Index Price || LOCO GOLD (Open Price 1942.25 | High 1947.10 | Low 1941.30 | Close 1939.70) || HANSENG (Open Price 19227.84 | High 19272.58 | Low 19087.66 | Close 19252.00 || NIKKEI (Open Price 31830.00 | High 31985.00 | Low 31560.00 | Close 31850.00 || Index Price 11 Oktober 2013|| LOCO GOLD (Open Price 1288.07 | High 1288.80 | Low 1278.80 | Close 1282.80) || HANSENG (Open Price 23,022 | High 23,049 | Low 22,982 | Close 23020/40 || NIKKEI (Open Price 14,290 | High 14,365 | Low 14,270 | Close 14340/60 ||

Rabu, 24 Juni 2020

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Rekor Lagi, Sudah Dekati US$ 1.800


PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Lonjakan kasus baru infeksi virus corona di berbagai belahan dunia membuat emas terus melanjutkan relinya. Kini harga emas cetak rekor tertinggi lagi untuk tahun ini dan kian dekati US$ 1.800. 

Harga emas sejak Jumat pekan lalu hingga hari ini terus melesat tajam. Pada 08.25 WIB, Rabu harga emas dunia di pasar spot menguat 0,31% ke US$ 1.771,9/troy ons. Ini merupakan harga tertinggi dalam tujuh setengah tahun terakhir.

Dalam dua pekan terakhir Texas, Arizona dan Nevada terus mencetak rekor kasus infeksi baru. Sementara itu Reuters melaporkan ada 10 negara bagian AS lain yang juga melaporkan adanya kenaikan kasus mulai dari Florida hingga Arizona.

Kasus di AS meningkat hingga 25% pada pekan yang berakhir di 21 Juni 2020 dibanding minggu sebelumnya. Kenaikan jumlah kasus ini membuat investor was-was kalau gelombang kedua wabah benar-benar terjadi. 

Meskipun ada kekhawatiran yang meliputi pasar. Namun penasihat ekonomi Gedung Putih Lary Kudlow mengatakan bahwa tidak ada gelombang kedua wabah di Negeri Paman Sam. 
Memang ada beberapa hotspot, kami terus menanganinya dan kami sekarang tahu caranya. Kita sudah bertahan dan melalui musim dingin, tidak ada second wave yang bakal datang.

Sementara menurut Presiden AS ke-45 Donald Trump, peningkatan kasus lebih diakibatkan oleh peningkatan tes yang dilakukan. Hal ini diungkapkan mantan taipan properti AS itu lewat akun twitternya.

Kasus naik di AS karena kita melakukan tes jauh lebih banyak dari negara lain dan terus meningkat, dengan jumlah tes yang sedikit maka kita akan punya kasus yang lebih rendah pula" tambahnya.

Bagaimanapun juga ancaman gelombang kedua wabah memang jadi risiko yang harus diwaspadai mengingat vaksin yang efektif sampai saat ini belum tersedia untuk publik. 

Meski dini hari tadi Wall Street ditutup dengan penguatan akibat data ekonomi yang bagus. Logam mulia emas masih menjadi instrumen investasi yang menarik dan layak dimasukkan ke dalam portofolio.

Data penjualan rumah baru AS memang ciamik. Penjualan rumah baru pada Mei 2020 melonjak 16,6% dibandingkan bulan sebelumnya menjadi 676.000 unit. Jauh di atas konsensus pasar yang dihimpun Reuters yang memperkirakan pertumbuhan 2,9%.

Banyak pihak yang optimis bahwa ekonomi AS sedang berada di fase pemulihan. Namun risiko ketidakpastian seputar wabah masih ada. Hal ini membuat investor mencari suaka ke aset safe haven, emas lah pilihannya.

Menambah sentimen positif untuk emas, pemerintah dan bank sentral masih akan menggelontorkan stimulus untuk menyelamatkan perekonomian. Kubu Partai Demokrat di House of Representatives (salah satu kamar di parlemen AS) menyampaikan proposal stimulus infrastruktur senilai US$ 1,5 triliun.


Rencananya, stimulus ini akan digunakan untuk pembangunan jalan, jembatan, pelabuhan, energi, sekolah dan berbagai proyek lain.Pembahasan akan segera dimulai, dan apabila berjalan mulus akan disahkan dalam beberapa pekan ke depan. 

Ketua House of Representaives (DPR AS) Nancy Pelosi mengungkapkan akan memperjuangkan pengesahan proposal ini sebelum reses pada 4 Juli. dengan adanya banjir stimulus fiskal dan moneter serta suku bunga rendah, maka kemungkinan inflasi yang tinggi ke depan terbuka lebar. Investor sedang mencari aset lindung nilai (hedging) terhadap depresiasi mata uang dan emas lah pelariannya. 

