PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Harga minyak mentah menguat setelah upaya kudeta militer yang gagal
di Turki, yang merupakan titik transit utama minyak mentah dari Rusia
dan Irak ke Laut Mediterania. Minyak mentah Brent untuk pengiriman
September berada di naik $0.21 atau 0.44% ke US$47,82 per barel di ICE
Futures Europe exchange yang berbasis di London. Minggu lalu, Brent
mencapai US$48,25 pada hari Jumat. Sementara itu, minyak mentah WTI
untuk pengiriman Agustus melemah $0.07 atau 0.15% menjadi $ 46,02 per
barel di New York Mercantile Exchange. Harga ditutup naik 0,6% ke
US$45,95 per barel pada hari Jumat, sebelum mencapai US$46,33 dalam
perdagangan after-market di tengah berita adanya kudeta.
Presiden Recep Tayyip Erdogan kembali ke Istanbul pada Sabtu dan
memerintahkan pembalasan besar-besaran atas usaha kudeta. “Jelas ada
kekhawatiran pada situasi ini,” kata Ric Spooner, kepala analis CMC
Markets, seperti yang dikutip dari Bloomberg. Selat-selat di Turki,
termasuk selat Bosphorus dan Dardanelles, adalah salah satu titik
transit utama dunia untuk minyak mentah, dengan lalu lintas sekitar 2,9
juta barel minyak per hari pada 2013, berdasarkan data terakhir yang
tersedia dari badan administrasi energi AS
Turki juga merupakan lokasi pipa pengangkut minyak mentah dan
kondensat dari negara-negara termasuk Irak dan Azerbaijan ke pelabuhan
Ceyhan, Laut Mediterania, di Turki selatan. Seperti yang dilansir
Bloomberg BP Plc, operator pipa Baku-Tbilisi-Ceyhan dari Azerbaijian
melalui Georgia, menegaskan bahwa tidak ada gangguan pasokan minyak yang
terjadi.
sumber : financeroll.co.id
Tidak ada komentar :
Posting Komentar