Index Price || LOCO GOLD (Open Price 1942.25 | High 1947.10 | Low 1941.30 | Close 1939.70) || HANSENG (Open Price 19227.84 | High 19272.58 | Low 19087.66 | Close 19252.00 || NIKKEI (Open Price 31830.00 | High 31985.00 | Low 31560.00 | Close 31850.00 || Index Price 11 Oktober 2013|| LOCO GOLD (Open Price 1288.07 | High 1288.80 | Low 1278.80 | Close 1282.80) || HANSENG (Open Price 23,022 | High 23,049 | Low 22,982 | Close 23020/40 || NIKKEI (Open Price 14,290 | High 14,365 | Low 14,270 | Close 14340/60 ||

Selasa, 12 Juli 2022

PT Rifan Financindo - Bursa Eropa Kembali Melemah Krisis Energi Yang Berkelanjutan Hambat Sentimen

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Bursa saham Eropa kembali melemah pada Selasa petang, melanjutkan awal minggu yang negatif dan investor tetap khawatir terhadap memburuknya krisis energi di kawasan itu sebelum rilis laporan inflasi AS yang sangat ditunggu.

Pada pukul 14.40 WIB, DAX Jerman jatuh 1,1%, CAC 40 Prancis melemah 0,8%, dan FTSE 100 Inggris turun 0,5%.

Sentimen telah dilanda kekhawatiran atas situasi krisis energi di kawasan itu karena pipa terbesar yang membawa gas Rusia ke Jerman memulai pemeliharaan rutin tahunan selama 10 hari pada awal minggu ini.

Kekhawatiran pun bertambah tatkala Gazprom (MCX:GAZP), perusahaan raksasa energi milik negara Rusia yang menjalankan pipa, akan menggunakan kesempatan ini untuk memperpanjang penutupan, utamanya karena Uni Eropa tengah bersiap untuk memberlakukan embargo bertahap terhadap minyak Rusia dan melarang asuransi maritim bagi setiap kapal tanker yang membawa minyak Rusia.

Perhatian akan beralih di sesi ini ke rilis indeks sentimen ekonomi ZEW Jerman untuk bulan Juli, yang diperkirakan akan melemah secara substansial lantaran melambatnya pertumbuhan di negara ekonomi utama Eropa itu.

Dalam berita perusahaan, saham Sosandar (LON:SOSS) naik 4% setelah grup fesyen wanita yang tengah naik daun ini melaporkan awal yang "sangat kuat" untuk tahun fiskal 2023, karena penjualan meningkat lebih dari 80% dari setahun sebelumnya.

Saham EDF (EPA:EDF) menguat 6,5% usai laporan Reuters menyebut pemerintah Prancis harus membayar sekurangnya 8 miliar euro ($8 miliar) untuk membawa raksasa listrik itu kembali di bawah kendali penuh negara.

Saham DnB (OL:DNB) naik 0,4% setelah bank terbesar Norwegia ini melaporkan penghasilan kuartalan di atas perkiraan, didukung oleh kenaikan suku bunga dan tingkat aktivitas yang tinggi dalam perekonomian Norwegia.

Sementara, pasar tetap gelisah menjelang rilis data indeks harga konsumen AS pada hari Rabu. Angkanya diharapkan menunjukkan peningkatan sebesar 8,8% dari tahun ke tahun, yang kemungkinan akan memberi lampu hijau bagi Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga 75 basis poin pada bulan ini, menyamai kenaikan Juni, menjadi kenaikan terbesar oleh bank sentral AS sejak tahun 1994.

Harga minyak turun pada Selasa petang. Pembatasan COVID baru di China, negara importir minyak mentah terbesar dunia, sangat membebani ekspektasi permintaan.

Beberapa kota di China menerapkan pembatasan baru untuk mencoba menghentikan penyebaran subvarian BA.5 Omicron yang sangat menular dari virus COVID-19, dan kini hampir 30 juta orang berada di bawah beberapa bentuk pembatasan pergerakan.

Pembatasan ketat di awal tahun, terutama di pusat komersial Shanghai, berdampak signifikan pada aktivitas ekonomi negara itu dan dengan demikian juga terhadap permintaan minyak mentah.

