Index Price || LOCO GOLD (Open Price 1942.25 | High 1947.10 | Low 1941.30 | Close 1939.70) || HANSENG (Open Price 19227.84 | High 19272.58 | Low 19087.66 | Close 19252.00 || NIKKEI (Open Price 31830.00 | High 31985.00 | Low 31560.00 | Close 31850.00 || Index Price 11 Oktober 2013|| LOCO GOLD (Open Price 1288.07 | High 1288.80 | Low 1278.80 | Close 1282.80) || HANSENG (Open Price 23,022 | High 23,049 | Low 22,982 | Close 23020/40 || NIKKEI (Open Price 14,290 | High 14,365 | Low 14,270 | Close 14340/60 ||

Rabu, 08 Juli 2020

PT Rifan Financindo Berjangka - Semakin Berkilau, Harga Emas Berjangka Menguat Di Atas USD1.800 / Ons


PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas kembali naik pada perdagangan Selasa waktu lokal. Lonjakan kasus Covid-19 membuat investor mencari investasi di safe-haven.

Harga saham di pasar spot melonjak 0,7% menjadi USD1.796,08 per ons. Sementara, emas AS ditutup naik 0,9% ke 1,809,9 per ons setelah sebelumnya mencapai tertinggi sejak September 2011 di USD1,810,80.

Emas naik ke tingkat Tertinggi sejak November 2011 di USD1.796,80 per ons sebelumnya. Hanya beberapa dolar dari USD1.800 tingkat psikologis, setiap kali ada tantangan, itu selalu menjadi faktor pendukung untuk emas, apakah itu coronavirus, atau takut ekonomi tidak melakukan dengan baik.

Langkah-langkah stimulus besar-besaran untuk mencegah kerusakan ekonomi dari pandemi coronavirus telah mendukung emas, yang didukung luas sebagai lindung nilai terhadap reformasi dan penurunan nilai mata uang. Harga sudah naik lebih dari 18% sepanjang tahun ini.
 
Emas melakukan comeback, setelah turun ke level terendah sesi USD1.773,37 per ons, perak naik 0,6% menjadi USD8,31 per ons. Palladium turun 0,8% menjadi USD1.923,01 per ons. Sementara platinum melonjak 2,8% menjadi USD835,88 - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : okezone.com

Selasa, 07 Juli 2020

PT Rifan Financindo - Harga Emas Naik, Dibayangi Data Industri Jasa AS Dan Naik Kasus Corona


PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas naik pada awal perdagangan hari ini, Selasa. Pukul 07.40 WIB, harga emas untuk pengiriman Agustus 2020 di Commodity Exchange ada di US $ 1,793,90 per troi troli, naik tipis 0,02% dari sehari sebelumnya yang ada di US $ 1,793,50 per ons troi.
 
Harga emas terus naik tingkat tertingginya selama 8 tahun didukung oleh melonjaknya kasus virus corona di Amerika Serikat sehingga membuat permintaan aset safe haven meningkat. Namun, kenaikan data industri jasa AS naik kenaikan harga emas.
 
Investor ragu akan mengembalikan ini karena kami akan tetap meminta dan mungkin memerlukan waktu pemulihan, dan itu mendukung harga emas, kata Edward Moya, analis pasar senior di broker OANDA.
 
Asal tahu saja, 16 negara bagian AS melaporkan jumlah kasu Covid-19 bahkan mencapai angka tertingginya, sementara itu, jumlah kasus di negara-negara seperti India, Australia dan Meksiko juga terus meningkat.
 
Data non-manufaktur Institute for Supply Management (ISM) menunjukkan aktivitas industri AS meningkat tajam pada Juni, hampir kembali ke level pandemi pra-Covid-19, resiko terbesar adalah jika data terus berkinerja lebih baik, itu mungkin akan menggagalkan beberapa rencana untuk stimulus tambahan - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : kontan.co.id

Senin, 06 Juli 2020

PT Rifan - Kasus Corona Di AS Melesat, Emas Kian Menyilaukan


PT RIFAN BANDUNG - Harga emas naik lebih tinggi pada hari Senin disebabkan oleh virus infeksi corona di Amerika Serikat (AS) dan Amerika Latin, Optimisme terhadap tanda-tanda pemulihan ekonomi mulai luntur dan mendorong investor untuk mencari logam safe-haven .
 
