Index Price || LOCO GOLD (Open Price 1942.25 | High 1947.10 | Low 1941.30 | Close 1939.70) || HANSENG (Open Price 19227.84 | High 19272.58 | Low 19087.66 | Close 19252.00 || NIKKEI (Open Price 31830.00 | High 31985.00 | Low 31560.00 | Close 31850.00 || Index Price 11 Oktober 2013|| LOCO GOLD (Open Price 1288.07 | High 1288.80 | Low 1278.80 | Close 1282.80) || HANSENG (Open Price 23,022 | High 23,049 | Low 22,982 | Close 23020/40 || NIKKEI (Open Price 14,290 | High 14,365 | Low 14,270 | Close 14340/60 ||

Rabu, 11 Mei 2022

PT Rifan Financindo Berjangka - Dolar AS Kembali Menguat, Kilau Emas Dunia Kian Pudar

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas dunia berbalik arah dan jatuh pada perdagangan hari Selasa, karena dolar kembali menguat.

Sementara investor mengalihkan perhatian mereka ke data inflasi Amerika untuk isyarat pada strategi kebijakan moneter Federal Reserve.

Harga emas di pasar spot turun 0,5 persen menjadi USD1.844,95 per ounce, setelah naik sebanyaknya 0,6 persen di awal sesi.

Sedangkan emas berjangka Amerika Serikat ditutup merosot 1 persen menjadi USD1.841,00 per ounce.

Indeks Dolar (Indeks DXY) naik 0,2 persen, bertahan di dekat level tertinggi 20 tahun pada sesi sebelumnya. Sementara itu, imbal hasil US Treasury 10-tahun mundur dari puncak hampir empat tahun.

Awalnya, emas menunjukkan tanda-tanda kemungkinan stabil, tetapi investor masih gugup menjelang data inflasi tentang seberapa agresif The Fed," kata Edward Moya, analis OANDA.

Investor menunggu data indeks harga konsumen (IHK) Amerika yang akan dirilis Rabu untuk mengukur kemungkinan dampaknya terhadap rencana kenaikan suku bunga The Fed.

Tujuan The Fed untuk menurunkan inflasi tanpa menggelincirkan ekonomi adalah tantangan, tetapi dapat dilakukan di tengah meningkatnya ketidakpastian yang disebabkan oleh perang di Ukraina dan pandemi Covid-19," kata Presiden Fed New York, John Williams.

Sementara itu harga logam lainnya perak di pasar spot merosot 1,2 persen menjadi USD21,53 per ounce, platinum melonjak 1,5 persen menjadi USD970,02 dan paladium melorot 1 persen menjadi USD2.077,19 - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : suara.com

 

 

 

Selasa, 10 Mei 2022

PT Rifan Financindo - Emas anjlok 24 dolar, Karena Investor Memilih Dolar Dari Pada Emas

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas turun tajam pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), menghentikan kenaikan dua sesi berturut-turut, karena investor memilih dolar daripada emas sebagai tempat berlindung yang aman di tengah kekhawatiran pelambatan ekonomi global akibat inflasi tinggi dan perang di Ukraina yang terus berkecamuk.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, anjlok 24,2 dolar AS atau 1,29 persen, menjadi ditutup pada 1.858,6 dolar AS per ounce.

Emas berjangka meningkat 7,1 dolar AS atau 0,38 persen menjadi 1.882,80 dolar AS per ounce pada Jumat, setelah terdongkrak 6,9 dolar AS atau 0,37 persen menjadi 1.875,70 dolar AS pada Kamis, dan turun tipis 1,8 dolar AS atau 0,10 persen menjadi 1.868,80 dolar AS pada Rabu

Investor telah berbondong-bondong ke mata uang dolar AS pada Senin daripada logam mulia untuk tempat yang aman, karena Federal Reserve diperkirakan akan menaikkan suku bunga beberapa kali lagi tahun ini untuk melawan inflasi, membuat emas kurang menarik sebagai tempat berlindung yang aman.

Sementara emas telah jatuh 2,8 persen sejauh bulan Mei, indeks dolar AS telah naik 6,7 persen sepanjang Mei hingga Senin. Meskipun keduanya dianggap sebagai tempat berlindung yang aman di pasar yang bergejolak, dolar membuktikan menjadi aset pilihan ketika pasar ekuitas AS terus jatuh setelah masuknya siklus kenaikan suku bunga Federal Reserve.

