Rifan Financindo Berjangka - Nilai
tukar rupiah kembali diuji kekuatannya pada perdagangan Kamis
(13/11/2014). Di tengah kenaikan indeks dollar AS, pelaku pasar juga
menunggu tingkat suku bunga acuan atau BI Rate yang akan diumumkan siang
ini.
Walaupun industrial production Zona Euro membaik, euro gagal menguat sehingga penguatan dollar AS kembali di pasar global. Malam ini ditunggu jobless claims serta JOLT Job Openings AS yang keduanya diperkirakan memburuk.
Hingga kemarin sore, rupiah menguat bersama mata uang lain di Asia setelah pada dini hari kemarin tekanan penguatan dollar AS berkurang di pasar global. Penguatan juga terlihat di pasar SUN.
Hari ini ditunggu pengumuman BI rate. Riset Samuel Sekuritas memperkirakan tingkatannya tetap di 7,5 persen. Selain karena jarak BI rate dengan inflasi yang masih lebar, rencana kenaikan harga BBM yang akan disesuaikan dengan kejatuhan harga minyak akan membuat ekspektasi inflasi lebih rendah dari perkiraan awal.
Walaupun data lengkap BoP akan diumumkan Jumat (14/11/2014) esok, biasanya pernyataan BI memuat perkiraan angka current account defisit (CAD). Tingkat CAD triwulan ketiga 2014 diperkirakan masih lebar tetapi turun dari posisi triwulan sebelumnya ke kisaran 3,4-3,5 persen terhadap terhadap produk domestik brutto. "Hari ini rupiah berpeluang melemah kembali dengan dollar AS yang kuat," tulisnya.
Sumber : Kompas
Tidak ada komentar :
Posting Komentar