Pukul 14.45 WIB, harga minyak mentah AS berjangka kian anjlok 2,1% di $101,92 per barel, sedangkan kontrak Brent jatuh 1,7% menjadi $105,28.

Selain itu, harga emas berjangka naik 0,1% di $1.732,75/oz, sementara EUR/USD turun 0,3% di 1.0006 - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com 

Senin, 11 Juli 2022

PT Rifan - Harga Emas Makin Murah, 4 Pekan Turun Terus

 

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas turun secara mingguan untuk keempat pekan kalinya pada perdagangan akhir pekan lalu, tertekan oleh kenaikan dolar AS dan spekulasi kenaikan suku bunga mendapatkan daya tarik setelah data pekerjaan AS yang sehat.

Harga emas di pasar spot naik 0,2 persen ke harga USD1,742,3 per ounce. Emas batangan telah kehilangan 3,29 persen minggu ini, yang akan menjadi yang terburuk sejak pertengahan Mei.

Sementara emas berjangka AS sedikit berubah ke harga USD1.740.

Akhir-akhir ini, emas telah gagal menarik arus safe-haven meskipun risiko resesi meningkat karena investor malah memilih dolar, yang telah naik ke level tertinggi baru dalam dua dekade terakhir.

Data pekerjaan menekan emas, juga sudah berjuang setelah reli dolar yang begitu kuat. Namun, ada beberapa bargain hunting yang terjadi di sini, "kata ahli strategi pasar RJO Futures Bob Haberkorn.

Pertumbuhan data pekerjaan AS lebih dari perkiraan pada bulan Juni dan tingkat pengangguran tetap mendekati posisi terendah sebelum pandemi. Ini menandakan kekuatan pasar tenaga kerja yang terus-menerus yang memberi amunisi bagi Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga 75 basis poin lagi akhir bulan ini.

Suku bunga yang lebih tinggi merusak daya tarik emas dengan diterjemahkan ke dalam peningkatan biaya peluang memegang aset karena tidak menghasilkan bunga.

Dalam jangka pendek, kami masih melihat emas didukung oleh risiko resesi. Setelah koreksi baru-baru ini, kami memperkirakan harga akan berkonsolidasi," kata Carsten Menke, kepala Riset di Julius Baer,".

"Rebound yang bertahan lama terlihat agak tidak mungkin dengan asumsi bahwa Fed mampu melawan inflasi tanpa mendorong ekonomi ke dalam resesi."

Di pasar fisik, permintaan sedikit meningkat di India setelah harga domestik turun. Sementara kekhawatiran atas wabah virus corona baru terus membatasi aktivitas konsumen di China.

Sementara itu harga perak naik 0,4 persen menjadi USD19,27 per ounce, sementara platinum naik 2 persen menjadi USD890,435. Palladium naik 8,9 persen menjadi USD2.167,18, membukukan kenaikan minggu ketiga berturut-turut - PT RIFAN

Sumber : suara.com 

Jumat, 08 Juli 2022

Rifan Financindo Berjangka - Emas Naik Dolar Melemah Tipis, Kekhawatiran Pertumbuhan Surut

 

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas naik tipis pada Jumat pagi di Asia saat kekhawatiran atas pertumbuhan tampaknya mereda.

Harga emas berjangka naik tipis 0,06% di $1.740,75 pukul 10.36 WIB. Dolar AS yang biasanya bergerak terbalik dengan emas, turun tipis 0,05% di 106,905 pada Jumat pagi.

Harga emas telah kehilangan sekitar 3% minggu ini. Ini kemungkinan akan menjadi penurunan mingguan keempat berturut-turut dan terburuk sejak pertengahan Mei.

Imbal hasil Treasury AS 10 tahun turun pada hari Jumat, menopang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Klaim pengangguran awal AS naik menjadi 235.000 minggu lalu, menandakan bahwa permintaan tenaga kerja tengah melambat, pasalnya Federal Reserve AS memberikan kebijakan pengetatan moneter.

