JAKARTA, KOMPAS.com -
Nilai tukar rupiah diperkirakan masih akan tertekan di akhir pekan ini,
Jumat (5/9/2014). Sentimen eksternal pascapemangkasan suku bunga oleh
Bank Sentral Eropa (ECB) membuat posisi dollar AS naik.
Secara mengejutkan ECB memangkas lagi suku bunga acuannya dan berencana melakukan injeksi likuiditas melalui pembelian Efek Beragunan Aset. Dollar Index pun naik hingga 83,91 sementara euro jatuh ke 1,29 per dollar AS.
Menurut Riset Samuel Sekuritas Indonesia, penguatan
dollar AS akan sangat terasa di Asia hari ini. Sore ini GDP Euro Zone
akan diumumkan dan diperkirakan tetap di 0,7 persen secara tahunan. Di
malam hari Nonfarm payrolls dan Unemployment Rate AS dirilis, keduanya
diperkirakan membaik. Secara mengejutkan ECB memangkas lagi suku bunga acuannya dan berencana melakukan injeksi likuiditas melalui pembelian Efek Beragunan Aset. Dollar Index pun naik hingga 83,91 sementara euro jatuh ke 1,29 per dollar AS.
Rupiah sendiri masih diliputi sentimen melemah kemarin di saat dollar AS menguat di Asia. Keputusan ECB semalam berpeluang mempertahankan tekanan penguatan dollar AS hari ini di Asia termasuk atas rupiah.
Sementara itu di pasar spot, rupiah melorot mendekati ke posisi 11.800. Seperti dikutip dari data Bloomberg, mata uang garuda dibuka melemah ke level Rp 11.797,5 per dollar AS dibanding penutupan kemarin pada 11.764,8.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar