PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Pada penutupan perdagangan Jumat dini
hari tadi harga minyak mentah masih melanjutkan trend bearish (24/7).
Harga komoditas tersebut terdesak mundur dan mencapai posisi paling
rendah sejak bulan Maret. Malam tadi dollar mengalami peningkatan
sehingga permintaan terhadap komoditas yang diperdagangkan dalam mata
uang ini berkurang jauh. Kekhawatiran mengenai pembengkakan pasokan
minyak mentah global juga turut menjadi pendorong turunnya harga.
Dollar mengalami rebound setelah sempat
mengalami pergerakan melemah. Harga minyak mentah sempat mengalami
kenaikan karena dollar sempat melemah terhadap euro. Berkurangnya
kekhawatiran mengenai kondisi Yunani telah meningkatkan minat para
investor terhadap investasi euro.
Akan tetapi dollar bergerak menguat
setelah laporan dari sektor tenaga kerja di Negeri Paman Sam menunjukkan
bahwa klaim pengangguran minggu lalu mengalami penurunan. Membaiknya
sektor tenaga kerja meningkatkan harapan bahwa Fed akan mulai menaikkan
suku bunga acuan di tahun ini. Kondisi tersebut membuat dollar bergerak
menguat.
Di akhir perdagangan Jumat dini hari
harga minyak mentah WTI untuk kontrak pengiriman bulan September yang
merupakan kontrak paling aktif saat ini mengalami penutupan pada posisi
48,45 dollar per barel. Harga minyak mentah tersebut bukukan penurunan
sebesar 74 sen atau setara dengan 1,5 persen. Posisi penutupan tersebut
merupakan yang paling rendah sejak tanggal 31 Maret lalu.
Sementara itu harga minyak mentah Brent
juga tampak mengalami penurunan. Harga minyak mentah Brent untuk kontrak
September mengalami penurunan sebesar 90 sen dan ditutup pada posisi
55,25 dollar per barel.
Pada perdagangan pagi ini harga minyak
mentah terpantau masih bergerak terbatas. Harga saat ini dan sedang
diperdagangkan pada posisi 48,69 dollar per barel.
Analyst Vibiz Research Center
memperkirakan bahwa pergerakan harga minyak mentah jenis WTI kontrak
paling aktif pada perdagangan hari ini di sesi Asia berpotensi mengalami
pelemahan lanjutan. Saat ini indikator teknikal masih menunjukkan pola
bearish yang kuat. Meskipun sudah berada dalam kondisi jenuh jual tetapi
belum ada sinyal yang mengisyaratkan bahwa harga akan bergerak rebound.
Untuk perdagangan hari ini harga minyak
mentah WTI diperkirakan akan mengalami resistance di level 50,00 dollar.
Resistance selanjutnya ada di 52,00 dollar. Jika terjadi pergerakan
yang makin melemah harga akan menemui support pada posisi 47,00 dollar
dan 45,00 dollar.
Sumber : vibiznews.com
Tidak ada komentar :
Posting Komentar