Index Price || LOCO GOLD (Open Price 1942.25 | High 1947.10 | Low 1941.30 | Close 1939.70) || HANSENG (Open Price 19227.84 | High 19272.58 | Low 19087.66 | Close 19252.00 || NIKKEI (Open Price 31830.00 | High 31985.00 | Low 31560.00 | Close 31850.00 || Index Price 11 Oktober 2013|| LOCO GOLD (Open Price 1288.07 | High 1288.80 | Low 1278.80 | Close 1282.80) || HANSENG (Open Price 23,022 | High 23,049 | Low 22,982 | Close 23020/40 || NIKKEI (Open Price 14,290 | High 14,365 | Low 14,270 | Close 14340/60 ||

Jumat, 02 September 2022

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Dunia Anjlok, Kini Di Bawah Level USD 1.700/Ounce

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas anjlok ke bawah level USD1.700 pada perdagangan hari Kamis, untuk pertama kalinya sejak Juli, karena apresiasi dolar dan ekspektasi untuk kenaikan suku bunga yang agresif mengikis daya tarik logam itu.

Harga emas di pasar spot turun 0,8 persen menjadi USD1.696,76 per ounce setelah tergelincir ke level terendah sejak 21 Juli di awal sesi.

Sementara itu, emas berjangka Amerika Serikat ditutup anjlok 1 persen menjadi USD1.709,3 per ounce.

Emas dianggap sebagai penyimpan nilai yang aman selama masa ketidakpastian ekonomi, tetapi lingkungan suku bunga yang lebih tinggi cenderung meredupkan kilau aset tersebut karena tidak memberikan imbal hasil.

Jika The Fed 'keukeh' pada mandat inflasi dan mempertahankan suku bunga tinggi serta menahan diri dari pemotongan suku bunga bahkan dalam resesi, itu bukan pertanda baik bagi emas," kata Daniel Ghali, analis TD Securities.

Jika emas menembus di bawah kisaran USD1.675, kami memperkirakan tekanan jual substansial akan muncul." Tambahnya.

Mencerminkan sentimen investor, kepemilikan di SPDR Gold Trust, ETF emas terbesar di dunia, turun menjadi 31.294.673 ounce pada sesi Rabu, terendah sejak Januari.

Indeks Dolar (Indeks DXY) melonjak ke level tertinggi dalam 20 tahun, setelah data menunjukkan pertumbuhan manufaktur AS pada Agustus dan penurunan warga Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran pekan lalu memberi Federal Reserve lebih banyak ruang untuk secara agresif menaikkan suku bunga.

Penguatan dolar membuat emas lebih mahal bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain. Imbal hasil US Treasury juga naik, meningkatkan  opportunity cost  memegang emas yang tidak memberikan bunga.

Sementara itu harga perak di pasar spot melorot 1 persen menjadi USD17,99 per ounce, setelah mencapai level terendah dalam lebih dari dua tahun.

Platinum anjlok 2,4 persen menjadi USD825,61 per ounce sementara paladium tersungkur 3,5 persen menjadi USD2.011,48 - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : suara.com

Kamis, 01 September 2022

Rifan Financindo - Emas Turun Capai Terendah 5 Minggu, Dolar AS Naik sebelum Nonfarm Payrolls

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas masih turun pada Kamis pagi dan dolar AS kembali menguat sebelum data ketenagakerjaan utama yang akan dirilis minggu ini. Sementara itu, harga tembaga turun seiring meningkatnya kekhawatiran atas perlambatan ekonomi global.

Harga emas spot turun 0,3% di $1.706,26/oz pukul 07.45 WIB, mencapai level terendah sejak akhir Juli. Harga emas berjangka juga turun 0,5% di $1.716,75/oz. Kedua instrumen turun selama lima bulan terakhir pasalnya kenaikan suku bunga AS mendorong penguatan dolar dan imbal hasil Treasury.

Harga emas turun minggu ini, sedangkan dolar tertahan di level tertinggi 20 tahun menjelang rilis data utama nonfarm payrolls AS pada hari Jumat. Indeks dolar AS naik 0,3% pada hari Kamis.

Meski data ketenagakerjaan Agustus AS diperkirakan akan lebih rendah dari bulan sebelumnya, rilis pembacaan yang lebih kuat dari perkiraan dapat memberi Federal Reserve lebih banyak ruang untuk menaikkan suku bunga secara agresif tahun ini.