Harga emas emas 0,1% menjadi US $ 1,775,97 per ons troi. Namun, harga emas AS turun 0,2% menjadi US $ 1,787,30 per ons troi,.Sentimen utama yang menaikkan harga emas setelah jumlah infeksi virus di AS meroket tajam. Dalam empat hari pertama bulan Juli saja, 15 negara bagian AS sudah melaporkan peningkatan penilaian dalam kasus Covid-19 baru.
 
Jumlah kasus positif virus korona di Negeri Paman Sam hanya 3 juta orang dan menewaskan sekitar 130.000, sebenarnya, sekarang lebih dari 11,35 juta orang telah disetujui oleh virus corona di seluruh dunia sejauh ini.
 
Emas juga diuntungkan dari suku bunga yang lebih rendah di seluruh dunia dan ukuran stimulus yang jumbo dari bank sentral di negara-negara besar. Selama ini, pesona si kuning datang karena dianggap sebagai nilai terlindungi terhadap dan penurunan nilai mata uang.
 
Sementara itu, indeks dolar bertahan stabil terhadap mata uang utama pada awal pekan ini, fokus investor pun kini bergeser ke data aktivitas sektor layanan AS untuk bulan Juni yang akan dirilis pekan ini. Indeks Institute for Supply Management untuk aktivitas non-manufaktur diperkirakan naik menjadi 50,0 pada bulan Juni dari 45,4 pada bulan sebelumnya. Hal ini menunjukkan aktivitas ekonomi yang semakin berkurang.
 
Selain itu, saham Asia bertahan di dekat tertinggi empat bulan sebagai investor mengandalkan likuiditas super murah dan stimulus fiskal untuk mempertahankannya global - PT RIFAN

Sumber : kontan.co.id 

Rabu, 01 Juli 2020

PT Rifan Financindo Berjangka - Kilau Tak Terbendung, Kinerja Kuartalan Emas Cetak Rekor Baru

 
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Kilau emas semakin tidak terbendung. Harga logam mulia itu berhasil mencatatkan kinerja kuartalan terbesar sejak 2016 di tengah lonjakan permintaan aset investasi aman karena penyebaran pandemi Covid-19 tidak kunjung menunjukkan sinyal mereda.

Dalam beberapa perdagangan terakhir, emas terus menyentuh rekor-rekor tertingginya dan diyakini siap untuk segera membentuk level rekor tertinggi baru sepanjang sejarah, harga emas sepanjang kuartal kedua tahun ini berhasil menguat hingga 12,71 persen. Kinerja itu pun menjadi yang terbesar sejak kuartal I/2016, yang kala itu menguat hingga 16,41 persen.

Tidak hanya itu, dengan harga emas yang berhasil menutup kuartal kedua tahun ini di zona hijau menggaris bawahi tren harga emas di jalur bullish karena berhasil mencetak penguatan untuk kinerja secara tiga bulanan selama tujuh kuartal berturut-turut.

Penguatan kinerja kuartalan yang beruntun itu pun menjadi yang terbaik dan terpanjang sejak 2011.
Pada pertengahan kuartal II/2020, harga emas sempat menyentuh level US$1.796 per troy ounce dan terus menguji level US$1.800 per troy ounce, level yang belum disentuhnya kembali sejak 2011.

Adapun, pada September 2011 emas sempat menyentuh level tertingginya sepanjang sejarah di level US$1.923,7 per troy ounce didukung oleh krisis utang mulai dari Yunani hingga AS. Saat itu, hampir semua harga komoditas anjlok, kecuali emas.

Saat ini, sepanjang tahun berjalan 2020 harga emas telah bergerak menguat sekitar 17 persen. Kinerja itu juga mengungguli aset investasi aman lainnya seperti yen yang hanya menguat 0,78 persen dan indeks dolar AS yang menguat 1,38 persen.

