PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Minyak berakhir lebih rendah pada sesi perdagangan Kamis. Ini
penurunan pertama mereka dalam tiga sesi karena tekanan dari kekuatan
dolar AS yang mendapat dukungan ekstra dari data terakhir persediaan
minyak mentah dan data produksi yang menurun. Selain itu, minyak juga
sangat tertekan oleh Dolar AS yang cendrung menguat terhadap sebagian
besar mata uang rivalnya pada hari Kamis setelah data PDB AS dirilis
dengan data yang optimis sehingga dolar menjadi beban bagi pergerakan
harga minyak.
Minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengiriman September
menumpahkan 27 sen atau 0,6%, untuk selanjutnya menetap di level $ 48,52
per barel di New York Mercantile Exchange. BRENT CRUDE pengiriman
September di ICE Futures Exchange juga kehilangan 7 sen atau 0,1% dan menetap di level $ 53,31 per barel setelah kenaikan moderat sehari sebelumnya.
WTI telah membukukan keuntungan selama dua sesi terakhir. Pada hari
Rabu, harga paokan US ini melompat 1,7% sebagai lompatan harga kedua
terbesar satu hari dalam bulan Juli Juli. WTI masih siap untuk kenaikan
mingguan berikutnya di tengah berita penurunan mingguan pada data
produksi minyak mentah AS dan data persediaan.
Tapi pedagang tampak “tidak terkesan” pada hari Kamis, karena “rally
minyak mentah tidak memiliki gerakan lanjutan atas geliat positif
sesi-sesi yang lalu,” kata Taki Tsaklanos, kepala penelitian di Sekuler
Investor. “Di samping itu, dolar AS yang melonjak memberi tekanan pada
semua komoditas,” katanya. “Dolar kembali ke atas level 50-hari
rata-rata bergerak sejak awal Juli, dan pedagang terus mengambil posisi
beli dolar.”
Tidak ada komentar :
Posting Komentar