PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Kurs dolar AS berbalik naik atau “rebound” terhadap mata uang
“safe-haven” yen Jepang pada akhir sesi hari Senin, di tengah meredanya
kekhawatiran tentang gejolak geopolitik menyusul upaya kudeta militer
yang gagal di Turki. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pada
Sabtu pagi bahwa pemerintah telah menguasai keadaan dan dia tetap
berkuasa, setelah negara ini mengalami upaya kudeta oleh sebuah faksi
militer pada Jumat malam.
Berkurangnya kekhawatiran telah mendorong para investor melepas mata
uang “safe haven” yang telah melonjak dan membeli mata uang berisiko
lebih tinggi seperti dolar AS. Greenback naik 1,2 persen pada Senin dan
diperdagangkan pada level 106,05 pada akhir perdagangan, mendekat posisi
tertinggi dalam tiga minggu terakhir. Pada sesi sebelumnya, greenback
didukung oleh data ekonomi positif negara tersebut. Departemen
Perdagangan AS mengumumkan pada Jumat bahwa perkiraan awal penjualan
jasa ritel dan makanan untuk Juni naik 0,6 persen dari bulan sebelumnya
menjadi 457,0 miliar dolar AS, mengalahkan konsensus pasar untuk
kenaikan 0,1 persen.
Pada akhir perdagangan New York, euro menguat menjadi 1,1075 dolar
dari 1,1058 dolar pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi
1,3266 dolar dari 1,3197 dolar. Dolar Australia naik menjadi 0,7596
dolar dari 0,7593 dolar. Dolar dibeli 106,05 yen Jepang, lebih tinggi
dari 105,57 pada sesi sebelumnya. Dolar merosot menjadi 0,9820 franc
Swiss dari 0,9838 franc Swiss, dan turun tipis ke 1,2945 dolar Kanada
dari 1,2953 dolar Kanada.
sumber : financeroll.co.id
Tidak ada komentar :
Posting Komentar