Emas memang dilirik oleh investor di tengah kondisi yang serba tidak pasti seperti sekarang ini. Sehingga wajar saja jika harganya ikut terdongkrak. Apabila harga emas terkoreksi untuk sementara waktu, itu justru dimanfaatkan investor untuk membeli aset ini. 

Ke depan prospek jangka panjang emas masih menarik. Dengan harga emas di posisi saat ini, maka bukan tak mungkin bahwa emas bisa menyentuh level US$ 1.800/troy ons dalam waktu dekat - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : cnbcindonesia.com

Selasa, 23 Juni 2020

PT Rifan Financindo - Pagi Ini Harga Emas Tertinggi 2020


PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas dunia kembali reli. Investor kembali mencemaskan perkembangan terbaru pandemi corona yang baru-baru ini jumlah kasusnya meningkat lagi.

Harga emas di pasar spot naik 0,07% setelah kemarin melesat 1%. Pada 08.30 WIB harga logam mulia emas dibanderol US$ 1.756,4/troy ons. Jika harga emas tetap bertahan di kisaran sekarang atau bahkan menguat maka ini akan jadi harga penutupan tertinggi untuk tahun ini.

Bagaimanapun juga harga emas sudah menguat signifikan. Secara year to date, harga bullion telah terapresiasi sebesar 15,8%. Kini harga emas berada di level tertingginya sejak 7,5 tahun terakhir. jumlah orang yang dinyatakan positif terjangkit virus corona di dunia sudah mencapai angka lebih dari 9 juta orang. Peningkatan jumlah kasus terbanyak dilaporkan di Amerika Utara dan bagian selatan (Amerika Latin).

Beberapa negara yang sudah mengalami penurunan jumlah kasus per hari seperti Jerman, Australia dan China juga kembali melaporkan adanya peningkatan. Kenaikan kasus terjadi seiring dengan relaksasi lockdown dan pembukaan kembali ekonomi.

Kasus yang meningkat membuat investor khawatir pemulihan ekonomi akan terganggu. Hal ini membuat investor memburu kembali emas sebagai aset minim risiko. 

Ada fenomena flight to safety ke emas" kata Bob Haberkorn senior market strategist di RJO Futures, Kenaikan kasus infeksi virus corona secara global membuat harga emas tembus US$ 1.750, jika hari ini harga ditutup di atas US$ 1.765 maka level US$ 1.800 tidak akan terlalu jauh" tambahnya.

Di sisi lain bank sentral AS the Fed juga mewanti-wanti jika wabah tak segera dapat dikendalikan maka angka pengangguran di Negeri Paman Sam masih akan tinggi. The Fed telah membabat suku bunga ke kisaran nol persen.

Tak hanya itu bank sentral pimpinan Jerome Powell itu juga menerapkan kembali program pembelian aset keuangan (QE) dengan nilai tak terbatas yang meliputi pembelian surat utang pemerintah, efek beragun aset, ETF obligasi korporasi hingga obligasi korporasi melalui pendekatan indeksasi. 

The Fed terus memompa uang ke perekonomian agar likuiditas terjaga. Ini merupakan bentuk upaya penyelamatan ekonomi oleh bank sentral. Dengan suku bunga rendah dan banjir stimulus ini maka potensi kenaikan inflasi yang tinggi di masa mendatang menjadi risiko lain yang dihadapi investor.

Emas sebagai aset lindung nilai (hedging) ketika mata uang mengalami depresiasi akibat inflasi menjadi semakin menarik bagi investor. Sehingga wajar saja jika prospek jangka panjang emas masih menarik - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : Sumber : cnbcindonesia,com

Senin, 22 Juni 2020

PT Rifan - New Normal, Ini Instrumen Investasi Paling Cuan


PT RIFAN BANDUNG - Semenjak dimulainya era masa transisi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta, pada 5 Juni 2020 lalu, roda perekonomian sudah berputar kembali. 
 
Bahkan sejak dibukanya kembali pusat perbelanjaan alias mal pada 15 Juni 2020 lalu, aktivitas perkantoran sudah nampak kembali hidup walaupun tidak seramai sebelum pandemi virus corona.
Munculnya harapan baru akan adanya pemulihan ekonomi ini menyebabkan investor juga sudah mulai berani mengeluarkan dana untuk kembali berinvestasi.

Selama sepekan terakhir sejak dimulainya masa transisi PSBB dengan penerapan New Normal instrumen investasi manakah yang memberikan imbal hasil yang paling menarik ?

Semangat pembukaan kembali perekonomian ini tentunya membawa dampak positif bagi bursa saham dalam negeri. Terpantau Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak naik semenjak 'izin' pembukaan mal oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. IHSG berhasil terapresiasi sebanyak 1,47% selama sepekan terakhir.

