Rifan Financindo Berjangka – Pergerakan
nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta Senin
(12/1) pagi hingga siang bergerak menguat 73 poin menjadi Rp 12.557
dibandingkan posisi sebelumnya Rp 12.630 per dolar AS. Kurs rupiah
menguat bersama mata uang Asia lainnya terhadap dolar AS di pasar
global.
Meskipun tingkat pengangguran AS turun,
dolar AS cenderung kehilangan momentum penguatannya. Turunnya data
Non-Farm payrolls (jumlah upah yang dibayarkan kepada tenaga kerja di
luar pekerja pemerintahan) serta turunnya tingkat partisipasi tenaga
kerja AS mencegah dolar AS naik.
Salah satu penopang mata uang rupiah juga dipicu sentimen positif
dari dalam negeri seiring ekspektasi menurunnya tingkat inflasi.
Ditundanya kenaikan tarif listrik, ekspektasi inflasi di 2015 akan
turun. Selain itu, masih cukup kuatnya ekspektasi pelaku pasar
keuangan terhadap neraca perdagangan Indonesia menambah sentimen positif
bagi mata uang domestik.
Kombinasi antara turunnya inflasi serta perbaikan neraca perdagangan
Indonesia akan mendukung rupiah yang lebih kuat ke depannya. Laju mata
uang dolar AS tertahan seiring dengan penguatan mata uang yen Jepang
serta poundsterling Inggris setelah data indeks manufakturnya mengalami
peningkatan. Kondisi itu dapat dimanfaatkan pelaku pasar uang untuk
mentransaksikan rupiah. Laju rupiah diharapkan masih berkesempatan
mengalami penguatan lanjutan dengan adanya pengutan mata uang ’hard currency’ lainnya.
Sumber : Financeroll
Tidak ada komentar :
Posting Komentar