PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Minyak
diperdagangkan mendekati level terendah dalam 3 bulan terakhir setelah
data pemerintah AS menunjukkan pasokan minyak mentah di pusat
penyimpanan terbesar meningkat sejak April lalu.
Kontrak berjangka
sedikit berubah di New York setelah kemarin turun 3,1 %, penurunan
terbesarnya sejak 6 Juli. Stok minyak di Cushing, Oklahoma, titik
pengiriman untuk acuan minyak AS, naik untuk minggu ketiga hingga 10
Juli, menurut Administrasi Informasi Energi. Dampak dari meningkatnya
ekspor Iran tidak akan terasa sampai tahun 2016 seiring kesepakatan
nuklir dilaksanakan, menurut perkiraan perbankan termasuk Goldman Sachs
Group Inc.
Minyak rebound dari
level 6 tahun terendah telah berhenti di tengah spekulasi atas
melimpahnya pasokan global akan bertahan diiringi pengeboran AS kembali
rig ke ladang dan Iran berusaha untuk mendapatkan kembali pangsa pasar.
Sedangkan total persediaan minyak mentah AS turun pada pekan lalu,
pasokan minyak tetap berada hampir 100 juta barel di atas rata-rata 5
tahun untuk tahun ini, menurut data dari EIA.
Minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus berada di level $ 51,70 per barel di perdagangan elektronik di New York Mercantile
Exchange, naik 29 sen pada pukul 10:27 pagi waktu Sydney. Kontrak
kemarin turun $ 1,63 ke level $ 51,41, penutupan terendahnya sejak 9
April lalu. Volume semua berjangka yang diperdagangkan adalah sekitar 4 %
di bawah rata-rata 100 hari. Harga minyak turun 3 % selama tahun ini.
Brent untuk pengiriman
Agustus, yang berakhir hari Kamis, naik 40 sen pada level $ 57,45 per
barel di London berbasis ICE Futures Europe exchange. Kemarin turun $
1,46 ke level $ 57,05. Minyak mentah acuan Eropa dengan premi sebesar $
5,64 dibandingkan minyak WTI. Kontrak teraktif pada bulan September naik
38 sen ke level $ 57,50.
sumber : bloomberg
Tidak ada komentar :
Posting Komentar