Pada perdagangan Selasa hingga pukul 15.42 WIB harga emas berjangka untuk kontrak Agustus 2020 di bursa Comex bergerak menguat 0,15 persen ke level US$1.783,9 per troy ounce, sementara itu, harga emas di pasar spot melemah tipis 0,03 persen ke level US$1.772,22 per troy ounce.

Setelah diuntungkan oleh ketidakpastian pasar akibat perang dagang antara AS dan China dalam dua tahun terakhir, kini emas mendapatkan manfaat untuk melanjutkan penguatannya didukung sentimen krisis kesehatan dari pandemi Covid-19.

Pandemi itu telah melemahkan pertumbuhan ekonomi global seiring dengan penerapan kebijakan lockdown untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Mayoritas negara mengunci arus keluar-masuk, termasuk jalur perdagangan sehingga roda ekonomi tidak berputar seperti pada umumnya sepanjang 2020.

Proyeksi pelemahan itu pun mendorong banyak Bank Sentral dan Pemerintahan menggelontorkan stimulus, termasuk pemangkasan suku bunga acuan, guna membatasi pelemahan ekonomi, bahkan, Goldman Sachs memprediksi emas akan  mencapai level US$2.000 per troy ounce dalam 12 bulan ke depan.

Sementara itu, Analis Sumber Daya MineLife Pty Gavin Wendt mengatakan bahwa harga emas mendapatkan manfaat dari meningkatnya kekhawatiran pasar yang berkembang terkait Covid-19 yang dianggap telah diremehkan oleh banyak negara.

Dalam publikasi riset Universitas Johns Hopkins, jumlah kematian dari pandemi Covid-19 telah mencapai 500.000 jiwa, sedangkan kasus terkonfirmasi sudah melebihi 10 juta jiwa di seluruh dunia.
Menurut Universitas Johns Hopkins, terus meningkatnya angka kasus Covid-19 itu adalah pengingat mengerikan bahwa pandemi paling mematikan di era modern ini lebih kuat daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Emas juga mendapatkan manfaat dari triliunan  dolar stimulus yang akan digelontorkan oleh The Fed dan Pemerintah AS. Selain itu, proyeksi tingkat suku bunga acuan AS di area negatif juga menjadi pemicu. Dua sentimen ini akan mendorong emas ke rekor tertinggi.

Senada, Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Ariston Tjendra memprediksi investor masih akan memburu emas sebagai aset investasi aman dalam jangka menengah, pasalnya, kekhawatiran pasar masih cukup tinggi terhadap pandemi Covid-19 yang sampai saat ini pun belum memiliki vaksin untuk menangkal virus itu. Selama pandemi Covid-19 masih ada, ekonomi tidak akan bisa pulih sepenuhnya.

Bahkan, banyak pemangku kebijakan merilis pernyataan mengenai potensi pemulihan ekonomi akan memakan waktu yang lama karena ketidakpastian masih tinggi di pasar, kekhawatiran ini yang mendorong pasar masih  mencari aset aman seperti emas - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber  : bisnis.com

Selasa, 30 Juni 2020

PT Rifan Financindo - Harga Emas Kokoh Di US$ 1.770, Kenapa Susah Tembus US$ 1.800


PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas dunia kokoh di rentang level tertingginya tahun ini. Investor masih wait and see terhadap perkembangan terbaru pandemi Coronavirus disease 2019 (Covid-19) secara global dan seperti apa respons pasar. 

Harga emas di pasar spot cenderung flat. Pada 07.30 WIB harga logam mulia dibanderol US$ 1.770,37/troy ons atau melemah tipis 0,06% dibanding posisi penutupan perdagangan kemarin.

Peningkatan jumlah kasus virus corona di sebagian besar Amerika Serikat telah membuat pasar gelisah dan mendukung emas, ada fenomena beralih ke emas sejak minggu lalu ... Namun untuk saat ini, para trader sedang menunggu untuk melihat bagaimana kinerja ekuitas dan jika terjadi tekanan jual di pasar saham nantinya, emas akan bergerak lebih tinggi.

