Index Price || LOCO GOLD (Open Price 1942.25 | High 1947.10 | Low 1941.30 | Close 1939.70) || HANSENG (Open Price 19227.84 | High 19272.58 | Low 19087.66 | Close 19252.00 || NIKKEI (Open Price 31830.00 | High 31985.00 | Low 31560.00 | Close 31850.00 || Index Price 11 Oktober 2013|| LOCO GOLD (Open Price 1288.07 | High 1288.80 | Low 1278.80 | Close 1282.80) || HANSENG (Open Price 23,022 | High 23,049 | Low 22,982 | Close 23020/40 || NIKKEI (Open Price 14,290 | High 14,365 | Low 14,270 | Close 14340/60 ||

Selasa, 29 Agustus 2023

PT Rifan Financindo - Emas Juga Bergerak Tipis, Kekhawatiran Fed Berlanjut Dan Rilis Ekonomi Penting Ditunggu

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas bergerak tipis pada Senin (28/08) dan pasar mencerna komentar hawkish namun menekankan dari Federal Reserve, dengan sejumlah data ekonomi utama jadi sorotan minggu ini.

Ketua Fed Jerome Powell telah memperingatkan pada Jumat lalu bahwa suku bunga AS masih bisa naik lebih lanjut untuk mengekang inflasi yang tinggi - sebuah skenario yang menjadi pertanda buruk bagi emas.

Namun, penurunan logam mulia ini agak terbatas, pasalnya harga telah turun ke level terendah lima bulan di awal Agustus.

Emas telah mengalami pemulihan yang stabil dari titik terendahnya baru-baru ini, meskipun kekuatan lanjutan logam mulia masih dipertanyakan imbas prospek hawkish untuk suku bunga AS. Pengutan dolar, yang diperdagangkan mendekati level tertinggi tiga bulan, juga menekan pasar logam.

Emas spot flat di $1.915,11/oz, sementara emas berjangka yang akan berakhir bulan Desember naik 0,1% menjadi $1.942,50/oz pukul 11.33 WIB.

Powell juga menegaskan kembali hari Jumat bahwa The Fed kemungkinan akan menjaga suku bunga AS lebih tinggi lebih lama, dengan ketahanan ekonomi baru ini memberi bank sentral lebih banyak ruang untuk melakukannya - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing

Senin, 28 Agustus 2023

PT Rifan - Emas Menanti Market Settlements Dan Aktivitas

PT RIFAN BANDUNG - Untuk minggu kedua berturut-turut, emas mengalami aktivitas yang sepi karena pelaku pasar mengambil langkah hati-hati terhadap warning the Fed soal kemungkinan akan melakukan lebih banyak kenaikan suku bunga untuk menurunkan inflasi AS menjadi 2% per tahun dari 3% saat ini.

Emas berjangka Desember yang paling aktif di Comex New York melakukan perdagangan terakhir di $1.943,30/oz setelah resmi menyelesaikan sesi Jumat di $1.939,990 - turun $7,20, atau 0,4%.

Emas spot yang melacak transaksi fisik real-time emas dan lebih banyak diikuti daripada kontrak futures oleh beberapa traders emas, mencapai di $1.914,60, turun $2,12 atau 0,1%.

Break di bawah $1.908 akan memaksa emas spot untuk menguji ulang support $1.900, di mana support berikutnya berada di $1.885, Dixit dari SKCharting memprediksi.

Untuk saat ini, potensi downside utama untuk emas spot terlihat di $1.850," katanya.

Di lain sisi, melewati resistance $1.930 akan melanjutkan pergerakan naik emas menuju leg higher (LH) berikutnya, yang merupakan descending weekly Middle Bollinger Band di $1.950, tandas Dixit.

Zona ini dapat bertindak sebagai titik balik untuk emas spot," tambahnya - PT RIFAN

Sumber : investing

Jumat, 25 Agustus 2023

Rifan Financindo Berjangka - Hari Pembuktian Fed Tiba, Pemilik Emas Pesta Atau Menangis?

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas masih bergerak di trek penguatan menjelang pidato Chairman bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell hari ini.

Harga emas di pasar spot pada perdagangan Kamis (24/8/2023) ditutup di posisi US$ 1.917,44 per troy ons. Harganya menguat 0,16%. Posisi penutupan kemarin adalah yang tertinggi sejak 8 Agustus 2023 atau 13 hari perdagangan terakhir.

Penguatan memperpanjang tren positif emas menjadi empat hari beruntun. Selama empat hari tersebut, sang logam mulia sudah terbang 1,55%.

Namun, harga emas melemah pada hari ini. Pada perdagangan Jumat (25/8/2023) pukul 06:10 WIB, harga emas ada di posisi US$ 1.915,47 per troy ons atau menyusut 0,10%.

