PT RIFAN BANDUNG - Harga emas turun pada Senin pagi seiring penguatan dolar AS kendati ekspektasi meningkatnya langkah-langkah stimulus lanjutan di Amerika Serikat.
Harga emas berjangka turun 0,16% di $1.826,90 per ons pukul 11.39 WIB dan XAU/USD melemah tipis 0,01% di $1.828,36 menurut data Investing.com. Adapu dolar AS beranjak naik 0,09% di 90,840.
Dari tanah air, harga emas Antam (JK:ANTM) turun Rp4.000 dari Rp948.000 pada hari Minggu menjadi Rp944.000 pagi ini menurut laman Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia pukul 08.20 WIB.
Persiapan saat ini sedang dilakukan untuk pelantikan Presiden terpilih AS Joe Biden dan pemerintahannya pada hari Rabu. Bersamaan dengan mendorong langkah-langkah stimulus senilai $1,9 triliun yang ia ungkapkan selama pekansebelumnya, Biden menambahkan pada hari Jumat bahwa ia ingin memberikan suntikan vaksin bagi 100 juta warga Amerika selama 100 hari pertamanya ia menjabat.
Dari data, data ekonomi AS yang dirilis pada hari Jumat menunjukkan bahwa penjualan ritel inti mengalami kontraksi sebesar 1,4% bulan ke bulan di Desember, yang lebih besar dari kontraksi 0,1% dalam perkiraan yang disiapkan oleh Investing. com dan kontraksi 1,3% tercatat di bulan November.
Indeks Harga Produsen (PPI) tumbuh 0,3% periode bulanan di Desember, sementara penjualan ritel mengalami kontraksi 0,7% untuk periode bulanan di bulan yang sama.
China juga merilis data ekonomi pada hari sebelumnya yang menunjukkan bahwa produksi industri tumbuh 7,3% setahun di Desember, di atas 6,9% menurut perkiraan yang disiapkan oleh Investing.com, dan pertumbuhan 7% terlihat pada November, menurut data yang dirilis pada hari sebelumnya.
Data juga menunjukkan bahwa PDB naik 6,5% setahun di kuartal IV, di atas perkiraan pertumbuhan 6,1% dan pertumbuhan 4,9% di kuartal III. PDB juga tumbuh 2,6% kuartal ke kuartal, kali ini di bawah perkiraan 3,2% dan pertumbuhan 2,7% terlihat selama kuartal sebelumnya.
Emas fisik di China, salah satu konsumen logam kuning teratas di dunia, dijual dengan harga premium kecil untuk pertama kalinya sejak awal 2020 pada minggu sebelumnya, karena meningkatnya permintaan menjelang libur Tahun Baru China mendatang - PT RIFAN
Sumber : investing.com