Harga Live: Emas (XAUUSD) | Hang Seng | Nikkei 225 | Brent Oil (BCOUSD)

Senin, 01 September 2025

PT RIFAN BANDUNG - Kilau Emas Redup: Sentimen Risk-On Dorong Investor Tinggalkan Aset Safe Haven

 

HARGA EMAS HARI INI - Harga emas berjangka mengalami penurunan, didorong oleh peningkatan sentimen risk-on di pasar global. Indeks saham utama seperti S&P 500 dan Nasdaq Composite mengalami kenaikan, didukung oleh laporan pendapatan perusahaan yang lebih baik dari perkiraan dan harapan bahwa Federal Reserve mungkin akan memperlambat laju kenaikan suku bunga. Ketika selera risiko investor meningkat, mereka cenderung mengalihkan modal dari aset safe haven seperti emas ke aset yang lebih berisiko dan menawarkan potensi pengembalian yang lebih tinggi, seperti saham.

Hubungan terbalik antara emas dan pasar saham ini seringkali menjadi indikator sentimen pasar yang penting. Ketika investor merasa lebih percaya diri tentang prospek pertumbuhan ekonomi dan profitabilitas perusahaan, mereka cenderung meninggalkan aset yang tidak memberikan imbal hasil seperti emas. Lingkungan risk-on seperti ini membuat emas kurang menarik dibandingkan dengan aset-aset yang menawarkan potensi pertumbuhan modal atau pendapatan dividen.

Namun, penting untuk diingat bahwa korelasi ini tidak selalu sempurna. Jika rally di pasar saham didasarkan pada spekulasi atau harapan yang tidak realistis, emas dapat dengan cepat mendapatkan kembali momentumnya jika sentimen pasar berbalik. Koreksi tajam di pasar saham, yang seringkali terjadi setelah periode euforia, dapat memicu "penerbangan ke kualitas" di mana investor berbondong-bondong kembali ke emas untuk mencari perlindungan.

Masa depan harga emas berjangka akan sangat bergantung pada keberlanjutan rally pasar saham. Jika pasar saham terus naik dan investor tetap optimis, emas mungkin akan menghadapi periode yang menantang. Namun, jika ada tanda-tanda perlambatan ekonomi atau kekecewaan dari laporan perusahaan, emas dapat dengan cepat mendapatkan kembali perannya sebagai aset safe haven. Investor perlu memantau tidak hanya pergerakan saham, tetapi juga alasan di baliknya untuk memahami potensi dampaknya pada emas. - PT RIFAN BANDUNG

sumber : newsmaker.id

Jumat, 29 Agustus 2025

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Investor Beralih ke Aset Berisiko, Emas Tertekan

 

HARGA EMAS HARI INI - Harga emas berjangka melanjutkan tren pelemahannya pada perdagangan hari ini, tertekan oleh sentimen risk-on di pasar global. Para investor semakin optimis terhadap prospek pertumbuhan ekonomi global, sehingga mereka cenderung beralih dari aset safe haven seperti emas ke aset-aset yang menawarkan potensi keuntungan lebih tinggi, seperti saham dan komoditas industri. Data ekonomi terbaru dari Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa menunjukkan ketahanan yang mengejutkan, meskipun menghadapi tantangan inflasi dan suku bunga tinggi. Hal ini mengurangi kekhawatiran terhadap resesi global dan mendorong investor untuk mengambil lebih banyak risiko.

Pelemahan emas juga diperparah oleh penguatan dolar AS, yang mencapai level tertinggi dalam beberapa minggu terakhir. Indeks Dolar AS (DXY) mendapatkan dukungan dari ekspektasi bahwa Federal Reserve (The Fed) akan mempertahankan suku bunga acuannya di level yang tinggi untuk waktu yang lebih lama. Suku bunga yang lebih tinggi membuat biaya kepemilikan emas, yang tidak memberikan imbal hasil, menjadi lebih mahal dibandingkan dengan investasi lain yang memberikan bunga. Selain itu, penguatan dolar AS juga membuat emas menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya, sehingga mengurangi permintaan.

Meskipun harga emas saat ini sedang tertekan, ada beberapa faktor yang dapat membatasi penurunan lebih lanjut. Salah satunya adalah ketidakpastian geopolitik yang masih membayangi beberapa kawasan dunia. Konflik yang berlanjut di Ukraina dan ketegangan di Timur Tengah dapat sewaktu-waktu memicu lonjakan permintaan emas sebagai aset safe haven. Selain itu, potensi perlambatan ekonomi di Tiongkok, sebagai salah satu konsumen emas terbesar di dunia, juga dapat menjadi pemicu kekhawatiran dan mendorong investor untuk kembali melirik emas. Para analis pasar memperkirakan bahwa harga emas akan bergerak dalam rentang yang sempit, menunggu katalis baru yang dapat mengubah arah pergerakannya.

