Harga Live: Emas (XAUUSD) | Hang Seng | Nikkei 225 | Brent Oil (BCOUSD)

Jumat, 24 November 2023

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Berjangka Anjlok

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas berjangka jatuh pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB) dipicu kenaikan dolar AS dan imbal hasil obligasi pemerintah AS.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Mercantile Exchange ditutup turun 8,8 dolar AS atau 0,44 persen menjadi 1.992,8 dolar AS per ons.

Risalah pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve bulan November yang dirilis pada Selasa menunjukkan para pejabat Fed sepakat bahwa mereka akan membuat kebijakan dengan hati-hati dan hanya menaikkan suku bunga jika kemajuan dalam pengendalian inflasi tersendat.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Rabu bahwa klaim awal AS untuk tunjangan pengangguran negara turun 24.000 klaim menjadi 209.000 klaim yang disesuaikan secara musiman untuk pekan yang berakhir 18 November. Para ekonom sebelumnya memperkirakan sebanyak 226.000 klaim untuk pekan tersebut.

Indeks Sentimen Konsumen yang dirilis pada Rabu oleh Survei Konsumen Universitas Michigan (UM) turun menjadi 61,3 pada survei November 2023, turun dari 63,8 pada Oktober dan di atas 56,7 pada November tahun lalu. Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa pesanan barang tahan lama AS turun 5,4 persen secara bulanan pada Oktober berdasarkan penyesuaian musiman menjadi 279,4 miliar dolar.

Logam mulia lainnya, perak, untuk pengiriman Desember ditutup turun 18,1 sen atau 0,76 persen ke 23,688 dolar AS per ons. Sedangkan platinum untuk pengiriman Januari ditutup turun 15,2 dolar AS atau 1,61 persen ke 930,7 dolar AS per ons - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : republika

 

 

Kamis, 23 November 2023

Rifan Financindo - Emas Berbalik Turun Setelah Sempat Naik

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas sempat menarik pembeli dan diperdagangkan naik menembus $2,000 pada awal jam perdagangan sesi Asia hari Rabu. Kenaikan harga emas disebabkan karena turunnya yields obligasi treasury AS dan melemahnya dolar AS.

Namun pada jam perdagangan sesi AS hari Rabu malam, harga emas tertekan turun dan kembali diperdagangkan di bawah $2,000 di sekitar $1,990 per troy ons, karena menguatnya dolar AS. Indeks dolar AS naik 0.45% ke 103.907 pada saat berita ini dinaikkan.

Risalah pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) the Fed menunjukkan semua partisipan sepakat keputusan kebijakan pada setiap pertemuan akan terus berdasarkan informasi yang masuk secara keseluruhan dan akan dinilai apakah sudah cukup memelihara target tingkat bunga di 5.25% – 5.5%.

Sementara itu pada hari Rabu pagi pada jam perdagangan sesi Asia, indeks dolar AS sempat turun ke 103.600, level terendah sejak akhir bulan Agustus dengan turunnya yields obligasi treasury AS. Yields obligasi treasury AS benchmark 10 tahun turun ke 4.40%, sehingga mendorong naik harga emas.

Data ekonomi yang dirilis pada hari Selasa menunjukkan bahwa Chicago Fed National Activity Index bulan Oktober turun ke – 0.49 dari angka sebelumnya – 0.02. Ditambah lagi Existing Home Sales AS turun 4.1% MoM dari penurunan 2.2% pada bulan September.

Support & Resistance

Support terdekat menunggu di $1,967 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,956 dan kemudian $1,947.

Resistance terdekat menunggu di $1,996 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $2,006 dan kemudian $2,015 - RIFAN FINANCINDO

Sumber : vibiznews

Rabu, 22 November 2023

PT Rifan Financindo Berjangka - Emas Berhasil Naik Lagi Ke Atas $2,000

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas naik solid dan sempat sebentar diperdagangkan di atas $2,000 sebelum akhirnya terkoreksi normal kembali ke bawah $2,000 di sekitar $1,997 per troy ons pada awal jam perdagangan sesi AS hari Selasa.

