Index Price || LOCO GOLD (Open Price 1942.25 | High 1947.10 | Low 1941.30 | Close 1939.70) || HANSENG (Open Price 19227.84 | High 19272.58 | Low 19087.66 | Close 19252.00 || NIKKEI (Open Price 31830.00 | High 31985.00 | Low 31560.00 | Close 31850.00 || Index Price 11 Oktober 2013|| LOCO GOLD (Open Price 1288.07 | High 1288.80 | Low 1278.80 | Close 1282.80) || HANSENG (Open Price 23,022 | High 23,049 | Low 22,982 | Close 23020/40 || NIKKEI (Open Price 14,290 | High 14,365 | Low 14,270 | Close 14340/60 ||

Senin, 14 Juli 2014

Proyeksi, Harga Minyak Bisa Topang Rupiah


JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah rawan tertekan di tengah penguatan dollar AS. Namun, di awal pekan ini, Senin (14/7/2014), penurunan harga minyak diharapkan dapat menopan posisi rupiah.

Mencuatnya kekhawatiran krisis perbankan di Eropa masih menjaga penguatan dollar AS. Sentimen penguatan dollar AS juga didorong oleh pembicaraan tentang srategi the Fed untuk keluar dari kebijakan moneter longgar yang hampir tuntas yang tertuang pada seminar ekonomi di Jackson Hole akhir pekan lalu.

Pasca Pilpres, Rupiah ke Rp 11.600-Rp 11.800 Per Dollar AS

JAKARTA, KOMPAS.com - Fluktuasi nilai tukar rupiah yang terjadi sejak Juni 2014 lalu kini perlahan mulai mereda. Bahkan, setelah pemilihan presiden (pilres) pekan lalu, rupiah sempat kembali menguat ke level Rp 11.500 per dollar Amerika Serikat (AS). Meski begitu, ke depan, rupiah diperkirakan akan kembali ke level yang sesuai fundamentalnya.

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menuturkan, BI masih terus memantau pergerakan rupiah pasca pilres. Tapi, ia bilang pergerakan rupiah masih sulit diprediksi hingga pengumuman resmi hasil pilpres dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 22 Juli 2014.

Pada awal pekan lalu atau dua hari menjelang pilpres, berdasarkan data kurs tengah BI rupiah ada di level Rp 11.787 per dollar AS. Rupiah terus menguat dan sempat menyentuh level Rp 11.549 per dollar AS pada Kamis (10/7/2014). Di akhir pekan lalu, rupiah kembali melemah ke level Rp 11.627 per dollar AS.

Jumat, 11 Juli 2014

Lebaran, BNI Siapkan Pasokan Uang Tunai Rp 14,4 T

JAKARTA, KOMPAS.com - Menyambut datangnya Hari Raya Idul Fitri, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) menyiapkan pasokan uang tunai dalam jumlah besar bagi para nasabahnya. BNI juga menyiapkan beragam layanan khusus untuk memudahkan transaksi nasabah selama mudik.

"Kas kami menyediakan Rp 14,4 triliun khusus untuk Lebaran. Kami juga buka layanan 24 jam," kata Direktur Jaringan dan Layanan BNI Adi Setianto pada acara buka puasa bersama BNI, Kamis (10/7/2014).

Adi meanmbahkan, BNI juga menyiapkan 200 outlet yang tetap buka untuk melayani nasabah pada periode 26 Juli hingga 2 Agustus 2014. Dari jumlah itu, 111 outlet  akan melayani transaksi kas dalam rupiah, pemindahbukuan antar rekening BNI, termasuk pelayanan setoran Pertamina.

Pemerintah Akan Terbitkan Sukuk Berdenominasi Dollar AS


JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah berencana terbitkan sukuk global berdenominasi dollar AS usai Lebaran. Pemerintah telah menunjuk empat penasihat keuangan untuk penerbitan sukuk ini. Mereka adalah HSBC, Standard Charterd Bank, CIMB dan National Bank of Dubai.

