RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas dunia menyentuh level tertingginya pada perdagangan hari Kamis, kenaikan ini dipicu melemahnya mata uang dolar AS dan imbal hasil obligasi AS.
Harga emas di pasar spot naik 0,2 persen menjadi USD1.796,59 per ounce, setelah mencapai level tertinggi sejak 15 September di USD1.800,12 per ounce.
Sedangkan emas berjangka Amerika Serikat ditutup menguat 0,2 persen menjadi USD1.797,9 per ounce.
Emas juga tampaknya sebagian besar mengabaikan data tenaga kerja mingguan Amerika yang lebih baik.
Pedagang dan investor akhirnya menyadari bahwa kenaikan inflasi, secara historis, bullish bagi logam, tidak peduli apa yang dilakukan Federal Reserve," kata Jim Wyckoff, analis Kitco Metals.
Volatilitas lebih lanjut dalam ekuitas bulan ini juga dapat memicu beberapa permintaan safe-haven untuk emas, Wyckoff menambahkan.
Sentimen pasar yang lebih luas tetap rapuh, karena krisis energi global memicu kekhawatiran bahwa lonjakan harga yang dihasilkan dapat memperlambat pertumbuhan
Harga produsen China mencatat rekor kenaikan tahunan bulan lalu dan harga konsumen AS juga meningkat, mengipasi kekhawatiran bahwa bank sentral mungkin akan memangkas stimulus lebih cepat dari yang diantisipasi.
Kendati emas dianggap sebagai lindung nilai inflasi, pengurangan stimulus dan kenaikan suku bunga mendorong imbal hasil obligasi, meningkatkan opportunity cost memegang logam kuning yang tidak memberikan bunga.
Logam mulia lainnya perak melonjak 1,7 persen menjadi USD23,45 per ounce dan paladium melejit 1,4 persen menjadi USD2,136,18 per ounce. Kedua logam itu mencapai level tertinggi satu bulan sebelumnya - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA
Sumber : investing.com