Lonjakan kasus tidak hanya terjadi di Amerika Serikat saja, tetapi juga belahan dunia lain. China yang juga melaporkan adanya peningkatan kasus akhirnya memilih untuk mengkarantina Beijing sebagai episentrum baru wabah.

Sementara itu di Inggris, Menteri Kesehatan Matt Hancock meminta Leicester untuk kembali dikarantina lantaran laju infeksi Covid-19 di wilayah tersebut merupakan yang tertinggi jika dibandingkan dengan wilayah lain.

Hancock berkata sekolah dan beberapa toko yang dinilai kurang esensial harus ditutup dan warga dilarang untuk bepergian keluar maupun di dalam kota. Kami tidak mengambil keputusan ini dengan mudah, tetapi kepentingan rakyat Leicester lah yang kami utamakan.

Namun, Stephen Innes, kepala strategi pasar di perusahaan jasa keuangan AxiCorp mengatakan rendahnya inflasi menimbulkan tantangan bagi emas untuk kembali reli."Mengingat inflasi mengarah lebih rendah baik dalam jangka pendek dan menengah, emas butuh (imbal hasil obligasi) yang terus turun tahun ini.

Rendahnya inflasi juga berpotensi membuat bank sentral Eropa (ECB) kembali menambah jumlah uang yang disuntikkan ke perekonomian melalui Pandemic Emergency Purchase Programme (PEPP). 

Awal pekan ini ECB menambah dana sebesar 600 miliar euro untuk membeli aset-aset keuangan sehingga secara total ECB menggelontorkan uang senilai 1,35 triliun euro jika ditambah dengan nominal sebelumnya di 750 miliar euro. 

Namun ekonom Eropa Florian Hense memperkirakan bahwa ECB mungkin akan menambah 1 triliun euro (US$ 1,12 triliun) untuk mendukung langkah pembelian aset finansial dalam dua atau tiga tahun ke depan. 

Pelaku pasar sejatinya juga melihat peluang bahwa ECB mungkin akan menyuntik uang lebih dari 500-600 miliar euro. Ada kemungkinan tambahan hingga 800 miliar euro yang membuat total alokasi untuk program PEPP ini menjadi 1,6 triliun euro.

Meski kebijakan yang diambil oleh ECB dan stimulus fiskal yang digelontorkan oleh masing-masing pemerintah anggota Uni Eropa akan memberikan dampak positif bagi inflasi, tetapi Hense yakin bahwa ini hanya masalah waktu sebelum ECB akan mengambil tindakan tambahan.

Riset mandiri ECB pada program pembelian aset sebelumnya menunjukkan bahwa keputusan yang diambil pada Juni akan memberikan dampak kecil bagi inflasi, proyeksi inflasi saat ini masih terlalu optimistik. Jika demikian maka ECB akan membutuhkan langkah tambahan dari yang sudah direncanakan merespons inflasi yang lemah di bulan Juni. 

Di tengah kondisi yang serba tidak pasti memang minat terhadap emas sebagai aset safe haven meningkat. Namun meski banjir stimulus sudah terjadi outlook inflasi yang rendah membuat emas agak susah bergerak lebih tinggi - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : cnbcindonesia.com


Senin, 29 Juni 2020

PT Rifan - Harga Emas Cetak Rekor Tertinggi Karena Kasus Virus Corona Terus Naik

 
PT RIFAN BANDUNG - Harga emas naik 1 persen pada penutupan perdagangan Senin (Selasa lagi waktu Jakarta) dan mencetak rekor tertinggi dalam lebih dari 1 bulan, pendorong kenaikan harga emas karena investor mencari instrumen lindung nilai setelah kenaikan kasus virus Corona yang menghambat pemulihan ekonomi.

harga emas di pasar spot naik 1 persen menjadi USD 1.760,55 per ounce. Harga tertinggi dalam perdagangan Senin adalah USD 1.762,84 per ounce, tertinggi sejak 18 Mei, sedangkan harga emas berjangka AS juga naik 1,3 persen ke level USD 1.776 per ounce.