Analis dari High Ridge Futures, David Meger, mengatakan pelaku pasar akhirnya menyerah dan berekspektasi jika The Fed masih akan hawkish ke depan.

Meger menjelaskan Powell kemungkinan besar akan menegaskan kembali pentingnya memerangi inflasi atau dalam kata lain bisa menaikkan suku bunga ke depan.
"Pasar berekspektasi jika The Fed akan melanjutkan komitmennya untuk memerangi inflasi. Apalagi data tenaga kerja masih paans," tutur Meger, dikutip dari Reuters.

AS melaporkan jumlah pegawai yang mengajukan klain pengangguran turun 10 ribu menjadi 230.000 pada pekan yang berakhir pada 19 Agustus 2023.

Data ini lebih rendah dibandingkan ekspektasi pasar yakni 240 ribu. Turunnya klaim pengangguran menunjukkan jika pasar tenaga kerja AS masih panas sehingga inflasi masih terancam naik. The Fed pun akan kesulitan beralih ke dovish.

"Data tenaga kerja yang kuat akan terus membuat the Fed mengerek suku bunga lebih tinggi dan lama," ucap Meger.

Seperti diketahui, Powell akan menghadiri Simposium Ekonomi Jackson Hole, di Wyoming, selama tiga hari, yang diselenggarakan setiap tahun oleh The Fed wilayah Kansas City sejak 1981.

Simposium Jackson Hole adalah acara di mana para gubernur bank sentral, menteri keuangan, ekonom, dan akademisi dari seluruh dunia berkumpul untuk membahas masalah ekonomi yang paling mendesak saat ini.

Powell akan menyampaikan pidato tentang prospek ekonomi pada hari ini, Jumat (25/8/2023) di Jackson Hole.

Sebagai catatan, pidato Powell pad di Jackson Hole pada Agustus 2022 membuat pasar keuangan dan komoditas mengalami huru-hara. Powell menegaskan jika The Fed akan tetap hawkish.
Emas pun langsung ambruk dengan melemah 1,23% sehari setelah Powell berpidato. Sebaliknya, indeks dolar langsung menguat 0,31%.

Jika Powell menyampaikan pidato yang sangat hawkish pada hari ini maka tidak mungkin emas akan jatuh. Namun, jika dia lebih dovish maka emas bisa menguat.
"Publik memperkirakan Powell akan tetap memberikan pernyataan yang hawkish. Terlalu awal bagi Powell untuk mengisyaratkan pelonggaran kebijakan. Pelaku pasar kini lebih menunggu sinyal berapa lama suku bunga akan dipertahankan tinggi bukan lagi apakah suku bunga akan naik" tutur analis Daniel Ghali dari TD Securities - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : cnbcindonesia

 

 

 

Kamis, 24 Agustus 2023

Rifan Financindo - Emas Berakhir Di Atas $1.900 Kali Pertama Dalam 2 Minggu, Dolar-Yields Turun

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas mencapai level tertinggi 2 minggu dan berakhir di atas level kunci $1.900/oz pada Rabu (23/08). Dolar dan Treasury yields turun dari level tertinggi terbarunya menjelang pidato Ketua Federal Reserve Jay Powell minggu ini dalam acara kebijakan tahunan bank sentral di Jackson Hole, Wyoming.

Rally Indeks Dolar jeda di level tertinggi dua bulan, sementara Treasury yields turun sedikit setelah mencapai level puncak lebih dari 20 tahun karena para pelaku pasar menunggu pidato Powell pada hari Jumat.

Hal ini memungkinkan harga spot untuk kembali memasuki level $1.900, meskipun potensi logam mulia masih tetap mendung - atau, paling tidak, tidak pasti - di tengah kekhawatiran atas kenaikan suku bunga AS.

Emas berjangka Desember yang paling aktif di Comex New York berakhir di $1.946,05/oz, naik 1,04%, pada hari Rabu. Harga emas mencapai level tertinggi dua minggu di $1.949,65 sebelumnya dan naik 1,6% seminggu, setelah empat minggu sebelumnya mengalami penurunan yang menyebabkan kerugian bersih sebesar 4% - RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing

Rabu, 23 Agustus 2023

PT Rifan Financindo Berjangka - Emas Berjangka Berakhir Lebih Tinggi Untuk Sesi Ketiga Beruntun

 

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Emas berjangka membukukan kenaikan untuk sesi ketiga berturut-turut pada hari Selasa (22/8), kenaikan beruntun terpanjang sejak pertengahan Juli.