Gubernur Federal Reserve AS Christopher Waller dan Presiden Fed St. Louis James Bullard pada hari Kamis mendukung perlunya kebijakan restriktif untuk menurunkan lonjakan harga tetapi mengisyaratkan bahwa AS masih dapat menghindari resesi.

Meningkatkan sentimen pasar, Presiden AS Joe Biden akan membahas potensi tarif AS untuk barang-barang China dalam pertemuan dengan para penasihatnya kemudian.

Pada logam mulia lainnya, perak turun 0,34%. Platinum naik 0,05% pukul 10.43 WIB, sementara palladium turun 0,28% - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing.com

Kamis, 07 Juli 2022

Rifan Financindo - Emas Capai Titik Nadir 10 Bulan Kena Getok Fed Dan Dolar

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Apakah emas aman di $1.700? Ini pertanyaan yang valid, mengingat seberapa jauh logam kuning telah turun ke selatan hanya dalam waktu dua hari.

Harga emas berjangka bulan depan untuk Agustus di Comex New York menyelesaikan perdagangan Rabu turun $27,40, atau sebesar 1,6%, di $1.736,0/oz. Sesi terendah adalah $1.730,95.

Titik nadir emas terbaru itu meninggalkan dasar hampir $30 dari situasi mimpi buruk berikutnya untuk posisi long dalam permainan — wilayah $1.600.

Pukul 07.41 WIB Kamis (07/07) pagi ini, harga emas berjangka naik 0,17% di $1.739,40/oz menurut data Investing.com.

"Ketidakmampuan untuk menembus $1.768 akan membuat emas di bawah tekanan yang akan mendorong menuju $1.722-$1.698," Sunil Kumar Dixit, kepala strategi teknis di skcharting.com, memperkirakan

Pukulan satu-dua oleh dolar yang bangkit kembali dan Federal Reserve yang hawkish pada dasarnya telah mendaratkan emas di posisi terendah September 2021.

{{8827|Indeks Dolar AS}, yang mengadu dolar terhadap mata uang utama, melonjak 1,5% ke atas 107 poin pada hari Rabu, level tertinggi Desember 2002. Dolar telah reli dengan beberapa pemberhentian sejak November tahun lalu karena potensi kebijakan agresif kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve, yang baru saja mulai memenuhi ekspektasi tersebut.

Kelesuan emas juga datang di tengah rumor tanpa henti Fed soal kenaikan suku bunga. Trader bullish telah terluka selama berminggu-minggu oleh tekanan suku bunga Fed karena pengambil kebijakan di bank sentral tidak menunjukkan langkah mundur dalam tujuannya untuk menjinakkan inflasi dengan menggandakan suku bunga dana Fed sebelum akhir tahun.

The Fed yakin ada bahaya nyata dari inflasi yang tinggi mengakar dalam ekonomi AS dan kenaikan suku bunga yang tepat akan menjadi satu-satunya cara untuk menyeimbangkan harga yang tidak terkendali dengan pertumbuhan, menurut {{ecl- 108||notulen}} dari pertemuan kebijakan bank sentral yang diadakan bulan lalu.

The Fed meninggalkan suku bunga di antara 0% dan 0,25% selama dua tahun selama pandemi dan hanya menaikkannya tahun ini di bulan Maret. Sejak itu menjadi berkisar antara 1,5% dan 1,75%. Bank sentral AS telah mengatakan akan melanjutkan kenaikan suku bunga sampai inflasi, yang mencapai level tertinggi 40 tahun lebih 8% per tahun, kembali ke target 2% per tahun.

The Fed diperkirakan akan melanjutkan kenaikan 75% bulan ini - RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com

Selasa, 05 Juli 2022

PT Rifan Financindo - Harga Emas Turun Meski Imbal Hasil Obligasi AS Kian Menguat

 

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas turun pada Selasa pagi di Asia meskipun ada kenaikan dalam imbal hasil Treasury AS dan dolar AS yang bergerak stabil.

Harga emas berjangka turun 0,56% di $1,811,55/oz pukul 10.41 WIB. Dolar AS, yang biasanya bergerak terbalik dengan emas, stagnan pada Rabu pagi.