Ada beberapa sentimen yang membuat harga emas melambung, kenaikan kasus virus Corona secara global telah menyebabkan harga emas menembus level USD 1.750 per ounce. Jika kita tutup di atas USD 1.765 per ounce hari ini, level USD 1.800 tidak terlalu jauh," jelas dia.

Emas merupakan instrumen yang aman selama masa ketidakpastian ekonomi. Harga emas mendapat dorongan setelah WHO pada Minggu melaporkan rekor kenaikan tertinggi, dengan peningkatan terbesar di Amerika Utara dan Selatan.

Dua pejabat Bank Sentral AS pada Jumat memperingatkan tingkat pengangguran bisa naik lagi jika virus Corona tidak bisa dikendalikan. Bank sentral di seluruh dunia telah mengambil langkah-langkah stimulus agresif dan mempertahankan suku bunga rendah selama pandemi.

Tampaknya ada beberapa peningkatan dalam ekspektasi inflasi yang mendorong suku bunga riil lebih rendah dan memberikan dukungan pada harga emas, sebelumnya, harga emas terus memguat selama pandemi Corona ini. Bahkan analis Goldman Sachs memperkirakan harga emas akan terus melanjutkan reli dipicu karena pelemahan dolar AS.

Harga emas diperdagangkan di atas USD 1.736 per ounce pada Jumat lalu di bursa Eropa. Angka tersebut naik sekitar0,8 persen dalam perdagangan sepanjang hati itu - PT RIFAN

Sumber : liputan6.com


Jumat, 26 Juni 2020

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Dunia Diprediksi Tembus Rp 4,5 Juta/Gram


RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas dunia masih menjadi perhatian para pelaku pasar seiring dengan posisinya sebagai aset lindung nilai alias safe haven saat pandemi Covid-19 masih menghantam perekonomian global. 
 
Harga emas dunia kembali menguat pada perdagangan Kamis kemarin setelah terkoreksi pada perdagangan Rabu. Berdasarkan data Refinitiv, pada pukul 15:57 WIB Kamis, emas diperdagangkan di level US$ 1.764,38/troy ons, menguat 0,17% di pasar spot. Pada Rabu, harga logam mulia ini melemah 0,27%.

Banyak analis yang memprediksi harga emas akan mencetak rekor tertinggi sepanjang masa. Ada yang memprediksi emas akan mencapai US$ 2.000/troy ons, hingga yang paling tinggi US$ 4.000/troy ons dalam jangka panjang.

Kini, ada ramalan yang sangat ekstrim, dan sungguh gilak! Emas dunia diprediksi terbang hingga US$ 10.000/troy ons, oleh Dan Olivier, pendiri Myrmikan Capital. Ini adalah perusahaan pengelola dana yang berbasis di New York yang fokus pada riset emas (Myrmikan Research) dan pengelola dana Myrmikan Gold Fund.

Mengacu aturan di pasar, satu troy ons setara dengan 31,1 gram, sehingga besaran US$ 10.000 per troy ons yang diproyeksikan Dan Oliver, lalu dikonversi dengan membagi angka tersebut dengan 31,1 gram, hasilnya US$ 321,54 per gram. Dengan asumsi kurs rupiah Rp 14.000/US$, maka prediksi harga emas berada di Rp 4,5 juta/gram.

Olivier melihat neraca (balance sheet) bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) sebagai faktor utama yang membawa harga emas terbang mengangkasa.

The Fed, seperti yang ada ketahui, melakukan aksi pembelian aset uang masif akibat situasi yang disebabkan virus corona, oleh karena itu harga ekuilibrium emas juga naik dengan sepadan, harga emas yang seimbang dengan balance sheet The Fed kini sangat tinggi," kata Olivier, sebagaimana dilansir Kitco.

Perkiraan saya sudah berubah, saya sekarang melihat harga emas bisa ke US$ 10.000/troy ons," tambahnya, sayangnya, Olivier tidak menyebutkan dalam rentang waktu berada lama emas akan mencapai level US$ 10.000/troy ons, Balance sheet The Fed menunjukkan nilai aset (surat berharga) yang dibeli The Fed melalui kebijakan quantitative easing (QE).

