PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Kale dikenal sebagai superfood. Daunnya mirip sawi keriting berwarna
hijau tua hingga ungu dan termasuk keluarga kubis liar. Sayuran ini
sudah dikenal sejak abad pertengahan sebagai sayuran kaya akan
betakaroten, kalsium, vitamin K dan vitamin C.
Sayuran ini umumnya dikukus, ditumis atau dibuat jus sayuran. Karena nutrisinya yang super dibandingkan sayuran daun lainnya kale populer sebagai sayuran sehat untuk mereka yang menjalani pola makan sehat. Sayuran yang sedikit pahit inipun sangat populer. Bahkan 5 tahun belakangan di Amerika konsumsi kale di naik drastis sebanyak 400%!
Namun, ada kabar miring yang cukup meresahan para pencinta sayur berjenis crucifer ini. Sebuah artikel di Craftmanship Magazine yang ditulis oleh Todd Openheimer baru-baru ini menyatakan bahwa mengonsumsi banyak kale dan sayuran cruciferous lainnya seperti kembang kol, brokoli, dan kol bisa berbahaya. Karena adanya kandungan thallium.
Penemuan thallium ini merupakan hasil dari penelitian Ernie Hubbard, doktor dan ahli biologi molekular dari Marin County, California. Thallium sendiri adalah logam beracun tingkat berat yang berbahaya. Suatu hari, ia menemukan thallium di tubuh pasiennya dengan kadar yang tidak wajar.
Pasien tersebut fanatik dengan makanan sehat dan selama ini mempunyai gejala seperti kelelahan, brain fog, masalah pencernaan, mual-mual, masalah kulit serta rambut, yang merujuk ke gejala keracunan thallium tingkat rendah. Si pasien tersebut punya kadar thallium .7 ppm, yaitu 7 kali lebih besar dari tingkat thallium normal. Ia juga diketahui rutin mengonsumsi kol.
Uniknya, ketika ia berhenti mengonsumsi kol, gejala-gejala tersebut berkurang dan ia merasa jauh lebih baik. Walau yang ia konsumsi bukanlah kale, namun Ernie Hubbard menemukan adanya benang merah dari sayuran cruciferous tersebut.
Sayuran-sayuran tersebut ternyata bersifat hyperaccumulators,. Bersifat menyerap senyawa seperti thallium dengan cepat dan menyimpannya di dalam tubuhnya. Berarti sayuran tersebut bisa hidup di tanah yang beracun sekalipun.
Thallium diketahui punya sejarah yang cukup panjang di dunia. Zat biasa ditemukan di dalam racun tikus, dan ditemukan di dalam racun yang diberikan Saddam Hussein pada musuh-musuhnya. Thallium punya beberapa kelebihan, yaitu tak punya rasa, tak berbau, dan hampir tak berwarna.
Sumber : health.detik.com
Tidak ada komentar :
Posting Komentar