Imbal hasil Treasury 10 tahun naik melewati 2,95% setelah dibuka kembali dari hari libur.

Presiden AS Joe Biden dapat mengumumkan pembatalan beberapa tarif AS untuk barang-barang konsumen China minggu ini untuk melawan inflasi. Pemerintahan Biden juga dapat mengungkap penyelidikan subsidi industri, yang mungkin mengarah pada lebih banyak tarif di bidang strategis seperti teknologi.

Di Asia Pasifik, kegiatan jasa China tumbuh pesat pada bulan Juni dalam hampir satu tahun karena berkurangnya pembatasan COVID dan permintaan kembali bertambah. services Purchasing Managers' Index (PMI) Caixin China naik menjadi 54,5 di bulan Juni.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan bahwa angkatan bersenjatanya tidak gentar berupaya untuk "menghancurkan" keinginan Moskow berperang hampir lima bulan pada hari Senin. Sementara, Presiden Rusia Vladimir Putin memuji kemenangan militernya dalam pertempuran yang melelahkan di Luhansk.

Investor kini juga memantau keputusan suku bunga Australia, yang akan diketahui hari ini.

Pada logam mulia lainnya, perak melonjak 1,77%. Platinum turun 0,47% sementara palladium naik - PT RIFAN FINANCINDO

 

Sumber : investing.com 

Senin, 04 Juli 2022

PT Rifan - Harga Emas Naik, Dolar AS Melemah Di Tengah Kegelisahan Terhadap Pertumbuhan

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas naik pada Senin di Asia dan dolar AS masih turun di tengah kekhawatiran pertumbuhan.

Harga emas berjangka naik 0,59% di $1,812,15/oz pukul 11.48 WIB. Indeks dolar AS, yang biasanya bergerak terbalik dengan emas, juga turun pada Senin pagi.

mbal hasil Treasury AS 10 tahun jatuh ke level terendah dalam sebulan pada Jumat silam, dan ini memberikan dukungan bagi emas yang tidak menghasilkan imbal hasil.

Di AS dan negara lain, tanda-tanda kelemahan ekonomi menjadi lebih jelas. Data ekonomi AS yang lemah mengisyaratkan risiko penurunan untuk laporan ketenagakerjaan Juni pada Jumat ini.

Investor sekarang menunggu risalah dari rapat Fed Juni, yang akan dirilis pada Rabu setempat, yang hampir pasti terdengar hawkish karena The Fed memilih untuk menaikkan suku bunga sebesar 75 bps.

Pasar AS akan ditutup libur Hari Kemerdekaan.

India menaikkan bea masuk dasarnya untuk emas menjadi 12,5% dari 7,5% saat konsumen terbesar kedua di dunia itu mencoba mengurangi permintaan dan menurunkan defisit perdagangan. Sedangkan, negara konsumen teratas China melihat aktivitasnya perlahan bangkit kembali seiring surutnya pembatasan COVID-19.

Dalam logam mulia lainnya, perak naik 0,62%. Platinum turun 0,44% sementara palladium turun 0,82% - PT RIFAN

Sumber : investing.com

Kamis, 30 Juni 2022

Rifan Financindo - Emas Nyaris 'Tidak Bergerak', Terperangkap Dalam Bentrok Kenaikan Inflasi-Fed

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Bagi investor komoditas yang aktif, dua minggu terakhir di pasar emas dapat digambarkan sebagai sesuatu yang tidak aktif. Meminjam klise lama itu, mungkin sama mengasyikkannya dengan nelihat cat mengering.

Dalam perdagangan Rabu, harga emas berjangka bulan depan untuk Agustus di Comex New York turun tipis $3,70, atau 0,2%, di $1,817,50/oz setelah terjebak lagi dalam sentimen kenaikan suku bunga Fed. Itu hampir merupakan pola ulangan hari Selasa, ketika harga turun $3,60.

Untuk buyer emas, bagaimanapun, pergerakan ada dalam kisaran $20 sejak penutupan 17 Juni adalah bukti kekuatan yang melekat pada logam kuning dalam menghadapi rumor kenaikan suku bunga tanpa henti oleh Federal Reserve.