Ke depan, para pelaku pasar akan mencermati rilis data inflasi dari AS yang sangat dinanti-nanti. Jika data inflasi menunjukkan penurunan yang signifikan, hal itu dapat mengurangi tekanan pada The Fed untuk terus menaikkan suku bunga. Kebijakan The Fed yang kurang hawkish dapat memberikan dorongan positif bagi harga emas. Namun, jika inflasi tetap tinggi, The Fed kemungkinan akan tetap hawkish, dan harga emas berpotensi untuk melanjutkan penurunannya. Investor juga akan terus memantau perkembangan geopolitik global, karena setiap eskalasi dapat dengan cepat mengubah sentimen pasar dan mendorong harga emas kembali naik - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG

sumber : newsmaker.id

Kamis, 28 Agustus 2025

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Pasar Emas Berjangka Menanti Sinyal Kebijakan Moneter Bank of England

 

HARGA EMAS HARI INI - Pergerakan harga emas berjangka terpantau relatif stabil dalam sesi perdagangan hari ini, dengan para investor tampak menahan diri dan menunggu keputusan kebijakan moneter dari Bank of England (BoE). Rapat BoE yang akan berlangsung dalam waktu dekat ini menjadi fokus utama karena dapat memberikan petunjuk lebih lanjut mengenai arah suku bunga di Inggris, yang pada akhirnya akan memengaruhi sentimen pasar global. Jika BoE memberikan sinyal untuk mengakhiri siklus kenaikan suku bunga, hal itu dapat melemahkan Pound Sterling dan secara tidak langsung mendukung harga emas.

Kondisi ekonomi di Inggris saat ini berada dalam posisi dilematis, dengan inflasi yang masih tinggi tetapi pertumbuhan ekonomi yang melambat. Situasi ini menempatkan BoE di bawah tekanan untuk menyeimbangkan antara menekan inflasi dan menghindari resesi. Setiap pernyataan atau kebijakan yang diambil oleh BoE akan memiliki dampak signifikan pada nilai mata uang dan sentimen pasar secara keseluruhan.

Di sisi lain, kondisi geopolitik yang terus bergejolak di berbagai belahan dunia juga terus memberikan dukungan bagi emas sebagai aset aman. Para investor cenderung mencari perlindungan di emas di tengah ketidakpastian politik dan ekonomi yang membayangi.

Pentingnya pendekatan hati-hati. "Keputusan BoE dapat menjadi katalisator bagi pergerakan harga emas dalam jangka pendek," ujar seorang konsultan. "Kami merekomendasikan strategi yang fleksibel, siap beradaptasi dengan perubahan sentimen pasar yang mungkin terjadi setelah pengumuman kebijakan tersebut." - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG

sumber : newsmaker

Rabu, 27 Agustus 2025

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Imbal Hasil Obligasi AS Menurun, Emas Berjangka Menguat

 

emas

HARGA EMAS HARI INI - Harga emas berjangka menunjukkan penguatan signifikan hari ini, didukung oleh penurunan imbal hasil obligasi pemerintah AS. Imbal hasil obligasi, terutama pada tenor 10 tahun, mengalami penurunan setelah rilis data ekonomi yang mengisyaratkan potensi perlambatan pertumbuhan. Penurunan imbal hasil ini membuat emas, yang tidak memberikan imbal hasil, menjadi pilihan investasi yang lebih menarik dibandingkan dengan aset berdenominasi dolar AS seperti obligasi.

Hubungan terbalik antara imbal hasil obligasi dan harga emas adalah salah satu dinamika pasar yang paling penting. Ketika imbal hasil obligasi menurun, biaya peluang untuk memegang emas berkurang, sehingga meningkatkan daya tariknya bagi investor. Sebaliknya, ketika imbal hasil naik, investor cenderung beralih ke obligasi untuk mendapatkan imbal hasil yang lebih tinggi. Pergerakan imbal hasil hari ini jelas menguntungkan emas, memicu gelombang pembelian di pasar berjangka.

Selain imbal hasil, pelemahan indeks dolar AS juga turut berkontribusi pada kenaikan harga emas. Dolar yang lebih lemah membuat emas lebih murah bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain, sehingga meningkatkan permintaan. Data ekonomi AS yang kurang impresif dari perkiraan telah menekan nilai dolar, menciptakan lingkungan yang menguntungkan bagi emas. Kombinasi dari penurunan imbal hasil obligasi dan pelemahan dolar AS menciptakan "badai sempurna" yang mendorong harga emas ke atas.