Dengan dibukanya kembali perekonomian ini investor mulai berani memindahkan dana nya dari aset yang tergolong memiliki resiko yang rendah menjadi aset yang tergolong memiliki resiko yang tinggi seperti saham.

Setali tiga uang, pasar obligasi juga mengalami aksi beli yang masif. Yield Surat Utang Negara (SUN) tenor 10 tahun turun 59 basis poin (bps) menjadi 7,107%.

Pergerakan yield berbanding terbalik dengan harga obligasi. Ketika harga naik, yield akan bergerak turun. Kenaikan harga tersebut berarti sedang ada aksi beli,
aksi beli artinya obligasi Indonesia sedang diminati. Harga SUN tenor 10 tahun ini sendiri berhasil terapresiasi 0,25% pada periode ini.

Ternyata kenaikan yang sama juga terjadi di instrumen investasi emas. Karakter safe haven emas menyebabkan investor yang lebih konservatif tetap yakin akan kekuatan penyimpanan nilai emas apalagi di tengah ketidakpastian ekonomi yang disebabkan oleh pandemi virus corona ini.

Terpantau harga emas di pasar spot berhasil bergerak naik dari US$ 1.724,60/troy ons ke harga US$ 1.751,71/troy ons atau penguatan sebesar 1,28%, nampaknya untuk era normal baru ini pemenang aset investasi masih jatuh ke tangan instrumen investasi saham. Hal ini dikarenakan entitas yang paling diuntungkan dengan adanya pelonggaran PSBB ini adalah perusahaan yang sebelumnya dilarang beroperasi karena dianggap non-esensial seperti mal.

Sehingga dengan dilonggarkannya PSBB mereka mulai dapat kembali beroperasi dan menghasilkan pendapatan kembali, tentunya ini akan berpengaruh positif terhadap harga saham perusahaan tersebut - PT RIFAN

Sumber : cnbcindonesia.com


 

Jumat, 19 Juni 2020

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Meningkat Akibat Kecemasan Dampak Corona Di Tengah Pembukaan Lockdown


RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas telah naik ke level tertinggi US$1.726 di awal sesi Jumat  karena pasar masih mengawasi perkembangan peningkatan kembali pasien wabah corona di negara-negara yang sudah membuka diri dari pembatasan sosial.

Pada perdagangan Jumat pukul 11.13 WIB, harga emas spot naik 0,23 persen menjadi US$1.726,82 per troy ounce. Adapun, emas Comex kontrak Agustus 2020 meningkat 0,21 persen menuju US$1.734,8 per troy ounce. Sementara itu, indeks dolar AS koreksi 0,03 persen menuju 97,392.

Laporan Monex Investindo Futures menyebutkan harga emas meningkat karena pelaku pasar masih mengawasi perkembangan peningkatan kembali pasien wabah corona di negara-negara yang sudah membuka diri dari pembatasan sosial.

Jumlah pasien yang meningkat di AS dan negara lain di Eropa dan Inggris, kekhawatiran pemulihan ekonomi yang lambat di Tokyo, Jepang, menjadi perhatian utama pasar dan menjaga minat pada aset likuid dolar AS bertahan di pasar," papar laporan Monex.

Walau kabar terbaru dari Tiongkok, penyebaran wabah corona gelombang kedua sudah dapat diatasi, tetapi pasar belum menggubris data tersebut. Hal ini dapat memicu minat pasar terhadap aset likuid dolar AS dan menekan aset aman logam mulia melemah.

Harga emas berpotensi turun menguji support US$1712 - US$1717 selama harga bertahan di bawah level US$1728. Sebaliknya, naik di atas level tersebut, harga emas berpeluang menguat menguji resistan US$1731 - US$1738 - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : market.com

Kamis, 18 Juni 2020

Rifan Financindo - Ancaman Gelombang Kedua COVID-19 Bikin Harga Emas Nanjak Lagi


RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Indonesia disebut-sebut menantang gelombang kedua (pandemi kedua) COVID-19 setelah melakukan relaksasi terhadap sosial berskala besar ( PSBB ). Ketidakpastian ini mengharuskan membuat harga emas terus menanjak.
 
Hari ini saja harga logam mulia atau emas batangan Antam naik Rp5.000. Emas Antam hari ini dijual dengan harga Rp 900.000 / gram.
 
Jadi (tantangan gelombang kedua pandemi virus Corona) ini yang membuat orang untuk lebih memilih menyimpan ke emas atau ke emas batangan sebagai investasi yang aman sampai waktu yang tidak ditentukan, kata Institut Ekonom untuk Pengembangan Ekonomi & Keuangan (INDEF) Bhima Yudhistira saat.

