PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Pada sesi
pertama perdagangan Jumat (22/7), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
dibuka melemah tipis 1,804 poin (0,03%) ke posisi 5.215,169. Sebanyak
17 saham ditransaksikan naik, 14 saham turun, 2 saham stagnan, dan 539
saham belum ditransaksikan sama sekali di sesi.
Tercatat,
nilai transaksi di pasar reguler mencapai Rp 19,8 miliar dan belum
terjadi transaksi di pasar negosiasi. Investor asing mencatatkan
pembelian saham senilai Rp 13,9 miliar dan penjualan saham senilai Rp
13,5 miliar. Investor asing mencatatkan pembelian saham bresih (net
foreign buy) senilai Rp 442,3 juta.
Masih
derasnya arus capital inflow masuk ke dalam pasar modal, dapat
dimanfaatkan untuk akumulasi pembelian saham. Dengan target time frame
jangka menengah panjang. Selain itu, fundamental ekonomi semakin stabil
karena didorong juga oleh rilis BI rate tanpa ada perubahan 6,5%.
Support saat
ini terlihat akan terjaga pada level 5174 dengan target resistance
level pada 5.288 yang perlu ditembus untuk mengkonfirmasi pola kenaikan
lanjutan dari IHSG. Namun tetap diingatkan bahwa di sela sela perjalanan
uptrend pada umumnya akan terselip fase koreksi sehat yang hari ini
IHSG berpotensi menguat. Beberapa saham yang perlu dipertimbangkan
untuk akumulasi antara lain, WTON, LSIP, BBCA, ASRI, PWON, INDF, PGAS,
ADHI, dan WIKA.
Di sisi
lain, Wall Street pada perdagangan kemarin waktu setempat berakhir
melemah seiring laporan kuartalan mengecewakan dari perusahaan raksasa
teknologi Intel serta ditambah laporan keuangan negatif beberapa
perusahaan transportasi. Hal ini menghentikan momentum positif
pendapatan perusahaan Amerika Serikat (AS).
Dilansir
Reuters, Jumat (22/7) indeks S & P 500 dan Dow Jones kembali
menyusut setelah sempat mencetak rekor tertinggi. Saham Southwest
Airlines (LUV.N) jatuh sebesar 11,2% untuk memimpin pelemahan saham
maskapai lainnya. Selain itu saham Union Pacific (UNP. N) juga melemah
3,4% saat volume barang dalam transportasi kereta api merosot.
Tercatat Dow
Jones industrial average jatuh 77,8 poin atau 0,42% ke level 18.517,23
saat indeks S & P 500 kehilangan 7,85 poin atau 0,36% ke posisi
2.165,17. Di sisi lain komposit Nasdaq juga tertekan mencapai 16,03 poin
atau melemah 0,31% ke level 5.073.90.
Selain itu,
rally telah mendorong S & P 500 lebih rendah setelah gagal mencapai
posisi tertinggi. Saham Intel (INTC.O) anjlok hingga 4%. Produsen chip
komputer terbesar di dunia itu melaporkan pertumbuhan pendapatan yang
lebih lambat pada bisnis pusat data. Rival mereka Qualcomm (QCOM.O)
bernasib lebih baik, ketika sahamnya naik 7,4% usai kenaikan permintaan
dari China.
Delapan dari
10 besar sektor S & P berakhir lebih rendah dipimpin industrials.
SPLRCI jatuh paling dalam dan Kesehatan SPXHC naik 0,4% dibantu oleh
kenaikan 7.6% saham Biogen (BIIB. O) setelah laporan kuat perusahaan
bioteknologi tersebut. Setelah pasar ditutup, saham Starbucks (SBUX. O)
anjlok 4,9%. Sekitar 6,5 miliar saham berpindah tangan pada perdagangan
di bursa saham AS kemarin waktu setempat, ini di bawah rata-rata harian
sebesar 7,5 miliar selama 20 sesi.
sumber : financeroll.co.id
Tidak ada komentar :
Posting Komentar