Pada jam perdagangan sesi AS selanjutnya, harga emas mendapatkan dukungan naik lebih lanjut dari keluarnya data home sales AS yang mengecewakan. Harga emas berhasil kembali naik ke atas $2,000 diperdagangkan di sekitar $2,001 per troy ons.

Menurut National Association of Realtors (NAR), Existing Home Sales AS bulan Oktober turun 4.1% dengan tingkat penjualan tahunan sebanyak 3.790.000 unit dibandingkan dengan bulan September sebanyak 3.950.000 rumah. Angka ini meleset secara signifikan dari yang diperkirakan pasar sebanyak 3.900.000 unit.

Harga emas telah naik ke ketinggian lebih dari dua minggu di atas $2,000 pada awal jam perdagangan sesi Eropa hari Selasa. Kenaikan harga minyak mentah didukung oleh aksi “short covering” dari para trader futures jangka pendek selain oleh masih lemahnya dolar AS dengan indeks dolar AS turun 0.18% ke 103.137.

Federal Reserve AS (the Fed) diperkirakan tidak akan menaikkan tingkat bunganya lagi. Bahkan sebaliknya, pasar telah memperhitungkan dalam harga serangkaian pemangkasan tingkat bunga pada tahun 2024.

Hal ini telah membuat yields obligasi treasury AS turun lebih jauh dan menyeret turun indeks dolar AS ke level terendah sejak 31 Agutus, yang pada gilirannya mendorong kenaikan harga emas.

Namun, sentimen bullish di pasar saham AS yang didorong oleh anggapan bahwa the Fed tidak akan menaikkan tingkat bunganya lagi dan harapan akan dikeluarkannya lebih banyak stimulus ekonomi oleh pemerintah Cina, membatasi kenaikan dari harga emas yang safe-haven.

Sentimen di pasar menjadi lebih positip setelah keluar laporan inflasi AS yang lebih rendah daripada yang diperkirakan. Consumer dan Producer Price Index bulan Oktober jatuh di kubu kebijakan moneter AS yang dovish, yang menginginkan Federal Reserve AS menghentikan siklus pengetatan tingkat bunga. Semakin banyak pengamat the Fed yang sekarang percaya bahwa bank sentral AS akan terus menghentikan kenaikan tingkat bunganya.

Tidak adanya kenaikan tingkat bunga oleh the Fed berarti berkurangnya probabilita untuk ekonomi AS masuk ke dalam resesi, turunnya biaya pinjaman dan membaiknya permintaan konsumen terhadap barang-barang.

Hal ini menyebabkan indeks saham AS mengalami rally ke ketinggian beberapa minggu karena melemahnya data inflasi AS

Support & Resistance

“Support” terdekat menunggu di $1,978 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,965 dan kemudian $1,938.

“Resistance” terdekat menunggu di $2,010 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $2,020 dan kemudian $2,030 - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : vibiznews

Selasa, 21 November 2023

PT Rifan Financindo - Emas Berbalik Turun Karena Naiknya Yield AS

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas berbalik turun dan diperdagangkan di sekitar $1,973 per troy ons pada jam perdagangan sesi AS hari Senin dari ketinggian selama sepuluh hari di $1,993 yang sempat dicapai pada minggu lalu.

Harga emas tergelincir turun pada permulaan minggu perdagangan yang baru hari Senin karena sedikit pulihnya yields obligasi treasury AS. Kurangnya data kunci dari AS dan sentimen pasar yang bervariasi ikut membebani harga emas.

Sentimen terhadap resiko positip di pasar pada hari Senin, didukung oleh optimisme stimulus ekonomi dari Cina dan laporan penghasilan perusahaan dari Jepang yang bagus-bagus.

Optimisme pasar yang dikombinasikan dengan meningkatnya pertaruhan bahwa Federal Reserve AS akan memangkas tingkat bunganya pada tahun depan memperbesar kelemahan dolar AS dimana – mana sehingga memberikan dukungan bagi para pembeli emas.

