PT. RIFAN FINANCIONDO BERJANGKA - Hasil referendum pada 5 Juli 2015 di
Yunani menghasilkan 61% rakyat menyatakan “Tidak” alias menolak paket
penghematan yang diajukan kreditur Internasional.
Hal ini membuat pasar dunia bergejolak.
Mata Uang Euro tergelincir 0,8 % menjadi $ 1,1030 di bursa Asia di
Tokyo, tergelincir terhadap 16 mata uang utama. Dolar Australia
terjungkal di bawah 75 sen AS untuk pertama kalinya sejak tahun 2009.
Index S& P 500 turun 1,3 % dan indeks berjangka Jepang juga turun.
Minyak AS anjlok 3,7 %. Sepuluh tahun Treasury berjangka naik ke level
tertinggi sejak 1 Juni dan hasil Australia merosot 17 basis poin. Emas
naik 0,3 %.
Berdasarkan perhitungan dari 98% suara
masuk, 61 % menyatakan “Tidak”, sedangkan 39 % menyatakan “Ya,” menurut
Kementerian Dalam Negeri Yunani. Sebuah jajak pendapat Bloomberg
menyatakan 43 % suara menyatakan “Tidak” dan 42,5 % berniat untuk
menerima kondisi kreditur. Survei ini memiliki margin tiga poin
persentase kesalahan
Hasil referendum Yunani direspon cepat
di seluruh Eropa. Dalam beberapa jam dari proyeksi pertama, Kanselir
Jerman, Angela Merkel dan Presiden Prancis, Francois Hollande menyerukan
pertemuan puncak para pemimpin kawasan Euro pada tanggal 7 Juli, dengan
bank termasuk JPMorgan Chase & Co mengatakan keluarnya Yunani dari
Euro saat ini merupakan skenario yang paling mungkin.
Bank Sentral Eropa bertemu hari Senin
untuk membahas perpanjangan pemberi pinjaman Yunani, yang telah ditutup
selama seminggu di bawah kontrol modal yang dikenakan oleh Tsipras untuk
membendung penarikan.
Dalam pidato setelah hasil referendum,
Perdana Menteri Yunani, Alexis Tsipras menyatakan bahwa prioritas Yunani
saat ini adalah untuk mengembalikan sistem perbankan Yunani. “Saya
yakin bahwa ECB sepenuhnya menyadari sisi kemanusiaan dari krisis di
negara kita.”, demikian Tsipras menegaskan.
Sekalipun banyak muncul opini yang
memperkirakan Yunani akan keluar dari keanggotaan Uni Eropa, namun
Tsipras sendiri menyatakan tidak demikian. Tspiras menegaskan hasil
referendum yang merupakan mandate rakyat adalah bukan mandate untuk
pecah dengan Uni Eropa tapi mandat untuk memperkuat kekuatan negosiasi
untuk mencapai kesepakatan yang berkelanjutan.
Sementara pasar masih terus menantikan
perkembangan yang ada. Diperkirakan pasar masih bergejolak dengan
pelemahan mata uang Euro dan Dollar AS semakin diperkuat.
Sumber : vibiznews.com
Tidak ada komentar :
Posting Komentar