PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA- Minyak mentah berjangka berayun antara
keuntungan kecil dan kerugian pada Kamis sore (25/6), dikarenakan para
investor terus memantau perkembangan seputar pembicaraan antara Yunani
dan kreditor internasional, dimana harapan untuk kesepakatan antara
keduanya memudar.
Investor mengamati perkembangan dalam pembicaraan utang Yunani
menjelang batas waktu bagi Yunani untuk membayar 1,6 milyar euro kepada
IMF pada tanggal 30 Juni. Jika Yunani melewatkan atau menyia-nyiakan
tanggal itu, risiko untuk default akan terjadi yang bisa memicu
keluarnya negara itu dari kawasan euro .
Negosiasi tersebut berantakan pada hari Rabu kemarin setelah kreditur
Yunani menolak beberapa reformasi terbaru yang diusulkan dan disajikan
pemerintah untuk kesepakatan demi membuka dana talangan.
Di New York Mercantile Exchange, minyak mentah untuk pengiriman
Agustus turun 13 sen atau 0,22% untuk diperdagangkan pada $ 60,14 per
barel. Sehari sebelumnya, minyak Nymex turun 74 sen atau 1,21% menjadi
berakhir pada $ 60,27 setelah munculnya laporan yang menunjukkan bahwa
persediaan bensin AS naik sebesar 0,7 juta barel pekan lalu, sementara
stok distilat meningkat menjadi 1,8 juta barel. Jumlah persediaan minyak
mentah turun 4,9 juta barel pekan lalu menjadi 463,0 juta, dibandingkan
dengan ekspektasi untuk penurunan 2,1 juta barel menjadi 465,8 juta.
Di tempat lain di ICE Futures Exchange di London, minyak Brent untuk
pengiriman Agustus beringsut turun 2 sen atau 0,04% untuk diperdagangkan
pada $ 63,47 per barel. Pada hari Rabu, Brent berjangka turun 96 sen
atau 1,49%, menjadi ditutup pada $ 63,49. Penyebaran antara kontrak
Brent dan minyak mentah WTI mencapai $ 3,33 per barel, dibandingkan
dengan $ 3,22 pada penutupan perdagangan –
SUMBER: Financeroll.co.id
Tidak ada komentar :
Posting Komentar