Rifan Financindo Berjangka - Nilai tukar rupiah pada awal perdagangan Rabu (20/1/2015), menguat terhadap dollar AS. Seperti dikutip dari data Bloomberg, mata uang Garuda dibuka menguat ke posisi Rp 12.550 per dollar AS, dibanding penutupan kemarin pada 12.576.
Menurut riset Samuel Sekuritas Indonesia, hari ini harapan adanya likuiditas tambahan oleh ECB masih akan mendorong penguatan dollar AS sehingga pelemahan rupiah bisa datang lagi.
"Akan tetapi jika likuiditas tambahan dari ECB juga berarti tambahan untuk likuiditas global, penguatan di pasar modal justru dapat menjaga kestabilan rupiah," tulisnya.
Hari ini rupiah masih dibayangi tekanan pelemahan, sentimen eksternal belum memberi ruang naik bagi mata uang Garuda ini.
Pemangkasan pertumbuhan global oleh Dana Moneter Internasional (IMF) berhasil menambah dorongan bagi penguatan dollar yang sebelumnya sudah didorong oleh harapan stimulus oleh Bank Sentral Eropa (ECB) Kamis (22/1/2015) esok. Dollar AS menguat hampir terhadap semua aset termasuk mata uang dan minyak.
Akibatnya hampir seluruh mata uang di Asia melemah terhadap dollar AS hingga kemarin sore dan hanya rupiah yang berhasil menguat. Penguatan rupiah terjadi bersamaan dengan lelang SUN yang kelebihan permintaan hingga hampir 5 kali yang juga berhasil mendorong imbal hasil SUN 10 tahun hingga ke 7,4 persen atau turun 34 bps dari level pembukaannya.
Menurut riset Samuel Sekuritas Indonesia, hari ini harapan adanya likuiditas tambahan oleh ECB masih akan mendorong penguatan dollar AS sehingga pelemahan rupiah bisa datang lagi.
"Akan tetapi jika likuiditas tambahan dari ECB juga berarti tambahan untuk likuiditas global, penguatan di pasar modal justru dapat menjaga kestabilan rupiah," tulisnya.
Hari ini rupiah masih dibayangi tekanan pelemahan, sentimen eksternal belum memberi ruang naik bagi mata uang Garuda ini.
Pemangkasan pertumbuhan global oleh Dana Moneter Internasional (IMF) berhasil menambah dorongan bagi penguatan dollar yang sebelumnya sudah didorong oleh harapan stimulus oleh Bank Sentral Eropa (ECB) Kamis (22/1/2015) esok. Dollar AS menguat hampir terhadap semua aset termasuk mata uang dan minyak.
Akibatnya hampir seluruh mata uang di Asia melemah terhadap dollar AS hingga kemarin sore dan hanya rupiah yang berhasil menguat. Penguatan rupiah terjadi bersamaan dengan lelang SUN yang kelebihan permintaan hingga hampir 5 kali yang juga berhasil mendorong imbal hasil SUN 10 tahun hingga ke 7,4 persen atau turun 34 bps dari level pembukaannya.
Sumber : Kompas
Tidak ada komentar :
Posting Komentar