Namun data pada hari Rabu menunjukkan bahwa upah swasta AS tumbuh lebih rendah dari estimasi pada bulan Agustus, dan mengindikasikan pasar tenaga kerja kemungkinan melambat.

Namun, komentar hawkish dari Ketua Fed Jerome Powell pekan lalu membuat emas dan sebagian besar logam lainnya turun dalam tiga sesi terakhir. Investor memperkirakan peluang lebih dari 70% bahwa Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin pada bulan September nanti.

Logam mulia lainnya juga jatuh. Platinum turun 0,9%, dan perak jatuh 1,5%.

Di antara logam industri, tembaga turun 0,7% di $3,4880, melanjutkan penurunan ke sesi kelima berturut-turut akibat terus tumbuhnya kekhawatiran atas resesi global.

Logam merah ini turun pada hari Rabu setelah data menunjukkan aktivitas manufaktur China berkontraksi selama dua bulan berturut-turut di Agustus.

Data ekonomi yang lemah dari Jerman dan Jepang, ditambah dengan melonjaknya inflasi di zona euro juga menambah kekhawatiran atas perlambatan kegiatan ekonomi, sehingga bisa mengurangi permintaan tembaga - RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com

Rabu, 31 Agustus 2022

PT Rifan Financindo - Bursa Saham Eropa Menguat Data Inflasi Zona Euro Kini Jadi Fokus

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Bursa saham Eropa bergerak menguat menuju pembukaan Rabu petang, dan investor mengolah data terbaru aktivitas manufaktur China menjelang rilis inflasi utama Zona Euro.

Pukul 13.00 WIB, DAX futures Jerman menguat 0,7%, CAC 40 futures di Prancis naik 0,4% dan FTSE 100 futures Inggris naik 0,3%. Di Indonesia, IHSG ditutup naik 0,27% di 7.178,59 dan rupiah turun tipis 0,02% di 14.842,5 per dolar AS.

Aktivitas manufaktur China berkontraksi untuk bulan kedua berturut-turut pada Agustus, ini disebabkan pembatasan COVID-19 dan krisis listrik terus menekan aktivitas ekonomi.

Manufacturing Purchasing Manager' Index resmi tercatat sebesar 49,4 untuk bulan Agustus. Meskipun di bawah 50 yang mengindikasikan kontraksi di sektor ini, namun masih merupakan peningkatan dari angka 49,0 Juli dan juga lebih baik dari perkiraan sebesar 49,2, yang menyiratkan sedikit perbaikan kondisi dari bulan sebelumnya.

Hal tersebut kemungkinan akan mengarah pada awal tren yang positif untuk hari ini di Eropa, meskipun perhatian cenderung tertuju pada rilis terbaru indeks harga konsumen zona euro. Dan diperkirakan menunjukkan inflasi Eropa mencapai rekor tertinggi sebesar 9% pada bulan Agustus, memberikan tekanan lebih lanjut bagi European Central Bank (ECB) untuk agresif menaikkan suku bunga bulan depan.

Harga gas Eropa telah turun dari tingkat rekor tertinggi, tetapi ini masih bisa menjadi pergerakan sementara pasalnya Rusia telah menghentikan aliran pasokan gas di sepanjang pipa Nord Stream ke Jerman, untuk kedua kalinya dalam beberapa bulan.

Data ekonomi lainnya yang akan dirilis yakni PDB Prancis terbaru untuk kuartal II serta tingkat pengangguran Jerman Agustus.

Dalam berita perusahaan, laporan pendapatan rilis dari Uniper (ETR:UN01), Carlsberg (OTC:CABGY), Persimmon (LON:PSN), Balfour Beatty (OTC:BAFYY), BAT (LON:BATS) dan National Grid (LON:NG).

Harga minyak naik pada hari Rabu, berbalik arah setelah mengalami kerugian besar pada sesi sebelumnya di tengah tanda-tanda permintaan bahan bakar yang kuat di Amerika Serikat, negara konsumen terbesar di dunia.

Data yang dirilis Selasa malam oleh American Petroleum Institute, sebuah badan industri, menunjukkan cadangan minyak mentah AS tak diduga naik 593.000 barel minggu lalu. Namun, stok bensin turun 3,4 juta barel, mengindikasikan permintaan konsumen untuk gas telah terbukti bertahan meskipun inflasi dan suku bunga naik.