Indeks harga konsumen AS akan dirilis pada Rabu, yang mungkin menunjukkan puncak inflasi, menurut para analis pasar.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli turun 54,7 sen atau 2,45 persen, menjadi ditutup pada 21,82 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli turun 17,5 dolar atau 1,83 persen, menjadi ditutup pada 938,5 dolar per ounce - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : antaranews.com

PT Rifan Financindo - Harga Emas Dunia Merosot Lagi, Jatuh Lebih Dari 1 Persen

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas dunia memperpanjang penurunan hingga merosot lebih dari 1 persen pada perdagangan Senin, karena dolar menguat di dekat level tertinggi dua dekade, meredupkan daya tarik logam kuning tersebut.

Harga emas di pasar spot anjlok 1,4 persen menjadi USD1.856,26 per ounce. Sementara, emas berjangka ditutup merosot 1,3 persen menjadi USD1.858,60 per ounce.

Dolar melesat karena ekspektasi Federal Reserve yang lebih agresif, yang pada gilirannya membebani emas, yang tidak memberikan bunga," kata David Meger, Direktur High Ridge Futures.

Membuat emas lebih mahal bagi pembeli luar negeri, dolar juga dianggap sebagai  safe haven  saingan melayang di dekat level tertinggi dua dekade.

Sementara itu, imbal hasil US Treasury 10-tahun melemah setelah mencapai tingkat tertinggi tiga setengah tahun yang baru di awal sesi.

Wall Street tergelincir karena imbal hasil US Treasury yang lebih tinggi, dengan sentimen terpukul dari kekhawatiran perlambatan ekonomi di China.

Kendati emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian ekonomi, kenaikan suku bunga AS yang cepat meningkatkan opportunity cost  memegang logam kuning yang tidak memberikan imbal hasil.

Sementara itu harga paladium di pasar spot melonjak 1,6 persen menjadi USD2.079,08 per ounce, setelah turun sebanyaknya 8 persen pada sesi Jumat di tengah kekhawatiran atas permintaan mobil karena pembatasan Covid di China.

Investor juga mempertimbangkan rencana Inggris untuk menaikkan tarif impor platinum dan paladium dari Rusia dan Belarusia dalam sanksi baru.

Sedangkan harga platinum anjlok 1,1 persen menjadi USD952,06 dan perak menyusut 2,5 persen menjadi USD21,78 - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : suara.com

 

 

Kamis, 05 Mei 2022

PT Rifan Financindo - Harga Emas Turun Tipis Pada Akhir Perdagangan Rabu

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas turun tipis pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), berbalik melemah dari kenaikan sehari sebelumnya menjelang kenaikan suku bunga Federal Reserve.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, turun tipis USD 1,8 atau 0,10 persen, menjadi ditutup pada USD 1.868,80 per ounce, setelah menguat USD 7 AS atau 0,38 persen menjadi USD 1.870,6 per ounce di sesi sebelumnya.

Emas berjangka anjlok USD 48,10 atau 2,52 persen menjadi USD 1.863,6 per ounce pada Senin, setelah melonjak USD 20,4 atau 1,08 persen menjadi USD 1.911,70 pada Jumat. 
 
Harga emas berjangka anjlok tak lama setelah The Fed mengakhiri pertemuan kebijakan moneternya dan mengumumkan untuk menaikkan suku bunga setengah poin persentase dan meluncurkan penjualan stok obligasi USD 9 triliun mulai Juni. Investor memperkirakan lebih banyak kenaikan suku bunga di waktu mendatang karena Federal Reserve berusaha mengendalikan inflasi yang berjalan pada level terpanas sejak awal 1980-an.