Dirjen Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Robert Pakpahan masih merahasiakan nilai sukuk yang akan diterbitkan. "Kalau penawarannya tinggi, banyak, ditambahin upsize dikit enggak masalah. Toh pemerintah masih kurang sekitar Rp 180 triliun, untuk penerbitan obligasi," kata Robert, ditemui di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Kamis (10/7/2014).

Rupiah Dibayangi Sentimen Negatif dari Eksternal

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah akan diuji kekuatannya di perdagangan akhir pekan ini, Jumat (11/7/2014). Aset safe-haven yang diburu membuat dollar index menguat.

Kekhawatiran terhadap kembalinya krisis hutang di Portugal mendorong meningkatnya permintaan aset berisiko rendah seperti dollar dan US Treasury. Walaupun jobless claims AS turun, yield US Treasury 10 tahun jatuh hingga 2,53 persen sampai dini hari tadi.

Riset Samuel Sekuritas Indonesia memerkirakan tren penguatan dollar AS masih akan terjadi hingga pagi ini di pasar Asia.  

Walaupun hampir seluruh mata uang Asia melemah hingga sore kemarin, rupiah berhasil menguat ke Rp 11.574 bersama-sama dengan yield SUN 10 tahun yang turun hingga 8,02 persen.

"Tidak ada kejutan dari Bank Indonesia yang mempertahankan BI rate. Investor masih memanfaatkan euforia pemilu untuk melakukan aksi beli di berbagai jenis aset keuangan. Rupiah masih mempunyai ruang untuk penguatan tetapi kepanikan di Eropa bisa memicu aksi beli dollar AS," tulisnya.

Dari data Bloomberg, pada awal perdagangan di pasar spot pagi ini, rupiah dibuka turun ke Rp 11.605 per dollar AS.

Kamis, 10 Juli 2014

IHSG Diperkirakan Respon Positif Pilpres


JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Sahan Gabungan diproyeksikan kembali menguat pada perdagangan Kamis (10/7/2014). Pelaksanaan pemilihan presiden yang aman dan damai memberi sentimen positif indeks.

Pasar saham Amerika Serikat menguat, seiring rencana The Fed yang akan melonggarkan kebijakan ekonominya. Penguatan itu diapresiasi dengan kenaikan indeks Dow Jones Industrial Average sebesar 0,47 persen dan indeks S&P500 sebesar 0,46 persen.

Dari pasar Asia, pergerakan pasar saham dipengaruhi oleh pelonggaran ekonomi AS itu. Apresiasi pasar saham Asia ditunjukkan oleh indeks Nikkei 225 sebesar 0,12 persen dan indeks KOSPI Composite di Korea Selatan yang menguat 0,21 persen. Sementara harga kontrak berjangka (futures) komoditas bergerak mixed.

Jokowi Unggul di Quick Count, Rupiah Melonjak ke Level Tertinggi 7 Pekan


JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS melonjak ke posisi  tertinggi 7 minggu pada awal perdagangan Kamis (10/7/2014) pagi, pasca mayoritas quick count (hitung cepat) menyebutkan pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla sebagai pemenang pilpres 2014.

Mata uang garuda melonjak 1 persen ke posisi Rp 11.518 pe dollar AS pada pukul 8.17 WIB. Sejak 3 Juli 2914, rupiah menguat 3,5 persen seiring dengan spekulasi bahwa Jokowi akan menjadi pemenang pilpres.

"Indonesia bisa mendapatkan presiden pertama yang populer dengan background yang kuat dan berkomitmen untuk memerangi korupsi dan menempatkan ekonomi pada pijakan yang lebih kuat," sebut John Krey, analis S&P Invesment Advisory Service di New York.

Sementara di pasar NDF untuk kontrak sebulan ke depan, rupiah menguat 0,1 persen ke posisi Rp 11.560 per dollar AS. Sejak 3 Juli, rupiah di pasar ini telah naik sebesar 3,7 persen seiring dengan spekulasi bahwa Jokowi akan menang pilpres.