Namun naiknya yields obligasi treasury AS yang baru karena membaiknya sentimen pasar mengakibatkan badai bagi harga emas sehingga menggagalkan usaha kenaikan harga emas.

Emas kehilangan momentum bullish-nya dan memerlukan perkembangan fundamental baru yang positip untuk bisa melanjutkan pergerakan naiknya. Naiknya yields obligasi treasury AS mengatasi turunnya dolar AS dan naiknya harga minyak mentah. Yields obligasi treasury AS benchmark 10 tahun saat ini berada pada 4.472%.

Pada hari Jumat minggu lalu, harga emas sempat naik menyentuh ketinggian sepuluh hari yang baru namun kemudian turun tajam, sebelum akhirnya berbalik naik kembali dengan tajam juga karena arus akhir minggu dan aksi ambil untung.

Meskipun dolar AS mengalami aksi jual, namun yields obligasi treasury AS benchmark 10 tahun mengalami rebound yang solid dari kerendahan selama dua bulan. Beberapa pernyataan dari pejabat Federal Reserve AS menunjukkan bahwa the Fed akan menganut sikap bersabar mengenai tingkat bunga, sehingga terus memberikan tekanan turun terhadap dolar AS.

Support & Resistance

“Support” terdekat menunggu di $1,950 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,933 dan kemudian $1,923.

“Resistance” terdekat menunggu di $1,990 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $2,000 dan kemudian $2,010 - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : vibiznews

Senin, 20 November 2023

PT Rifan - Emas Jatuh Pada Kemungkinan Koreksi Teknis

PT RIFAN BANDUNG - Emas melemah pada awal sesi di Asia serta kemungkinan terjadi koreksi teknis.

Rebound logam mulia menyentuh target $1,985/oz, namun ada pola 'gravestone doji' kecil pada hari Jumat lalu, kata Matt Simpson, analis pasar di City Index dan FOREX.com, melalui email. Pola ini menandakan kemungkinan swing high pada grafik harian di bawah level $2,000/oz, Simpson menambahkan. Doji nisan biasanya merupakan pola candlestick pembalikan bearish pada grafik teknis.

Harga emas di pasar spot turun sebanyak 0,3% yang berada pada level $1,975.59/oz - PT RIFAN

Sumber : reuteurs

Jumat, 17 November 2023

Rifan Financindo Berjangka - Bursa Asia Pasifik Buka Melemah, Investor Cerna Data Ekonomi Beragam

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Bursa saham Asia Pasifik turun pada pembukaan hari Jumat, mencerminkan sentimen kehati-hatian Wall Street setelah mencerna sejumlah data ekonomi yang mengecewakan.

Pukul 07.15 WIB, indeks S&P/ASX 200, Nikkei 225, dan KOSPI 200 masing-masing turun 0,1%, 0,3%, dan 0,6%.

Di Amerika Utara, saham-saham AS menghadapi tekanan turun karena pasar menyerap data ekonomi yang lebih lemah, yang menandakan dampak kenaikan suku bunga Federal Reserve. Indeks Dow Jones Industrial Average turun 126 poin atau 0,4%, sementara Indeks S&P 500 dan NASDAQ Composite mengalami penurunan kurang dari 0,1%. Treasury yields 10 tahun turun menjadi sekitar 4,44%, turunnya biaya pinjaman.

Di pasar komoditas, minyak Brent berakhir turun 4,5% menjadi US$77,52 per barel, sementara emas naik 1,1% menjadi US$1.981,00.

Saham-saham China berakhir melemah, kemungkinan karena data harga rumah yang lesu untuk bulan Oktober meskipun ada sejumlah langkah stimulus dan janji China untuk menarik lebih banyak investasi asing dan meningkatkan konsumsi. Indeks Shanghai Composite melemah 0,7% ke 3.050,93.

Saham-saham Hong Kong juga jatuh di awal perdagangan, dengan Indeks Hang Seng turun 1,3% menjadi 17.839,19. Indeks teknologi lokal tergelincir 1,5% menjadi 4065,23.

Nikkei Stock Average Jepang turun 0,3% ditutup di 33.424,41, sementara indeks acuan India, Sensex, naik 0,5% ditutup di 65.982,48, membalikkan kerugian sebelumnya.