Namun, terlepas dari ini, minyak akan menuju penurunan bulanan ketiga berturut-turut, penurunan terpanjang selama lebih dari dua tahun, sebagian besar karena prospek pertumbuhan global yang lebih lambat karena bank sentral agresif menaikkan suku bunga.

Pukul 13.00 WIB, harga minyak WTI naik 0,9% di $92,45 per barel, sedangkan kontrak Brent naik 0,9% menjadi $98,73. Kedua tolok ukur anjlok sekitar 5% pada hari Selasa, penurunan terbesar dalam kurun waktu sekitar sebulan. Adapun, karet turun 4,18% di 137,60 pada Selasa di Singapura, batubara Newcastle di ICE London anjlok 1,94% di 414,55, kakao AS turun 0,41% di 2.400,00, serta kopi robusta di London naik 0,22% di 2.265,00 pukul 15.38 WIB. Gas alam naik 0,32% di 9,063 pukul 16.02 WIB. 

Selain itu, harga emas berjangka turun tipis di $1.735.90/oz, sementara EUR/USD naik 0,2% ke 1,0034. Juga, nikel naik 1,6% ke 21.708,50 pukul 15.30 Rabu petang, timah turun 4,4% di 23.652,00 di ICE London pada penutupan Selasa dan tembaga naik 0,52% di 3,5695 - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com

Senin, 29 Agustus 2022

PT Rifan - Emas Capai Titik Terendah 1 Bulan Setelah Pernyataan Hawkish Powell, Tembaga Anjlok

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas kembali turun kini ke titik terendah satu bulan pada hari Senin pasca sinyal hawkish kebijakan dari Federal Reserve AS, sedangkan harga tembaga anjlok akibat data industri yang lemah dari China.

Harga emas spot turun 0,7% di $1.726,06/oz, sementara harga emas berjangka turun 0,7% di $1.727,50/oz pukul 09.20 WIB. Kedua instrumen diperdagangkan di sekitar level terlemahnya sejak akhir Juli.

Harga logam kuning jatuh minggu lalu setelah Ketua Fed Jerome Powell menolak gagasan untuk cenderung dovish oleh The Fed, dan memperingatkan bahwa konsumen dan bisnis AS harus menghadapi suku bunga tinggi untuk meredam inflasi. Ketua Fed juga mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi di negara itu kemungkinan akan melambat sebagai akibatnya.

Komentar Powell mendorong reli dalam dolar, dan greenback kini diperdagangkan di sekitar level tertinggi 20 tahun pada hari Senin. Penguatan dolar AS, ditambah dengan prospek kenaikan suku bunga sangat mengganggu prospek emas untuk tahun ini.

Lebih dari 60% trader kini memperkirakan Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin - batas atas perkiraan - pada bulan September. Komentar dari beberapa pejabat Fed menyiratkan bahwa suku bunga AS dapat mengakhiri tahun signifikan di atas 3%, dari tingkat saat ini 2,25 hingga 2,5%.

Fokus minggu ini beralih ke data ketenagakerjaan AS terbit hari Jumat, yang dapat memberi Fed lebih banyak ruang untuk menaikkan suku bunga.

Kenaikan suku bunga sebagian besar telah melemahkan kenaikan emas tahun ini, meskipun logam kuning mengalami beberapa kenaikan selama awal konflik Rusia-Ukraina. Emas diperdagangkan turun hampir 5% selama 12 bulan terakhir, dan telah turun hampir 20% dari tingkat puncak 2022.

Logam industri juga turun pasalnya kekuatan dolar AS memberi tekanan, sementara juga peringatan ekonomi Powell memberikan keraguan atas permintaan logam.

Tembaga anjlok 1,8% pada hari Senin, usai data industri yang lemah dari China menambah kerugian logam merah ini. Data industrial profit di negara tersebut terus mengalami penurunan di bulan Juli. Lainnya, nikel berjangka berakhir naik 0,09% ke 21.695,50 pada Sabtu, dan timah naik 1,81% ke 24.280,00 di ICE London pada penutupan Jumat.

Fokus sekarang kini ada pada data PMI China yang akan dirilis pekan ini, yang kemungkinan akan mempengaruhi harga lebih jauh.

Harga tembaga telah jatuh tahun ini seiring perlambatan ekonomi di China, negara importir terbesar logam kuning.