Data ekonomi yang dirilis pada Rabu (4/5) beragam. Indeks manajer pembelian (PMI) sektor jasa AS dari Global S&P turun menjadi 55,6 di April dari 58,0 di Maret, terendah tiga bulan, tetapi sedikit di atas pembacaan awal 54,7. Laporan ketenagakerjaan Automated Data Processing Inc. menunjukkan perusahaan swasta menambahkan hanya 247 ribu pekerja pada April. Angka itu di bawah ekspektasi untuk kenaikan 395 ribu dan dibandingkan dengan angka revisi 479 ribu yang ditambahkan pada Maret - PT RIFAN FINANCINDO
 
Sumber : suara.com 

Jumat, 29 April 2022

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Terbang Tinggi Usai Ekonomi AS Terancam Resesi

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas menguat dari penurunan sesi sebelumnya pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), namun masih bercokol di bawah level psikologis 1.900 dolar, setelah laporan produk domestik bruto (PDB) AS kuartal pertama tahun ini mengecewakan. Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, terangkat 2,6 dolar AS atau 0,14 persen, menjadi ditutup pada 1.891,3 dolar AS per ounce. Emas merosot 15,4 dolar AS atau 0,81 persen menjadi 1.888,70 dolar AS per ounce sehari sebelumnya

Emas berjangka meningkat 8,1 dolar AS atau 0,43 persen menjadi 1.904,10 dolar AS pada Selasa. setelah anjlok 38,30 dolar AS atau 1,98 persen menjadi 1.896,00 dolar AS pada Senin dan merosot 13,9 dolar AS atau 0,71 persen menjadi 1.934,30 dolar AS pada Jumat.

"Harga emas sedikit positif setelah angka PDB AS negatif yang awalnya memicu beberapa gagasan bahwa mungkin Federal Reserve tidak bisa seagresif pengetatan kebijakan moneternya," kata analis senior Kitco Jim Wycoff.

"Akhir-akhir ini lebih banyak penurunan untuk emas karena indeks dolar AS mencapai level tertinggi dan imbal hasil obligasi naik. Ekonomi tetap dalam kondisi yang cukup baik dan inflasi perlu dikendalikan," tambahnya. 

Ekonomi AS secara tak terduga mengalami kontraksi pada kuartal pertama di tengah kebangkitan kasus COVID-19 dan penurunan dana bantuan pandemi dari pemerintah, sementara permintaan domestik tetap kuat. Sementara itu, klaim pengangguran mingguan turun 5.000 menjadi 180.000.  

Departemen Perdagangan AS melaporkan pada Kamis (28/4) bahwa PDB AS turun pada tingkat tahunan 1,4 persen di kuartal pertama tahun ini, di bawah ekspektasi para analis untuk kenaikan satu persen.

Sementara itu, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa klaim pengangguran awal AS turun 5.000 menjadi 180.000 dalam pekan yang berakhir 23 April. Penurunan itu sejalan dengan perkiraan ekonom.

Namun demikian, penguatan indeks dolar AS sedikit membatasi pertumbuhan emas. Indeks dolar menguat pada Kamis ke level tertinggi sejak Desember 2002 di tengah pelemahan yang meluas di rival utamanya.

"Dengan Fed diperkirakan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin dan mungkin 75 basis poin dalam dua pertemuan berikutnya setelah 4 Mei, dolar akan tetap dalam permintaan ... Sangat sulit untuk menjadi bullish pada emas saat ini, Fawad Razaqzada, analis pasar di City Index, mengatakan.

Kenaikan suku bunga yang cepat akan meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli turun 32,4 sen atau 1,38 persen, menjadi ditutup pada 23,181 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik 0,7 dolar AS atau 0,08 persen, menjadi ditutup pada 911,1 dolar AS per ounce - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : okefinance.com 

Kamis, 28 April 2022

Rifan Financindo - Emas Kembali Tertekan Bawah $1.900, Dolar AS Capai Level Tertinggi Pandemi

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas kembali turun pada Kamis pagi dari titik support $1.900 untuk logam kuning setelah dolar AS terus mencapai level tertinggi yang tiada henti-hentinya, atau sempat kembali ke level puncak era pandemi.

Indeks Dolar AS, yang mengadu mata uang AS melawan enam mata uang utama, naik lagi 0,15% di 103,125 pukul 08.12 WIB, dan sempat menyentuh level tertinggi Maret 2020 di 103,96 pada sesi sebelumnya.

Greenback telah menguat selama lima minggu terakhir di tengah ekspektasi bahwa Federal Reserve akan menggandakan kenaikan suku bunga mulai Mei dan seterusnya.