Bagi seller yang mencari posisi short emas, aksi dua minggu terakhir menunjukkan perjuangan untuk melewati $1.850 dan ini menunjukkan janji untuk tujuan mereka agar dapat menekannya kembali ke level $1.700.

"Emas masih terjebak dalam kisaran perdagangan yang luas, tetapi penurunan di bawah $1800 tampaknya lebih kecil kemungkinannya karena puncak dolar kemungkinan tercapai," ungkap Ed Moya, analis pasar di platform perdagangan online OANDA.

Tetapi rekan Moya, Jeffrey Halley, yang mengamati riset Asia Pasifik untuk OANDA, memiliki pandangan yang berbeda untuk emas.

“Emas tetap menjadi kelas aset yang terlupakan,” pendapat Halley. “Serangkaian capaian level tertinggi harian yang lebih rendah menunjukkan risiko penurunan meningkat untuk harga emas, meskipun masih kurang momentum untuk menembus kisaran $1800 hingga $1900,00. Bawalah buku yang bagus sampai kita melihat pergerakan arah yang besar oleh dolar AS.”

Pertanyaan tentang bagaimana emas akan bereaksi terhadap inflasi telah menjadi teka-teki bagi investor sejak naik ke rekor tertinggi di atas $2.100 pada Agustus 2020, kemudian jatuh ke level $1.600 pada satu titik sebelum kembali level $2.000 awal tahun ini, meskipun sebentar. Kendati posisinya banyak dipuji sebagai lindung nilai terhadap inflasi, hubungan emas dengan tekanan harga hampir tidak konstan selama dua tahun terakhir.

Inflasi AS, di sisi lain, konsisten meningkat selama sembilan bulan terakhir sementara ekonomi negara terus-menerus terancam.

Data terbaru dari Departemen Perdagangan AS pada hari Rabu menunjukkan Produk Domestik Bruto AS mengalami kontraksi sebesar 1,6% untuk kuartal I dibandingkan pertumbuhan 6,9% pada kuartal IV tahun lalu. Departemen tersebut mengeluarkan tiga data PDB untuk tiap kuartal. Yang menarik dari kuartal I adalah bahwa masing-masing dari dua perkiraan terakhir datang dalam persentase poin lebih rendah dari sebelumnya.

Angka PDB itu memperkuat ekspektasi pasar bahwa Amerika Serikat sedang menuju resesi. Dengan kontraksi 1,6% pada kuartal I, ekonomi secara teknis akan masuk ke dalam resesi jika tidak kembali ke pertumbuhan positif pada akhir kuartal II, yang berakhir Kamis.

Sementara itu, Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan dalam acara Bank Sentral Eropa (ECB) yang disiarkan langsung dari Portugal bahwa The Fed berlari melawan waktu untuk mengalahkan inflasi. Bank sentral tidak punya pilihan selain terus menaikkan suku bunga untuk mencapai hal ini, meskipun tidak ada jaminan bahwa hal itu dapat memberikan ‘soft landing’ bagi perekonomian, kata Powell.

Apakah ada risiko kita akan melangkah terlalu jauh [dengan kenaikan suku bunga]?" kata Powell. “Tentu ada risikonya. Kesalahan terbesar yang harus dilakukan — katakanlah seperti itu — adalah gagal memulihkan stabilitas harga.”

Banyak ekonom mengatakan The Fed membiarkan "suku bunga terlalu rendah terlalu lama" dan pengejarannya sekarang dapat mengungkap pemulihan yang dibuat sejak tahun lalu dari pandemi virus corona. The Fed mempertahankan suku bunga antara nol dan 0,25% selama dua tahun selama pandemi, dan hanya menaikkannya tahun ini di bulan Maret. Sejak itu telah membawa suku bunga pinjaman utama menjadi antara 1,5% dan 1,75%. Bank sentral telah mengatakan akan melanjutkan kenaikan suku bunga sampai inflasi, berjalan pada angka tertinggi 40 tahun lebih dari 8% per tahun, kembali ke target 2% per tahun.

Lingkungan kenaikan suku bunga seperti itu hampir tidak terlalu bagus untuk emas - RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com