Rifan Financindo Berjangka - Indeks
Harga Saham Gabungan diproyeksikan bergerak variatif pada perdagangan
awal pekan ini, Senin (10/11/2014). Sentimen kenaikan harga bahan bakar
minyak bersubsidi dan penurunan pertumbuhan ekonomi masih potensial
menekan indeks.
Pasar saham Amerika Serikat (AS) akhir pekan lalu bergerak datar seiring kejatuhan harga minyak. Penguatan tipis dialami indeks Dow Jones Industrial Average yang naik 0,11 persen dan indeks S&P500 yang menguat sebesar 0,03 persen.
Dari pasar Asia, pergerakan pasar saham dipengaruhi oleh rilis data ekonomi di Jepang. Koreksi pasar saham Asia ditunjukkan oleh indeks Nikkei 225 di Jepang sebesar 0,78 persen. Sementara indeks KOSPI Composite di Korea Selatan menguat 1,15 persen. Sedangkan harga kontrak berjangka (futures) komoditas terapresiasi.
Dari dalam negeri, ketidakpastian tentang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi membuat pergerakan IHSG tertekan. Ditambah lagi, asumsi pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan akan lebih rendah dari estimasi semula.
Melihat hal itu, Analis Teknikal Mandiri Sekuritas mengungkapkan IHSG masih berpotensi melemah dalam kisaran terbatas. "IHSG akan bergerak di kisaran level terendah terdekat di 4.955 dan level tertinggi terdekat di 5.072. IHSG sendiri masih diperdagangkan di atas MA 200 harian," tulisnya.
Pada akhir pekan lalu, IHSG bergerak melemah dan ditutup pada level 4.987, atau turun 0,93 persen. Saham yang direkomendasikan adalah WTON, ICBP, BBNI, ACES dan MPPA.
Sumber : Kompas.com
Tidak ada komentar :
Posting Komentar