Selain itu, karet mencapai 143,80 pada Jumat di Singapura, batubara Newcastle di ICE London tercatat di level 417,40, dan Kakao AS turun 0,04% di 2.416,00 hingga penutupan Sabtu.

Pagi ini, bitcoin turun 0,87% di 19.822,3 pukul 10.22 WIB BTC/USD - PT RIFAN

Sumber : investing.com

Jumat, 26 Agustus 2022

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Dunia Kembali Berkilau Setelah Dolar AS Tergelincir

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas dunia naik pada perdagangan hari Kamis setelah dolar tergelincir dari level tertinggi, sementara itu investor menunggu simposium Jackson Hole untuk isyarat pada kebijakan moneter Federal Reserve.

Harga emas di pasar spot menguat 0,3 persen menjadi USD1.756,55 per ounce, sementara emas berjangka Amerika Serikat ditutup 0,6 persen lebih tinggi menjadi USD1.771,4.

Fokus akan tertuju pada pidato Chairman Federal Reserve, Jerome Powell, pada konferensi tahunan bank sentral di Wyoming, Jumat, untuk petunjuk tentang strategi kenaikan suku bunga Fed.

Emas baru saja melihat pemantulan korektif dari tekanan jual baru-baru ini. Dolar mundur dari level tertingginya dan ada pemosisian menjelang pidato Powell," kata Jim Wyckoff, analis Kitco Metals.

Dalam jangka pendek, grafik emas masih bearish. Tetapi dalam jangka panjang, masih ada potensi kenaikan untuk emas karena akan ada beberapa permintaan safe-haven  setiap kali ekonomi goyah." Tambah Kim.

Indeks Dolar (Indeks DXY) turun 0,2 persen membuat emas yang dibanderol dalam greenback lebih murah bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain.

Emas dianggap sebagai investasi yang aman di tengah gejolak ekonomi. Namun, kenaikan suku bunga meningkatkan  opportunity cost  memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Dalam jangka pendek, grafik emas masih bearish. Tetapi dalam jangka panjang, masih ada potensi kenaikan untuk emas karena akan ada beberapa permintaan safe-haven  setiap kali ekonomi goyah." Tambah Kim.

Indeks Dolar (Indeks DXY) turun 0,2 persen membuat emas yang dibanderol dalam greenback lebih murah bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain.

Emas dianggap sebagai investasi yang aman di tengah gejolak ekonomi. Namun, kenaikan suku bunga meningkatkan  opportunity cost  memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Sementara itu harga perak di pasar spot naik 0,2 persen menjadi USD19,19 per ounce, platinum menguat 0,3 persen menjadi USD879,11 per ounce. Sementara paladium melesat 5,4 persen menjadi USD2.144,07 per ounce - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : suara.com

 

 

Kamis, 25 Agustus 2022

Rifan Financindo - Emas Naik Trader Tunggu Kejelasan Moneter AS, Stimulus China Sedikit Pengaruhi Tembaga

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas naik pada hari Kamis, melanjutkan kenaikannya baru ini dan trader menunggu lebih banyak sinyal mengenai kebijakan moneter AS, sedangkan harga tembaga tampak tidak terbantu banyak oleh paket stimulus terbaru China.

Harga emas spot naik 0,3% di $1.756,57/oz pukul 11.12 WIB, sementara harga emas berjangka naik 0,4% ke $1.756,57 menurut data Investing.com.

Harga logam kuning naik tipis dalam dua hari terakhir saat indeks dolar mundur dari level tertinggi hampir dua dekade. Namun trader ragu-ragu untuk membeli lebih jauh ke dalam logam kuning menjelang pidato Ketua Fed Jerome Powell di Jackson Hole Symposium pada hari Jumat.

Dolar AS diperdagangkan turun 0,23% di 108.37 pukul 11.14 WIB.

Investor mengharapkan Ketua akan menegaskan sikap hawkish bank sentral dan meningkatkan sedikit kemungkinan bahwa Fed akan mengurangi tingkat kenaikan suku bunga.

Sekitar 61% pelaku pasar memperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin pada bulan September saat inflasi sedikit turun dari puncak 40 tahun.

Komentar Hawkish dari beberapa pejabat Fed juga telah memperkuat ekspektasi bahwa Fed akan tetap dalam jalur pengetatan kebijakannya. Bank sentral telah menaikkan suku bunga empat kali sepanjang tahun ini.

