PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Hari pertama awal pekan ini, logam mulia emas langsung membuat kejutan. 
Seiring dengan berlanjutnya perseteruan antara Washington dengan 
Beijing, harga  emas dunia melesat dan menyentuh level tertinggi dalam kurun waktu 8 tahun terakhir.
 
Harga emas dunia di pasar 
spot melesat 1,25% ke US$ 1.763,26 per troy ons. Kini emas di dunia 
ditransaksikan di level tertinggi sejak 10 Oktober 2012. Dengan begitu 
di sepanjang tahun ini saja harga emas sudah naik 16%. 
Berkembangnya konflik antara Amerika Serikat dan China memang jadi latar
 belakang yang positif dan mendorong harga emas untuk naik lebih tinggi.
 Trump yang gusar karena ekonomi AS luluh lantak akibat wabah corona 
(Covid-19) terus menyalahkan China atas kegagalannya dalam menghentikan 
wabah.
Hubungan keduanya sempat 'hampir' akur di awal tahun, kini kembali 
retak. Donald Trump sekarang tak lagi tertarik untuk membahas soal 
kesepakatan dagang antara kedua belah pihak walau sampai saat ini 
Washington dan Beijing masih terus berupaya untuk melakukan negosiasi. 
Hal
 ini dibenarkan langsung oleh penasihat Gedung Putih Larry Kudlow yang 
mengatakan bahwa keduanya terus melakukan negosiasi. Bahkan setelah 
Trump mewacanakan ingin memutus hubungan dengan China.
Presiden 
AS ke-45 itu sebelumnya memang mengatakan berniat untuk cerai dengan 
China. Fokus Trump saat ini adalah bagaimana cara memberi 'hukuman' yang
 layak untuk mitra dagangnya tersebut.
Kabar paling baru, AS 
bahkan berusaha untuk memblokir pengiriman semikonduktor dari pembuat 
chip global ke Huawei, Jumat, Departemen Perdagangan AS menyatakan telah mengubah 
aturan ekspor untuk mencegah akuisisi Huawei terhadap produk 
semikonduktor yang merupakan produk dari perangkat lunak (software) dan 
teknologi AS.
Kabar
 pemblokiran Huawei ini, menurut Washington Post, muncul pertama kali 
ketika produsen semikonduktor Taiwan, TSMC, mengumumkan akan membangun 
pabrik senilai US$ 12 miliar atau Rp 180 triliun (asumsi kurs Rp 
15.000/US$) di Arizona. Langkah ini akan menciptakan 1.600 lapangan 
pekerjaan baru.
Hanya saja, baik TSMC maupun Menteri Perdagangan 
Amerika Serikat Wilbur Ross, hanya menegaskan bahwa investasi ini 
sebagai bagian penting untuk memperkuat manufaktur teknologi tinggi di 
AS.
 
Langkah ini tak bisa diterima oleh China pastinya. Negeri Tirai Bambu 
itu pun tidak tinggal diam dan akan mengambil langkah-langkah yang 
diperlukan untuk melindungi Huawei dan perusahaan-perusahaan lain, China
 akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk secara tegas 
melindungi hak dan kepentingan sah perusahaan-perusahaan China," ujar 
Kementerian Perdagangan China, Min.
Perseteruan
 keduanya yang terus berlanjut membuat risiko ketidakpastian global 
menjadi meningkat. Belum juga pandemi Covid-19 yang membuat ekonomi 
global jatuh tersungkur usai, kini drama konflik bilateral AS-China 
kembali disuguhkan.
Konflik tak berkesudahan ini dikhawatirkan 
akan mengarah pada konfrontasi militer. Seorang ahli dari Turki pada 
pertengahan April lalu bahkan mewanti-wanti bahwa perseteruan ini bisa 
berujung pada perang panas. 
 
Epidemi bisa dihentikan lebih awal 
jika Cina telah memberikan informasi untuk menghentikan virus pada 
sumbernya," kata Mesut Hakki Casin, seorang profesor hukum di 
Universitas Yeditepe Istanbul, mengutip Anadolu Agency media pemberitaan
 Turki.
Mengenai konflik perdagangan antara AS dan China, Casin 
mengatakan dia berpikir konflik ini akan tereskalasi ke ranah militer, 
bukan hanya sekedar perang dingin semata di mana ketegangan gagal 
meningkat menjadi konfrontasi militer langsung antara kekuatan super 
dunia.
Casin menggambarkan periode ini, dengan durasi yang tidak 
pasti, sebagai diplomasi epidemi. "Jadi Perang Dunia Ketiga dimulai 
antara kekuatan besar, dan duel abad ke-21 akan menjadi duel terakhir 
antara Washington dan Beijing," ia memperkirakan. "Saya percaya konflik 
di sini akan melalui Korea Selatan dan Utara," tambahnya.
Jika 
memang perang adalah jalan keduanya untuk menunjukkan siapa yang unggul,
 akan susah rasanya membayangkan pemulihan ekonomi terjadi. Malah yang 
ada dunia bisa lebur jika dua kekuatan ekonomi paling besar di planet 
bumi itu nekat angkat senjata.
Emas sebagai aset minim risiko (
safe haven)
 justru mendapat berkah dari ketidakpastian ini. Emas menjadi banyak 
dilirik oleh investor kala kondisi ekonomi sedang tidak kondusif. Aksi 
perburuan ini membuat harga emas naik, bahkan terbang seperti sekarang - 
PT RIFAN FINANCINDO 
Sumber : cncbindonesia.com