Harga mendapat dukungan setelah penurunan imbal hasil Treasury 10-tahun dari level tertinggi sejak 2007 seiring para investor menunggu pidato dari Ketua Federal Jerome Powell di simposium kebijakan ekonomi Jackson Hole, Wyo pada hari Jumat sebagai petunjuk mengenai kebijakan ekonomi berikutnya, pergerakan dolar AS dan imbal hasil Treasury, yang cenderung berdampak pada emas.

Emas untuk pengiriman bulan Desember naik $3, atau 0,2%, menjadi menetap pada $1.926 per ons di Comex - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA 

Sumber : marketwatch

Selasa, 22 Agustus 2023

PT Rifan Financindo - Emas Bergerak Naik, Tembaga Stabil Pasca China Memangkas Suku Bunganya

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas naik pada hari Senin (21/08), stabil setelah jatuh selama empat minggu terakhir. Pasar menunggu lebih banyak isyarat tentang kebijakan moneter AS, sementara harga tembaga flat setelah penurunan suku bunga China meleset dari ekspektasi.

Fokus minggu ini sebagian besar tertuju pada Simposium Jackson Hole hari Kamis dan Jumat, di mana Ketua Federal Reserve Jerome Powell diperkirakan akan memberikan lebih banyak sinyal mengenai jalur suku bunga AS.

Harga emas sedikit memangkas kerugian terbarunya setelah jatuh di bawah level kunci $1.900/oz, raih beberapa permintaan safe haven saat perlambatan pertumbuhan di China juga membebani sentimen. Langkah People's Bank of China sebagian besar meleset dari ekspektasi pasar dengan perubahan loan prime rate (LPR) pada hari Senin.

Emas spot untuk penyerahan Desember naik 0,2% ke $1.892,68/oz, sementara emas berjangka Desember naik 0,3% menjadi $1.921,95/oz pukul 11.16 WIB. Kedua instrumen masih diperdagangkan mendekati level terendah lima bulan - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing

Senin, 21 Agustus 2023

PT Rifan - Pergerakan Harga Emas Hari Ini Berpeluang Rebound Didorong Permintaan Kuat Dari China

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas global pekan ini diprediksi rebound atau melanjutkan penguatan terdorong oleh kuatnya permintaan investor di China. Pada perdagangan pekan lalu, Jumat (18/8/2023), kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di Divisi Comex New York Exchange, menguat tipis 1,30 dolar AS atau 0,07 persen menjadi ditutup pada 1.916,50 dolar AS per ounce, menghentikan pelemahan sembilan sesi berturut-turut, rekor penurunan harian terpanjang dalam lebih dari enam tahun, karena dolar Amerika Serikat (AS) yang lebih lemah.

Analis Komoditas Lukman Leong mengatakan harga emas terus mengalami penurunan dalam beberapa pekan terakhir. Hal itu diakibatkan oleh penguatan dolar AS dan prospek suku bunga Federal Reserve atau The Fed. Risalah pertemuan Federal Reserve memicu kekhawatiran akan kenaikan suku bunga lebih lanjut membawa pengaruh negatif untuk aset logam mulia yang tidak menghasilkan bunga. The Fed diprediksi akan menaikkan suku bunga satu kali lagi pada Federal Open Market Committee (FOMC) September 2023 mendatang.

Namun saya melihat downside harga emas sudah terbatas serta akan berkonsolidasi dan rebound pekan ini," ujar Lukman kepada Bisnis dikutip Senin, (21/8/2023). Menurutnya, harga emas didukung oleh permintaan fisik yang kuat di China di mana investor memburu emas di tengah kekhawatiran akan perlambatan ekonomi di China.

Pertumbuhan penjualan ritel China secara tahunan mengalami perlambatan, pada Juli 2023 tercatat di level 2,5 persen setelah pada bulan sebelumnya tumbuh 3,1 persen. Kondisi tersebut membuat harga komoditas logam mineral melemah, seperti nikel, timah dan tembaga. Sementara itu, Evergrande, perusahaan properti raksasa asal China mengajukan perlindungan kebangkrutan di Amerika Serikat (AS) setelah gagal bayar utang (default) sebesar US$330 miliar - PT RIFAN