Hal ini telah sangat menekan harga emas, menggerus semua keuntungan yang diperoleh selama awal konflik Rusia-Ukraina. Imbal hasil yang lebih tinggi membuat dolar menjadi pilihan yang lebih menarik daripada emas.

Harga logam mulia lainnya juga sebagian besar tenang pada hari Kamis. Sebelumnya, nikel berjangka jatuh 1,55% ke 21.407,50 pada penutupan Rabu, dan timah naik 0,16% ke 24.505,00 di ICE London pada penutupan Selasa.

Di antara logam industri, harga tembaga naik tipis, tetapi tampaknya hanya mendapat sedikit dukungan dari stimulus baru China.

Tembaga naik 0,1% di $3.6420 pukul 11.24 WIB.

China pada hari Rabu mengumumkan paket stimulus senilai sekitar 1% dari PDB keseluruhannya, karena menghadapi perlambatan pertumbuhan yang drastis akibat pembatasan COVID-19, terjangan gelombang panas yang berlangsung, dan potensi krisis listrik.

Kelemahan di sektor industri negara itu telah sangat menekan harga tembaga tahun ini, mengingat China adalah negara importir logam merah terbesar di dunia.

Krisis real estat yang memburuk di negara itu juga diperkirakan akan mengganggu prospek ekonominya.

Komoditas lain karet mencapai 147,10 pada Selasa di Singapura, batubara Newcastle di ICE London turun 1,2% di 412,60 hari Rabu, dan kakao AS naik 2,59% di 2.378,00 dini hari tadi - RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com 

Rifan Financindo - Harga Emas Naik Di Tengah Pertemuan Simposium Jackson Hole

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas dunia naik pada perdagangan hari Rabu, karena dolar yang bergerak melemah dari awal sesi, sementara investor menantikan acara Simposium Jackson Hole untuk petunjuk tentang kenaikan suku bunga.

Simposium acara tahunan tersebut dihadiri oleh pimpinan bank sentral, menteri keuangan, akademisi hingga praktisi pasar finansial dari berbagai negara.

Pertemuan ini diadakan oleh Federal Reserve (The Fed) wilayah Kansas City di wilayah Jackson Hole, Wyoming.

Harga emas di pasar spot naik 0,24 persen ke level USD 1.751,85 per ounce pada pukul 4:00 sore ET. Harga emas telah naik 1 persen di sesi sebelumnya.

Sedangkan harga emas berjangka AS naik menjadi USD 1.765,5.

Salah satu yang membuat harga emas berbalik arah usai penurunan di awal perdagangan yaitu terhentinya kurs dolar di sekitar level 108,6, setelah naik setinggi 109,112 di awal sesi.

Membantu emas membalikkan beberapa penurunan awal, Indeks Dolar (Indeks DXY) terhenti di sekitar level 108,6, setelah melejit setingginya 109,112 di awal sesi.

Dolar yang lebih kuat cenderung menumpulkan selera untuk emas di antara pembeli yang menggunakan mata uang lain.

"Pasar relatif sepi. Trader logam menunggu apa yang keluar dari pertemuan Jackson Hole dan ingin tahu lebih banyak tentang jalur kenaikan suku bunga Fed," kata Bob Haberkorn, analis RJO Futures.

Pelaku pasar menunggu pidato Chairman Federal Reserve, Jerome Powell, di Jackson Hole Economic Policy Symposium, Jumat. Pidato tersebut dapat menyoroti jalur pengetatan kebijakan moneter The Fed.

Emas cenderung berkinerja buruk jika suku bunga naik, karena tidak memberikan imbal hasil.

"Apakah emas menembus USD1.730 atau tidak mungkin tergantung pada apa yang Powell katakan, serta apakah trader berminat untuk mendengarkan, jika dia tetap berpegang pada pandangan  hawkish  rekannya," ujar Craig Erlam, analis OANDA.

Investor juga menunggu perkiraan produk domestik bruto kuartal kedua Amerika, dan data belanja konsumen Juli yang akan dirilis pekan ini.

Sementara itu harga perak di pasar spot turun 0,7 persen menjadi USD19,03 per ounce.

Platinum melemah 0,6 persen menjadi USD874,64 per ounce sementara paladium melambung 2,5 persen menjadi USD2.029,21 - RIFAN FINANCINDO

Sumber  suara.com