RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas turun pada hari Kamis tatkala surutnya kekhawatiran akan krisis perbankan mengurangi permintaan logam mulia ini sebagai safe haven, sementara dolar juga pulih di tengah bangkitnya spekulasi bahwa Federal Reserve akan terus menaikkan suku bunga.
Logam mulia melanjutkan penurunan hari kedua berturut-turut, mundur lebih jauh dari level $2.000 karena tanda-tanda stabilitas di sektor perbankan membuat investor menilai kembali kekhawatiran atas krisis ekonomi yang akan terjadi.
Jaminan dari regulator bahwa sistem perbankan AS stabil, ditambah dengan tidak adanya perkembangan negatif di sektor ini dalam dua minggu terakhir mendorong minat aset risiko perlahan-lahan kembali ke pasar, sehingga membuat emas kehilangan daya tariknya sebagai safe haven.
Emas spot turun 0,3% ke $1.959,12/oz, dan emas berjangka turun 0,4% di $1.976,45/oz pukul 09.23 WIB. Kedua instrumen ini turun sekitar 0,5% pada hari Rabu.
Pemulihan dolar dan kenaikan imbal hasil Treasury juga menekan harga emas, karena meredanya kekhawatiran akan krisis perbankan membuat trader memperkirakan potensi yang lebih besar untuk kenaikan suku bunga Federal Reserve dalam waktu dekat.
Regulator mengaitkan runtuhnya beberapa bank AS baru-baru ini dengan manajemen risiko yang buruk, dan sistem perbankan secara keseluruhan tetap tangguh. Hal ini diharapkan dapat memberikan ruang ekonomi yang lebih besar bagi the Fed untuk terus menaikkan suku bunga, saat bank terus bergerak melawan inflasi.
Dolar naik 0,1% terhadap sejumlah mata uang di perdagangan Asia, dan juga mencatat kenaikan kecil pada hari Rabu, yang semakin menekan harga emas. Pemulihan imbal hasil Treasury juga membebani.
Namun greenback mengalami penurunan besar untuk bulan Maret, sedangkan imbal hasil diperdagangkan jauh di bawah level tertinggi tahunan kala investor mempertanyakan seberapa jauh Fed dapat terus menaikkan suku bunga. Emas masih diperdagangkan sekitar $120 dari rekor tertinggi tahun 2020, mengingat prospek jeda kenaikan suku bunga The Fed menjadi pertanda baik untuk aset yang tidak memberikan imbal hasil.
Logam mulia lainnya turun pada hari Kamis, di mana platinum turun 0,4%, sementara perak turun 0,1%.
Di antara logam industri, tembaga turun 0,4% di $4,0682 untuk mengantisipasi data aktivitas bisnis utama China pada hari Jumat.
Aktivitas sektor manufaktur dan jasa diperkirakan telah melambat pada bulan Maret, pasalnya ledakan ekonomi pasca-COVID kehabisan tenaga. Hal ini bisa menjadi isyarat buruk bagi permintaan di negara importir tembaga terbesar di dunia itu.
Komoditas lainnya, nikel turun 0,06% pada hari ini pukul 14.15 WIB, timah naik 0,17% Rabu di ICE London, dan tembaga naik 0,88%.
Adapun, karet bertahan di 133,40 pada Rabu di Singapura, batubara Newcastle di ICE London mencapai 173,00, kakao AS turun 0,76% hingga dini hari.
Terakhir kopi robusta di London berada di 2.173,00, kopi AS turun 2,14% dan gas alam turun 2% pukul 14.18 WIB - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA
Sumber : investing.com