Prospek jangka pendek untuk emas berjangka akan sangat bergantung pada pergerakan imbal hasil obligasi dan dolar AS. Jika imbal hasil terus menurun dan dolar tetap lemah, ada kemungkinan emas akan mempertahankan momentum kenaikannya. Namun, jika ada pembalikan mendadak dalam tren ini, emas mungkin akan menghadapi tekanan jual. Investor disarankan untuk memantau dengan cermat pasar obligasi dan mata uang untuk mengantisipasi pergerakan harga emas di masa depan. Emas berjangka tetap menjadi aset yang sangat reaktif terhadap perubahan makroekonomi. - PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG 

sumber : newsmaker.id

Selasa, 26 Agustus 2025

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Emas Kembali Menjadi Aset Safe Haven di Tengah Gejolak Geopolitik

 

HARGA EMAS HARI INI - Dalam situasi ketidakpastian politik dan ekonomi global, emas kembali membuktikan perannya sebagai aset "safe haven" atau tempat berlindung yang aman. Ketika ketegangan geopolitik meningkat, seperti konflik regional atau sengketa perdagangan, investor cenderung meninggalkan aset-aset berisiko tinggi seperti saham dan beralih ke emas. Logam mulia ini dianggap sebagai penyimpan nilai yang stabil, yang dapat melindungi kekayaan dari fluktuasi pasar yang ekstrem.

Ketakutan akan eskalasi konflik sering kali mendorong lonjakan permintaan emas berjangka. Investor tidak hanya mencari perlindungan dari penurunan nilai aset lain, tetapi juga mengantisipasi kemungkinan dampak ekonomi yang lebih luas. Dalam banyak kasus, ketegangan politik dapat mengganggu rantai pasokan global, memicu inflasi, dan bahkan melemahkan mata uang nasional. Dalam skenario ini, emas menawarkan perlindungan dari risiko-risiko tersebut, menjadikannya pilihan utama bagi mereka yang ingin menjaga portofolio mereka tetap aman.

Selain itu, bank sentral di berbagai negara juga sering meningkatkan cadangan emas mereka di tengah ketidakpastian global. Diversifikasi ini tidak hanya untuk melindungi nilai cadangan devisa, tetapi juga sebagai strategi untuk mengurangi ketergantungan pada mata uang asing tertentu. Peningkatan pembelian emas oleh bank sentral menjadi sinyal kuat bagi pasar bahwa permintaan terhadap logam mulia ini masih sangat tinggi, yang pada gilirannya akan mendukung kenaikan harga.

Secara historis, emas telah terbukti sebagai aset yang tangguh dalam menghadapi berbagai krisis. Mulai dari krisis keuangan, perang, hingga pandemi, emas selalu menjadi pilihan bagi investor yang mencari stabilitas. Oleh karena itu, lonjakan harga emas yang terjadi saat ini merupakan refleksi langsung dari kekhawatiran global yang meningkat. Bagi investor emas berjangka, dinamika geopolitik menjadi salah satu faktor kunci yang tidak boleh dilewatkan - RIFAN FINANCINDO BANDUNG

sumber : newsmaker.id

Senin, 25 Agustus 2025

PT RIFAN BANDUNG - Kekhawatiran Inflasi Global Dukung Harga Emas Berjangka

 

HARGA EMAS HARI INI - Harga emas berjangka mendapatkan dukungan signifikan dari kekhawatiran inflasi yang terus-menerus di seluruh dunia. Laporan inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan di beberapa negara, termasuk di kawasan Euro dan AS, memicu spekulasi bahwa tekanan harga tidak akan mereda dalam waktu dekat. Emas secara tradisional dianggap sebagai lindung nilai yang efektif terhadap inflasi karena nilainya cenderung meningkat ketika daya beli mata uang melemah. Meskipun bank sentral mengambil langkah-langkah agresif untuk mengendalikan inflasi, banyak investor yang skeptis bahwa upaya ini akan berhasil tanpa memicu perlambatan ekonomi yang signifikan.

Namun, respons pasar terhadap inflasi yang tinggi seringkali kompleks. Di satu sisi, inflasi mendorong permintaan emas. Di sisi lain, hal itu juga dapat memaksa bank sentral untuk menaikkan suku bunga lebih agresif, yang bisa membuat aset yang memberikan imbal hasil seperti obligasi menjadi lebih menarik. Dilema ini menciptakan volatilitas dalam pergerakan harga emas. Korelasi antara inflasi dan emas tidak selalu sempurna, dan investor harus mempertimbangkan faktor-faktor lain, seperti kekuatan dolar AS dan sentimen pasar secara keseluruhan.

