PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Sebelumnya telah dilaporkan bahwa
tingkat kepercayaan konsumen di kawasan euro pada bulan Juni ini
dilaporkan kembali memburuk memasuki bulan ketiganya berturut-turut.
Pasalnya di bulan Juni ini, optimisme konsumen di wilayah ini semakin
terkikis karena adanya isu krisis Yunani yang sudah cukup menekan
aktivitas bisnis di wilayah ini. Seperti diketahui, Yunani akhirnya
resmi menyandang status defult atas utang IMF nya yang sudah jatuh tempo pada 30 Juni lalu.
Ditengah ketegangan politik yang dialami
Yunani dan pelemahan ekonomi global saat ini, beberapa pekan lalu Bank
Sentral Eropa (ECB) juga kembali memutuskan tetap mempertahankan suku
bunga rendahnya, tidak berubah dari bulan-bulan sebelumnya. ECB masih
mempertahankan suku bunga rendah sebesar 0,05 persen agar inflasi di
wilayah ini dapat menguat sehingga pertumbuhan ekonomi otomatis menguat.
Meski perekonomian kawasan euro masih
belum cukup kuat, nampaknya kinerja sektor manufaktur di beberapa
negara-negara utama kawasan euro berhasil menunjukkan perbaikan pada
bulan Juni ini, seperti di Prancis dan Jerman. Berdasarkan data yang
rilis hari ini (2/7), PMI manufaktur kawasan euro untuk bulan Juni
berhasil menguat ke skor 52,5 dari 52,2 yang tercatat di bulan Mei.
Dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Nampaknya peran Perancis dan Jerman
terhadap kinerja ekonomi di kawasan euro memang sangat besar. Melihat
kinerja manufaktur di kawasan euro yang masih mampu menguat ditengah
gejolak ekonomi global, diproyeksikan pertumbuhan ekonomi kawasan ini
pada kuartal kedua akan mencatat akselerasi. Komisi Uni Eropa misalnya,
sudah terlebih dahulu secara resmi mengangkat perkiraan pertumbuhan
untuk kawasan euro di tahun 2015 ini menjadi 1,5 persen dari 1,3
persen, sedangkan prospek 2016 masih dipertahankan sebesar 1,9 persen.
Meski demikian, ke depan masih cukup
banyak tantangan bagi perekonomian di wilayah euro, terutama soal krisis
Yunani yaitu apakah Grexit akan terjadi atau tidak, karena jika terjadi
tentu akan makin melemahkan kurs euro terhadap major currencies lainnya. (Lihat juga: Yunani Default dan Minta Perpanjangan Tenggat Waktu IMF, Referendum 5 Juli Terancam Batal)
Sumber : Vibiznews.com
Tidak ada komentar :
Posting Komentar