Pada periode 2008-2014 The Fed melakukan QE untuk guna memacu perekonomian yang sebelumnya terkena krisis finansial. Semakin banyak jumlah aset yang dibeli, maka balance sheet The Fed akan semakin besar. Saat itu nilai balance sheet The Fed mencapai US$ 4,5 triliun.

Kebijakan tersebut membuat perekonomian AS banjir likuiditas, yang menjadi salah satu penopang penguatan emas hingga mencetak rekor tertinggi di bulan September 2011 lalu, Kini, kebijakan yang sama diterapkan oleh The Fed, sang ketua Jerome Powell bahkan mengatakan akan melakukan QE berapa pun nilainya selama diperlukan oleh perekonomian. Saat ini, balance sheet The Fed sudah mencapai US$ 7,14 triliun, dan kemungkinan masih akan terus meningkat.

Itu baru The Fed, belum lagi bank sentral lainnya yang juga menerapkan QE dengan jumlah besar, bahkan beberapa bank sentral, seperti bank sentral Australia baru pertama kali menerapkan QE.
Situasi saat ini tentunya lebih menguntungkan lagi buat emas ketimbang pasca krisis finansial 2008.
Belum lagi gelontoran stimulus fiskal yang dilakukan pemerintah di berbagai negara yang membuat perekonomian global banjir likuiditas. Dampaknya, banyak analis memprediksi emas akan mencetak rekor tertinggi lagi, bahkan jauh lebih tinggi dari rekor sebelumnya US$ 1.920/troy ons.

Emas saat ini berada di dekat level US$ 1.800/troy ons yang dianggap sebagai level psikologis. Bank of Amerika (BofA) melihat level tersebut menjadi kunci pergerakan emas, untuk mencapai rekor tertinggi.

Dalam riset yang dikutip oleh Kitco, analis BofA melihat sejak emas turun dari rekor tertinggi sepanjang masa US$ 1.920/troy ons pada September 2011 lalu, emas dikatakan sudah 3 kali mencoba kembali ke atas US$ 1.800/troy ons tetapi gagal.

Dengan demikian kali ini, jika mampu dilewati emas punya peluang untuk mencetak rekor tertinggi sepanjang masa baru. BofA menargetkan emas mencapai US$ 2.000/US$ di kuartal III-2020.
BofA memprediksi harga emas akan mencapai US$ 2.000/troy ons di kuartal III-2020, yang merupakan rekor tertinggi sepanjang masa. Tetapi rekor tersebut diprediksi akan pecah lagi, emas akan melesat lebih tinggi.

Dalam 18 bulan ke depan, BofA memprediksi emas mencapai US$ 3.000/troy ons.
Dari dalam negeri, harga emas yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) turun 1,05% atau sebesar Rp 9.000 menjadi Rp 849.120/gram pada Kamis kemarin, dari perdagangan Rabu di level Rp 858.120/gram.

Sebelumnya pada perdagangan Rabu, harga emas Antam naik 0,94% atau Rp 8.000 dari posisi harga Selasa yakni Rp 850.120/gram.

Berdasarkan pencatatan data harga Logam Mulia di gerai Jakarta Gedung Antam di situs logammulia milik Antam, harga tiap gram emas Antam ukuran 100 gram turun 1,05% berada di Rp 84,912 juta dari harga kemarin Rp 85,812 juta per batang.

Emas Antam kepingan 100 gram lumrah dijadikan acuan transaksi emas secara umum, tidak hanya emas Antam. Harga emas Antam di gerai penjualan lain bisa berbeda.

Adapun khusus harga 1 gram emas Antam hari Kamis turun Rp 9.000 menjadi Rp 907.000/gram setelah naik Rp 8.000 ke Rp 916.000/gram pada hari Rabu kemarin.

Di sisi lain, harga beli kembali (buyback) emas Antam juga turun 1,11% atau Rp 9.000 ditetapkan pada Rp 800.000/gram, dari posisi kemarin Rp 809.000/gram. Harga itu menunjukkan harga beli yang harus dibayar Antam jika pemilik batang emas bersertifikat ingin menjual kembali investasi tersebut - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : cnbcindonesia.com