PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi pembukaan awal pekan, Senin (25/7) ini dibuka menghijau meski terbatas di tengah menguatnya bursa utama Asia yang mendekati level tertinggi dalam sembilan bulan. Pasar saham Tanah Air dibuka naik 4,55 poin atau 0,09% ke level 5.201,80.
Sedangkan
sektor saham dalam negeri hampir semuanya berada di jalur positif, hanya
sektor pertambangan yang mengalami pelemahan sebesar 0,08%. Sementara,
sektor dengan penguatan tertinggi adalah infrastruktur yang naik 0,60%.
Tercatat,
nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp 23 miliar dengan 6
juta saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp 3,50
miliar dengan aksi jual asing mencapai Rp 16,91 miliar dan aksi beli
asing sebesar Rp 13,41 miliar. Tercatat 25 saham menguat, 10 saham
melemah dan 10 saham stagnan.
Sejumlah
saham yang menguat di antaranya PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik Rp 200
menjadi Rp 77.700, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) naik Rp200
menjadi Rp 21.200, dan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) naik Rp 100
menjadi Rp 15.200.
Sementara,
beberapa saham yang melemah di antaranya, PT United Tractors Tbk (UNTR)
turun Rp 150 menjadi Rp 15.700, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)
turun Rp 75 menjadi Rp 11.350, dan PT Siloam International Hospitals Tbk
(SILO) turun Rp 75 menjadi Rp 10.525.
Bursa
domestik pada perdagangan akhir pekan kemarin ditutup berkurang 19,72
poin atau 0,38% ke level 5.197,25 di tengah anjloknya pasar saham Asia.
Dilansir Reuters, Senin (25/7) pasar saham Asia mendekati level
tertinggi dalam sembilan bulan karena adanya kekhawatiran atas dampak
dari keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit) di tengah upaya untuk
mempertahankan pertumbuhan.
Indeks MSCI
dari saham Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,1% atau tepat di bawah
puncak dalam sembilan bulan. Sementara, lama CNBC menyebutkan di
Australia, ASX 200 naik 0,56% pada awal perdagangan, didorong oleh
kenaikan sektor keuangan hingga 0,64%. Di Korea Selatan, Indeks Kospi
juga tercatat naik 0,40%.
Di Jepang,
Nikkei 225 naik 0,32% dengan pasar bereaksi terhadap data ekspor yang
dirilis sebelum pasar dibuka yang lebih baik dari perkiraan. Di mana,
ekspor Jepang untuk Juni turun 7,4%, penurunan bulanan kesembilan secara
berturut-turut.
Meski
demikian, hal tersebut lebih baik dari perkiraan yaitu mengalami
penurunan 11,6% dari jajak pendapat Reuters. Dalam hal volume, ekspor
naik 2,9% pada Juni tahun ini, kenaikan pertama dalam empat bulan.
Sementara, impor turun 18,8% atau sedikit lebih baik dari perkiraan yang
mengalami penurunan hingga 19,7%. Neraca perdagangan surplus 692,8
miliar yen.
Sementara
itu, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman Hadad
memperkirakan industri pasar modal dan lembaga keuangan di dalam negeri
masih mampu menampung dana repatriasi sampai Rp 1.000 triliun. Selain
produk investasi konvensional, seperti obligasi, deposito, atau saham,
sejumlah produk derivatif tengah disiapkan.
Menurut
Muliaman, OJK telah menyiapkan kebijakan di pasar modal guna menampung
dana repatriasi hasil tax amnesty, seperti kontrak pengelolaan dana
(KPD), reksa dana penyertaan terbatas (RDPT), serta dana investasi real
estat (DIRE).
sumber : financeroll.co.id
Tidak ada komentar :
Posting Komentar