PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Sebagian besar bursa di kawasan Asia anjlok pada Selasa pagi, sehari setelah Wall Street mengalami penurunan drastis, meski sempat mengalami kenaikan pada awal perdagangan ditengah kekhawatiran covid-19 tetap menjadi risiko utama bagi pertumbuhan ekonomi.
Indeks MSCI dari bursa di kawasan Asia Pasifik di luar Jepang (MIAPJ0000PUS) turun 0,43%. Indeks saham Nikkei 225 Jepang turun 2,79% dan KOSPI Korea Selatan turun 3,2%, saham berjangka AS (ESc1) naik 1,16% di awal perdagangan Asia, tetapi kenaikan ini tidak cukup meredakan kekhawatiran investor tentang penyebaran terus-menerus covid-19.
Emas, yang biasanya dibeli sebagai safe-haven, melanjutkan penurunan pada Selasa pagi karena beberapa investor memilih menjual apa yang mereka punya dan menyimpan uang dalam bentuk tunai.
Minyak berjangka menguat di Asia, tetapi risiko penurunan masih ada karena perkiraan penurunan permintaan energi global dan Arab Saudi berencana meningkatkan produksi minyak mentah guna memperluas pangsa pasarnya.
Federal Reserve AS mengejutkan para investor dengan pemangkasan suku bunga darurat pada hari Minggu, mendorong bank sentral lain melonggarkan kebijakan guna melakukan respons terkoordinasi terbesar sejak krisis keuangan global lebih dari satu dekade lalu.
Investor, bagaimanapun, khawatir bank sentral telah menghabiskan semua amunisi yang tersedia dan pembatasan yang lebih ketat pada pergerakan orang diperlukan untuk menahan wabah global covid-19.
Pasar keuangan pada hari Senin. S&P 500 (SPX) jatuh 12%, dengan kerugian sebesar $2,69 triliun, para trader memantau data yang akan dirilis Selasa, yang diperkirakan menunjukkan sentimen investor Jerman pada bulan Maret.
Amerika Serikat juga akan merilis penjualan ritel dan produksi industri untuk bulan Februari, yang mencerminkan dampak covid-19 - PT RIFAN FINANCINDO
Sumber : investing.com