Laporan inflasi terbaru ini juga menyoroti tantangan yang dihadapi oleh bank sentral dalam menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dengan pengendalian harga. Jika inflasi terus meningkat, tekanan politik dan ekonomi pada bank sentral untuk bertindak akan semakin besar. Hal ini bisa menyebabkan kebijakan moneter yang lebih ketat, yang pada akhirnya dapat memicu perlambatan ekonomi. Skenario resesi yang dipicu oleh kebijakan moneter seringkali menjadi pendorong kuat bagi emas sebagai aset safe haven.

Masa depan harga emas berjangka akan sangat bergantung pada bagaimana The Fed dan bank sentral lainnya merespons data inflasi yang baru ini. Jika mereka menunjukkan kesiapan untuk terus menaikkan suku bunga, emas mungkin akan menghadapi tekanan. Namun, jika pasar mulai meragukan kemampuan bank sentral untuk mencapai "pendaratan lunak" dan kekhawatiran resesi meningkat, emas bisa mendapatkan momentum yang kuat. Investor perlu memantau tidak hanya data inflasi, tetapi juga retorika dari para pejabat bank sentral untuk mengukur arah kebijakan di masa depan. - PT RIFAN BANDUNG

sumber : newsmaker.id

Jumat, 22 Agustus 2025

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Investor Beralih ke Aset Berisiko, Emas Tertekan


HARGA EMAS HARI INI - Harga emas berjangka melanjutkan tren pelemahannya pada perdagangan hari ini, tertekan oleh sentimen risk-on di pasar global. Para investor semakin optimis terhadap prospek pertumbuhan ekonomi global, sehingga mereka cenderung beralih dari aset safe haven seperti emas ke aset-aset yang menawarkan potensi keuntungan lebih tinggi, seperti saham dan komoditas industri. Data ekonomi terbaru dari Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa menunjukkan ketahanan yang mengejutkan, meskipun menghadapi tantangan inflasi dan suku bunga tinggi. Hal ini mengurangi kekhawatiran terhadap resesi global dan mendorong investor untuk mengambil lebih banyak risiko.

Pelemahan emas juga diperparah oleh penguatan dolar AS, yang mencapai level tertinggi dalam beberapa minggu terakhir. Indeks Dolar AS (DXY) mendapatkan dukungan dari ekspektasi bahwa Federal Reserve (The Fed) akan mempertahankan suku bunga acuannya di level yang tinggi untuk waktu yang lebih lama. Suku bunga yang lebih tinggi membuat biaya kepemilikan emas, yang tidak memberikan imbal hasil, menjadi lebih mahal dibandingkan dengan investasi lain yang memberikan bunga. Selain itu, penguatan dolar AS juga membuat emas menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya, sehingga mengurangi permintaan.

Meskipun harga emas saat ini sedang tertekan, ada beberapa faktor yang dapat membatasi penurunan lebih lanjut. Salah satunya adalah ketidakpastian geopolitik yang masih membayangi beberapa kawasan dunia. Konflik yang berlanjut di Ukraina dan ketegangan di Timur Tengah dapat sewaktu-waktu memicu lonjakan permintaan emas sebagai aset safe haven. Selain itu, potensi perlambatan ekonomi di Tiongkok, sebagai salah satu konsumen emas terbesar di dunia, juga dapat menjadi pemicu kekhawatiran dan mendorong investor untuk kembali melirik emas. Para analis pasar memperkirakan bahwa harga emas akan bergerak dalam rentang yang sempit, menunggu katalis baru yang dapat mengubah arah pergerakannya.

Ke depan, para pelaku pasar akan mencermati rilis data inflasi dari AS yang sangat dinanti-nanti. Jika data inflasi menunjukkan penurunan yang signifikan, hal itu dapat mengurangi tekanan pada The Fed untuk terus menaikkan suku bunga. Kebijakan The Fed yang kurang hawkish dapat memberikan dorongan positif bagi harga emas. Namun, jika inflasi tetap tinggi, The Fed kemungkinan akan tetap hawkish, dan harga emas berpotensi untuk melanjutkan penurunannya. Investor juga akan terus memantau perkembangan geopolitik global, karena setiap eskalasi dapat dengan cepat mengubah sentimen pasar dan mendorong harga emas kembali naik - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG

sumber : newsmaker.id