China juga kembali melaporkan adanya peningkatan. Kenaikan kasus terjadi seiring dengan relaksasi lockdown dan pembukaan kembali ekonomi.

Kasus yang meningkat membuat investor khawatir pemulihan ekonomi akan terganggu. Hal ini membuat investor memburu kembali emas sebagai aset minim risiko. 

Ada fenomena flight to safety ke emas" kata Bob Haberkorn senior market strategist di RJO Futures, Kenaikan kasus infeksi virus corona secara global membuat harga emas tembus US$ 1.750, jika hari ini harga ditutup di atas US$ 1.765 maka level US$ 1.800 tidak akan terlalu jauh" tambahnya.

Di sisi lain bank sentral AS the Fed juga mewanti-wanti jika wabah tak segera dapat dikendalikan maka angka pengangguran di Negeri Paman Sam masih akan tinggi. The Fed telah membabat suku bunga ke kisaran nol persen.

Tak hanya itu bank sentral pimpinan Jerome Powell itu juga menerapkan kembali program pembelian aset keuangan (QE) dengan nilai tak terbatas yang meliputi pembelian surat utang pemerintah, efek beragun aset, ETF obligasi korporasi hingga obligasi korporasi melalui pendekatan indeksasi. 

The Fed terus memompa uang ke perekonomian agar likuiditas terjaga. Ini merupakan bentuk upaya penyelamatan ekonomi oleh bank sentral. Dengan suku bunga rendah dan banjir stimulus ini maka potensi kenaikan inflasi yang tinggi di masa mendatang menjadi risiko lain yang dihadapi investor.

Emas sebagai aset lindung nilai (hedging) ketika mata uang mengalami depresiasi akibat inflasi menjadi semakin menarik bagi investor. Sehingga wajar saja jika prospek jangka panjang emas masih menarik - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : Sumber : cnbcindonesia,com

Senin, 22 Juni 2020

PT Rifan - New Normal, Ini Instrumen Investasi Paling Cuan


PT RIFAN BANDUNG - Semenjak dimulainya era masa transisi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta, pada 5 Juni 2020 lalu, roda perekonomian sudah berputar kembali. 
 
Bahkan sejak dibukanya kembali pusat perbelanjaan alias mal pada 15 Juni 2020 lalu, aktivitas perkantoran sudah nampak kembali hidup walaupun tidak seramai sebelum pandemi virus corona.
Munculnya harapan baru akan adanya pemulihan ekonomi ini menyebabkan investor juga sudah mulai berani mengeluarkan dana untuk kembali berinvestasi.

Selama sepekan terakhir sejak dimulainya masa transisi PSBB dengan penerapan New Normal instrumen investasi manakah yang memberikan imbal hasil yang paling menarik ?

Semangat pembukaan kembali perekonomian ini tentunya membawa dampak positif bagi bursa saham dalam negeri. Terpantau Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak naik semenjak 'izin' pembukaan mal oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. IHSG berhasil terapresiasi sebanyak 1,47% selama sepekan terakhir.

Dengan dibukanya kembali perekonomian ini investor mulai berani memindahkan dana nya dari aset yang tergolong memiliki resiko yang rendah menjadi aset yang tergolong memiliki resiko yang tinggi seperti saham.

Setali tiga uang, pasar obligasi juga mengalami aksi beli yang masif. Yield Surat Utang Negara (SUN) tenor 10 tahun turun 59 basis poin (bps) menjadi 7,107%.

Pergerakan yield berbanding terbalik dengan harga obligasi. Ketika harga naik, yield akan bergerak turun. Kenaikan harga tersebut berarti sedang ada aksi beli,
aksi beli artinya obligasi Indonesia sedang diminati. Harga SUN tenor 10 tahun ini sendiri berhasil terapresiasi 0,25% pada periode ini.

Ternyata kenaikan yang sama juga terjadi di instrumen investasi emas. Karakter safe haven emas menyebabkan investor yang lebih konservatif tetap yakin akan kekuatan penyimpanan nilai emas apalagi di tengah ketidakpastian ekonomi yang disebabkan oleh pandemi virus corona ini.

Terpantau harga emas di pasar spot berhasil bergerak naik dari US$ 1.724,60/troy ons ke harga US$ 1.751,71/troy ons atau penguatan sebesar 1,28%, nampaknya untuk era normal baru ini pemenang aset investasi masih jatuh ke tangan instrumen investasi saham. Hal ini dikarenakan entitas yang paling diuntungkan dengan adanya pelonggaran PSBB ini adalah perusahaan yang sebelumnya dilarang beroperasi karena dianggap non-esensial seperti mal.

Sehingga dengan dilonggarkannya PSBB mereka mulai dapat kembali beroperasi dan menghasilkan pendapatan kembali, tentunya ini akan berpengaruh positif terhadap harga saham perusahaan tersebut - PT RIFAN

Sumber : cnbcindonesia.com