Saham-saham Eropa juga kesulitan untuk menentukan arah. Indeks STOXX Europe 600 melemah 0,7% di 451,27, CAC 40 merosot 0,6% menjadi 7.168,40, sedangkan DAX naik 0,2% ke 15.786,61. Indeks FTSE 100 di Inggris ditutup jatuh 1% di 7.710 poin, ditekan oleh saham-saham terkait minyak, penambang, dan kineja yang buruk dari perusahaan ritel mewah Burberry - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing

Kamis, 16 November 2023

Rifan Financindo - Harga Emas Tiba-Tiba Loyo, Ulah Amerika Lagi?

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas kembali melemah seiring menguatnya dolar Amerika Serikat (AS).  Pada perdagangan Rabu harga emas di pasar spot ditutup sedikit merosot 0,16% di posisi US$ 1.959,54 per troy ons.

Sementara, pada pukul 06.00 WIB Kamis, harga emas di pasar spot dibuka sedikit lebih rendah atau turun 0,02% di posisi US$ 1.959,19 per troy ons.

Emas melemah pada perdagangan Rabu seiring penguatan dolar, sementara ekspektasi bahwa The Federal Reserve AS akan segera menyelesaikan kenaikan suku bunganya membatasi penurunan emas batangan.

Indeks dolar menguat 0,35% di level 104,27. Hal ini membuat daya tarik emas sedikit berkurang karena semakin mahal dibeli. Sementara imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun rebound sehingga membuat kurang menarik karena tidak menawarkan imbal hasil.

Imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun meningkat ke 4,54% pada perdagangan kemarin, dari 4,44% pada hari sebelumnya.

"Imbal hasil kembali naik sehingga emas yang tadinya menguat kini melemah. Saya pikir outlook emas masih sangat bagus tetapi kenaikannya akan lebih terukur ke depan," tutur analis Tai Wong, kepada Reuters

Di luar dolar dan imbal hasil US Treasury, sejumlah data ekonomi AS sebenarnya mendukung penguatan emas. 

AS merilis daya indeks harga produsen (PPI) dan penjualan ritel kemarin, Rabu. Kedua data tersebut semakin menegaskan jika inflasi AS memang sudah mendingin sehingga membawa harapan bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) akan segera melunak.

Indeks harga produsen AS terkontraksi 0,5% (month to month/mtm) pada Oktober 2023. Kontraksi ini adalah yang pertama sejak Mei dan terbesar sejak April 2020. Secara tahunan (year on year/yoy), harga produsen naik 1,3% dari Oktober 2022, melandai dari 2,2% pada September 2023 dan menjadi kenaikan terkecil sejak Juli.

Tidak termasuk biaya pangan dan energi yang fluktuatif, harga konsumen inti tidak berubah dari September hingga Oktober tetapi naik 2,4% (yoy). Kenaikan harga produsen inti dari tahun ke tahun merupakan yang terkecil sejak Januari 2021.

Hasil dari CPI dan PPI yang positif dapat terus mendukung harga emas dengan ekspektasi bahwa inflasi akan terus menurun sehingga menambah ekspektasi bahwa bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) akan segera menurunkan suku bunganya.

Pasar memperkirakan kemungkinan 100% bahwa bank sentral AS akan mempertahankan suku bunga tidak berubah pada bulan Desember mendatang, menurut alat CME FedWatch.

Meskipun emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi, kenaikan suku bunga mengurangi daya tarik emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

Investor juga mencermati data yang menunjukkan bahwa penjualan ritel AS turun pada Oktober 2023. Data penjualan ritel AS juga menunjukkan tren pelemahan. Secara bulanan (mtm), penjualan ritel AS terkontraksi 0,1% pada Oktober 2023, menjadi kontraksi pertama dalam tujuh bulan terakhir. Secara tahunan, penjualan ritel juga melandai menjadi 2,5% pada Oktober 2023, terendah dalam empat bulan terakhir - RIFAN FINANCINDO

Sumber : cnbcindonesia