Pada sesi Rabu, emas berjangka bulan depan untuk Juni di Comex berakhir jatuh 1,13% di $1.886,15/oz. Kamis pagi ini, kontrak emas tersebut terus turun 0,27% ke $1.883,60/oz hingga pukul 08.16 WIB.

Setelah memangkas suku bunga menjadi hampir nol pada awal pandemi, pengambil kebijakan Komite Pasar Terbuka Federal, atau FOMC, menyetujui kenaikan suku bunga era pandemi pertama pada 16 Maret, menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin, atau seperempat poin. Itu membuat suku bunga pinjaman utama berkisar antara 0,25% dan 0,5%.

Banyak anggota FOMC telah menyimpulkan sejak itu bahwa kenaikan Maret terlalu ringan untuk mengendalikan inflasi yang berlari kencang di tingkat tertinggi 40 tahun. Para ekonom hampir yakin sekarang terhadap kenaikan 50 basis poin, atau setengah poin persentase, dalam keputusan suku bunga berikutnya pada 4 Mei.

Kenaikan dolar telah merusak reli emas, yang naik ke level tertinggi satu bulan di $2,003 minggu lalu sebelum tiba-tiba berbalik.

"Ini merupakan bulan yang aneh untuk emas yang rally menuju $2.000 dan tampaknya kecil sebelum jatuh kembali di bawah $1.900 sangat kecil juga," sebut Craig Erlam, analis di platform perdagangan daring OANDA.

Erlam mencatat bahwa kenaikan logam kuning pada bulan April telah membuat harga tidak jauh dari level Maret. “Saya merasa sangat sulit untuk percaya bahwa minat untuk emas berkurang mengingat ketidakpastian yang sangat besar dan tekanan inflasi yang masih ada. Penembusan di bawah $1,880 kemungkinan menyarankan sebaliknya - RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com

Rabu, 27 April 2022

PT Rifan Financindo Berjangka - Ledakan Inflasi Jadi Penyulut Harga Emas Dunia Rebound

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas dunia kembali pulih pada perdagangan Selasa, dari level terendah lebih dari satu bulan di sesi sebelumnya, karena investor mencari perlindungan dari kekhawatiran terhambatnya pertumbuhan ekonomi global dan melonjaknya inflasi.

Harga emas di pasar spot naik 0,1 persen menjadi USD1.899,91 per ounce. Emas muncul kembali di atas level kunci USD1.900, setelah jatuh ke posisi USD1.890,20 pada sesi Senin - harga terendah sejak 29 Maret.

Sementara itu, emas berjangka Amerika Serikat ditutup menguat 0,4 persen menjadi USD1.904,1 per ounce.

Beberapa aksi beli muncul kembali dalam produk-produk safe-haven  seperti emas setelah berita tentang penguncian Covid baru-baru ini di China," kata David Meger, Direktur High Ridge Futures.

Dia juga mengaitkan kenaikan itu dengan bargain hunting setelah kejatuhan cukup dalam.

Kendati emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian, seperti perang di Ukraina, membatasi penguatannya adalah ekspektasi kenaikan suku bunga AS yang cepat, yang meningkatkan opportunity cost  memegang logam kuning yang tidak memberikan imbal hasil.

Membantu mengimbangi tekanan untuk emas dari kenaikan dolar--pesaing safe-haven--imbal hasil US Treasury tergelincir karena ketidakpastian seputar perang dan rencana pengetatan The Fed membuat investor tetap waspada

Logam mulia itu didorong dan ditarik oleh dinamika yang bersaing, tetapi seluruh kompleks tersebut mendekati wilayah jenuh jual," kata Suki Cooper, analis Standard Chartered.

Ini akan menjadi kunci untuk melihat apakah level USD1.900 masih dipandang sebagai kesempatan membeli emas," Cooper menambahkan 

Paladium, yang digunakan dalam sistem pembuangan kendaraan untuk mengekang emisi, melonjak 1,1 persen menjadi USD2.167,90 per ounce, sehari setelah kekhawatiran atas berkurangnya permintaan karena penguncian di China menyeretnya jatuh sebanyaknya 12,9 persen.- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : suara.com