Sumber : bisnis.com

Harga emas global pekan ini diprediksi rebound atau melanjutkan penguatan terdorong oleh kuatnya permintaan investor di China. Pada perdagangan pekan lalu, Jumat (18/8/2023), kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di Divisi Comex New York Exchange, menguat tipis 1,30 dolar AS atau 0,07 persen menjadi ditutup pada 1.916,50 dolar AS per ounce, menghentikan pelemahan sembilan sesi berturut-turut, rekor penurunan harian terpanjang dalam lebih dari enam tahun, karena dolar Amerika Serikat (AS) yang lebih lemah. Analis Komoditas Lukman Leong mengatakan harga emas terus mengalami penurunan dalam beberapa pekan terakhir. Hal itu diakibatkan oleh penguatan dolar AS dan prospek suku bunga Federal Reserve atau The Fed. Risalah pertemuan Federal Reserve memicu kekhawatiran akan kenaikan suku bunga lebih lanjut membawa pengaruh negatif untuk aset logam mulia yang tidak menghasilkan bunga. The Fed diprediksi akan menaikkan suku bunga satu kali lagi pada Federal Open Market Committee (FOMC) September 2023 mendatang.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Pergerakan Harga Emas Hari ini Berpeluang Rebound Didorong Permintaan Kuat dari China", Klik selengkapnya di sini: https://market.bisnis.com/read/20230821/235/1686530/pergerakan-harga-emas-hari-ini-berpeluang-rebound-didorong-permintaan-kuat-dari-china.
Penulis : Rizqi Rajendra - Bisnis.com


Download aplikasi Bisnis.com terbaru untuk akses lebih cepat dan nyaman di sini:
Android: http://bit.ly/AppsBisniscomPS
iOS: http://bit.ly/AppsBisniscomIOS
Harga emas global pekan ini diprediksi rebound atau melanjutkan penguatan terdorong oleh kuatnya permintaan investor di China. Pada perdagangan pekan lalu, Jumat (18/8/2023), kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di Divisi Comex New York Exchange, menguat tipis 1,30 dolar AS atau 0,07 persen menjadi ditutup pada 1.916,50 dolar AS per ounce, menghentikan pelemahan sembilan sesi berturut-turut, rekor penurunan harian terpanjang dalam lebih dari enam tahun, karena dolar Amerika Serikat (AS) yang lebih lemah. Analis Komoditas Lukman Leong mengatakan harga emas terus mengalami penurunan dalam beberapa pekan terakhir. Hal itu diakibatkan oleh penguatan dolar AS dan prospek suku bunga Federal Reserve atau The Fed. Risalah pertemuan Federal Reserve memicu kekhawatiran akan kenaikan suku bunga lebih lanjut membawa pengaruh negatif untuk aset logam mulia yang tidak menghasilkan bunga. The Fed diprediksi akan menaikkan suku bunga satu kali lagi pada Federal Open Market Committee (FOMC) September 2023 mendatang.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Pergerakan Harga Emas Hari ini Berpeluang Rebound Didorong Permintaan Kuat dari China", Klik selengkapnya di sini: https://market.bisnis.com/read/20230821/235/1686530/pergerakan-harga-emas-hari-ini-berpeluang-rebound-didorong-permintaan-kuat-dari-china.
Penulis : Rizqi Rajendra - Bisnis.com


Download aplikasi Bisnis.com terbaru untuk akses lebih cepat dan nyaman di sini:
Android: http://bit.ly/AppsBisniscomPS
iOS: http://bit.ly/AppsBisniscomIOS
Harga emas global pekan ini diprediksi rebound atau melanjutkan penguatan terdorong oleh kuatnya permintaan investor di China. Pada perdagangan pekan lalu, Jumat (18/8/2023), kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di Divisi Comex New York Exchange, menguat tipis 1,30 dolar AS atau 0,07 persen menjadi ditutup pada 1.916,50 dolar AS per ounce, menghentikan pelemahan sembilan sesi berturut-turut, rekor penurunan harian terpanjang dalam lebih dari enam tahun, karena dolar Amerika Serikat (AS) yang lebih lemah. Analis Komoditas Lukman Leong mengatakan harga emas terus mengalami penurunan dalam beberapa pekan terakhir. Hal itu diakibatkan oleh penguatan dolar AS dan prospek suku bunga Federal Reserve atau The Fed. Risalah pertemuan Federal Reserve memicu kekhawatiran akan kenaikan suku bunga lebih lanjut membawa pengaruh negatif untuk aset logam mulia yang tidak menghasilkan bunga. The Fed diprediksi akan menaikkan suku bunga satu kali lagi pada Federal Open Market Committee (FOMC) September 2023 mendatang.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Pergerakan Harga Emas Hari ini Berpeluang Rebound Didorong Permintaan Kuat dari China", Klik selengkapnya di sini: https://market.bisnis.com/read/20230821/235/1686530/pergerakan-harga-emas-hari-ini-berpeluang-rebound-didorong-permintaan-kuat-dari-china.
Penulis : Rizqi Rajendra - Bisnis.com


Download aplikasi Bisnis.com terbaru untuk akses lebih cepat dan nyaman di sini:
Android: http://bit.ly/AppsBisniscomPS
iOS: http://bit.ly/AppsBisniscomIOS