Rifan Financindo Berjangka – Pergerakan
IHSG pada Rabu (19/11) diprediksi berada pada rentang support
5.060-5.085 dan resisten 5.110-5.115. Indeks berpeluang membentuk pola
hanging man di bawah area upper bollinger band (UBB). Moving Average Convergence-Divergence
(MACD) mulai bergerak naik dengan histogram positif yang meningkat.
RSI, Stochastic, dan William’s %R bergerak naik. Laju IHSG mampu
melampaui target resisten (5062-5075) dan mampu bertahan di atas kisaran
target support (5035-5042). Laju IHSG yang diperkirakan akan melemah
tertopang rebound dengan adanya sentimen dari kenaikan harga BBM
bersubsidi.
Sementara untuk sejumlah saham yang layak
dipertimbangkan, antara lain: Saham PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI)
dalam kisaran Rp 11.000-11.275. Long legged doji di bawah UBB.
Stochastic bergerak naik namun, target resisten Rp 11.200 gagal
tercapai. Trading sell jika Rp11.100 gagal bertahan. Saham PT Wijaya
Karya (WIKA) dalam kisaran Rp 2.970-3.125. Shooting star sentuh UBB. New
break high namun, terdapat utang gap Rp 2.965-2.975. Target resisten Rp
3.000 tercapai dengan dukungan kenaikan Relative Strength Index (RSI).
Trading sell jika Rp 3.050 gagal bertahan.
Kemudian saham PT PP London Sumatera
Indonesia (LSIP) dalam kisaran Rp 1.895-1.965. Morning doji star dekati
Middle Bollinger Band (MBB). Relative Strength Index (RSI) bergerak naik
diiringi peningkatan william’s %R. Trading buy selama berada di atas Rp
1.905. Saham PT Surya Citra Media (SCMA) dalam kisaran Rp 3.180-3.315.
Three inside up di area Middle Bollinger Band (MBB). Target resisten Rp
3.250 terlewati. RoC & RMI bergerak naik. Trading buy selama berada
di atas Rp 3.270.
Pada perdagangan Selasa (18/11) IHSG
ditutup menguat 48,526 poin (0,96%) ke posisi 5.102,469. Intraday
tertinggi 5.102,469 dan terendah 5.068,281. Meski laju bursa saham Asia
bergerak variatif cenderung melemah, IHSG mampu bergerak positif
seiring maraknya aksi beli. Para pelaku pasar, terutama investor asing,
tampaknya merespons positif diumumkannya kebijakan kenaikan harga BBM
bersubsidi sebesar Rp2.000 meskipun mendapat penolakan dari sebagian
masyarakat.
Sumber : Financeroll
Tidak ada komentar :
Posting Komentar