Terlebih, lanjut dia, kapan saja virus Corona ini berakhir belum bisa ditebak. Oleh karena itu hingga akhir tahun 2020, harga emas diperkirakan masih terus meningkat.
 
Memang kita sebagai lawan dari krisis kesehatan dan untuk kasus di Indonesia juga 1.000.000 positif, dan Indonesia menjadi salah satu dari negara yang cukup rentan, bahkan satu pun belum selesai. Lagi-lagi disiapkan untuk mempersiapkan gelombang kedua dengan menggunakan pelonggaran-pelonggaran PSBB.
 
Di perkirakan harga emas hingga akhir tahun disetujui naik 10%. Akhirnya sampai tahun depan pun bisa saja emas tetap menguat jika pemulihan Ekonomi baru bisa diterima 2022, Kalau pemulihan ekonominya berjalan lebih lambat misalkan di 2022 atau 2023 maka tahun 2021 pun emas juga masih akan diincar sebagai instrumen yang menarik - RIFAN FINANCINDO

Sumber : detikfinance.com
 

Rabu, 17 Juni 2020

PT Rifan Financindo Berjangka - Gelombang Kedua Corona Muncul di Cina, Harga Emas Naik Lagi

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas naik imbas naik wabah virus corona di Cina mengimbangi lonjakan Wall Street yang mendorong kenaikan penjualan ritel Amerika dan optimisme terkait obat Covid-19, harga emas di pasar naik 0,09 persen menjadi 1,726,17 dolar AS per ounce. Emas Berjangka Amerika Serikat ditutup menguat 0,5 persen menjadi 1,736,50 dolar AS per ounce.
 
Otiritas Beijing meningkatkan tingkat tanggap darurat Covid-19 menjadi II dari III. Ada lebih dari 100 kasus baru yang diputar dalam beberapa hari terakhir, Wall Street setelah data menunjukkan penjualan ritel Amerika naik 17,7 persen bulan lalu, kenaikan terbesar dalam pengumpulan.
 
Ekuitas juga mendapat dukungan dari data yang mendukung penurunan angka kematian Covid-19 dalam uji coba obat steroid generik, Bank of Japan mengatakan diperkirakan memompa sekitar 110 triliun yen (USD1 triliun) ke dalam perekonomian.
 
Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil, Investor juga terus mencermati peralihan global, kompilasi pasukan India dan Cina bentrok di perbatasan yang disengketakan mereka, sementara Korea Utara meledakkan kantor penghubung antar-Korea yang didirikan di kota perbatasan.
 
Baca Juga: Buku Harian Nazi Ungkap Lokasi Harta Karun Emas 30 Ton di Polandia, Logam lainnya, paladium melesat 1,54 persen menjadi 1,936,81 dolar AS per ons, setelah sebelumnya mencapai tingkat tertinggi sejak 10 Juni, yaitu 1,965,21 dolar AS per ons, sementara platinum melonjak 1,52 persen menjadi 823,86 dolar AS per ons. Perak naik 0,1 persen menjadi 17,45 dolar AS per ounce -
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : suara.com 

Selasa, 16 Juni 2020

PT Rifan Financindo - Setelah Awal Pekan Naik, Hari Ini Harga Emas Melandai 0,44%


PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Pada perdagangan hari ini, Selasa (16/6/2020), harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) melandai Rp4.000 atau sekitar 0,44%, dari Rp902.000 per gram menjadi Rp898.000 per gram. Kenaikan harga hari ini lebih besar dari pada kenaikan yang harganya kemarin, sebesar Rp2.000.

Kurangi juga menimpa harga beli kembali emas Antam sebesar Rp6.000 per gram. Jadi, masyarakat yang menjual kembali ke Antam, hanya akan dibanderol menerima Rp787.000 per gram.

Untuk harga emas dengan satuan 0,5 gram ditempatkan di angka Rp 479.000. Lebih lanjut, untuk unit 1 dan 2 gram, masing-masing dijual Rp1.898.000 dan Rp1.736.000.  

Kemudian, emas 10 gram dipatok sebesar Rp8.457.000. Sedangkan, untuk ukuran 25 gram buat Rp21.062.000. Sementara harga emas dengan ukuran terbesar 500 dan 1.000 gram dibandrol nilai Rp 419.320.000 dan Rp 836.600.000.

Sebagi cacatan, harga emas Antam ini berlaku di Butik Emas LM Antam Pulo Gadung, Jakarta. Harga emas Antam sudah termasuk PPh 22 sebesar 0,9%. Jika menerima nomor pokok wajib pajak (NPWP) dapat diperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45%) -
PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : sindonews.com