PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Bank sentral China (People's Bank of China/PBoC) terus membeli emas untuk cadangannya, di mana sudah 16 bulan berturut-turut per Februari 2024 membeli emas, mendorong harga emas global terus mencetak rekor tertingginya.
Harga emas yang telah mengalami penurunan dalam dua bulan terakhir, tiba-tiba belakangan mencapai rekor tertinggi di tengah ekspektasi bahwa penurunan suku bunga Amerika Serikat (AS) akan segera terjadi. Pembelian oleh bank sentral juga menjadi pendorong kekuatan yang signifikan sejak 2022.
Hal ini juga membuat cadangan emas global kembali meningkat. Berdasarkan data dari World Gold Council, cadangan emas bank sentral global dilaporkan meningkat sebesar 19 ton, menjadi pertumbuhan yang kesembilan bulan berturut-turut.
Namun kombinasi dari pembelian kotor yang lebih lambat dan volume penjualan yang lebih tinggi menyebabkan pembelian di Februari yakni 58% lebih rendah dibandingkan total pembelian pada Januari sebesar 45 ton.
Sepanjang tahun ini (year-to-date/YTD), bank sentral melaporkan penambahan sebesar 64 ton pada Januari dan Februari, 43% lebih rendah dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023 namun meningkat empat kali lipat dibandingkan tahun 2022.
Seperti bulan-bulan sebelumnya, aktivitas sebagian besar terbatas pada mereka yang merupakan pembeli atau penjual tetap dalam beberapa tahun terakhir.
PBoC merupakan pembeli terbesar pada bulan tersebut, meningkatkan cadangan emasnya sebesar 12 ton menjadi 2,257 ton. Pada Februari lalu, cadangan emas PBoC telah meningkat selama 16 bulan berturut-turut, meskipun porsi emas terhadap total cadangan tetap berada di sekitar 4%
Cadangan aset resmi China pada Maret lalu naik ke level tertinggi sejak November 2015. Sementara cadangan devisa negara tersebut meningkat menjadi US$ 3,2457 triliun, tertinggi sejak Desember 2021.
Hal ini karena bank sentral Negeri Panda memiliki tujuan untuk mempertahankan kepemilikan yang stabil untuk menangkis risiko. Cadangan devisa naik 0,6% dari Februari lalu dan naik 1,9% dari tahun sebelumnya.
Meskipun permintaan dari bank sentral melambat pada bulan Februari, tahun ini telah dimulai dengan baik dan tren pembelian emas secara luas tetap terjaga. Selain China, bank sentral Kazakhstan, India, Turki, dan Singapura memborong emas.
Kenaikan harga emas ke titik tertinggi sepanjang masa mungkin tampak mudah untuk dijelaskan mengingat iklim geopolitik yang tidak stabil dan prospek ekonomi global yang suram.
Perlambatan ekonomi serta krisis properti membuat ekonomi China menjadi salah satu alasan pembelian emas secara masif oleh bank sentral China. Emas adalah aset aman yang bisa menjadi lindung nilai saat terjadi ketidakpastian ekonomi dan politik.
Bank sentral China (PBoC) memborong emas sebesar 224,88 ton pada 2023. Jumlah ini jauh lebih besar dibandingkan pada 2022 yang tercatat 62,2 ton. Sejak melakukan
PBoC aktif melakukan pembelian emas sejak November 2022-Februari 2024. Dalam 16 bulan tersebut, PBoC sudah menumpuk cadangan emas sebanyak 309,2 ton.
Hingga akhir Februari 2024. cadangan emas PBoC sudah menembus 2.235,39 ton. Jumlah sebanyak itu membuat PBoC menjadi pemegang emas terbesar ke-6 di dunia - PT RIFAN FINANCINDO
Sumber : cnbcindonesia