Rifan Financindo Berjangka -
Sentimen pelemahan masih membayangi pergerakan nilai tukar rupiah pada
perdagangan akhir pekan ini, Jumat (21/11/2014). Penguatan indeks dollar
AS di pasar Asia menjadi penekan gerak mata uang garuda.
Tidak semua data ekonomi AS yang diumumkan semalam buruk tetapi data Zona Euro yang juga buruk berhasil membawa kembali sentimen penguatan indeks dollar. Imbal hasil US Treasury 10 tahun yang turun hampir 2 basis poin (bps) hingga dini hari tadi menunjukkan kekecewaan terhadap data ekonomi AS yang diumumkan semalam waktu Indonesia.
Sementara itu, harga minyak naik tipis setelah Venezuela bersiap memangkas produksinya. Malam nanti ditunggu data harga perumahan di AS.
Di Indonesia, euforia kenaikan harga BBM bersubsidi semakin tertutupi oleh dominasi penguatan dollar AS di pasar global di pasar Asia hingga kemarin sore. Beberapa mata uang di Asia kemarin melemah cukup tajam terhadap dollar AS.
"Rupiah berpeluang kembali melemah hari ini walaupun tekanannya bisa berkurang," demikian Riset Samuel Sekuritas Indonesia, pagi ini dalam risetnya.
Tidak semua data ekonomi AS yang diumumkan semalam buruk tetapi data Zona Euro yang juga buruk berhasil membawa kembali sentimen penguatan indeks dollar. Imbal hasil US Treasury 10 tahun yang turun hampir 2 basis poin (bps) hingga dini hari tadi menunjukkan kekecewaan terhadap data ekonomi AS yang diumumkan semalam waktu Indonesia.
Sementara itu, harga minyak naik tipis setelah Venezuela bersiap memangkas produksinya. Malam nanti ditunggu data harga perumahan di AS.
Di Indonesia, euforia kenaikan harga BBM bersubsidi semakin tertutupi oleh dominasi penguatan dollar AS di pasar global di pasar Asia hingga kemarin sore. Beberapa mata uang di Asia kemarin melemah cukup tajam terhadap dollar AS.
"Rupiah berpeluang kembali melemah hari ini walaupun tekanannya bisa berkurang," demikian Riset Samuel Sekuritas Indonesia, pagi ini dalam risetnya.
Sumber : Kompas
Tidak ada komentar :
Posting Komentar