Financeroll -
Pada perdagangan Kamis (25/9) nilai tukar Rupiah berhasil menguat
meskipun tidak besar. Meski demikian, yang patut dicermati adalah mata
uang nasional ini mampu menguat di tengah penguatan dolar Amerika
Serikat (AS). Kurs Rupiah pada perdagangan hari ini diperkirakan berada
di atas level resisten Rp 11.970 per USD. Diharapkan masih adanya
sentimen positif untuk membuat Rupiah melanjutkan kenaikannya di Rp
11.956-Rp 11.935 per USD.
Menguatnya Rupiah terjadi ketika laju dolar AS menguat, setelah dirilisnya penguatan data new home sales.
Di sisi lain pelaku pasar tidak terlalu bereaksi berlebihan dalam
menanggapi komentar Gubernur The Fed, Yellen, yang meminta pelaku pasar
sabar dalam menunggu kepastian suku bunga AS. Komentar tersebut
dipersepsikan bahwa The Fed masih mencari waktu yang pas untuk menaikkan
suku bunganya dan bukan berarti dalam waktu dekat. Atas persepsi
itulah, pelaku pasar kembali mentransaksikan mata uang emerging market.
Untuk diketahui, rilis kenaikan new home sales AS
memberikan imbas positif pada laju bursa saham Asia. Selain hanya itu,
berita akan adanya pembagian dividen pada perusahaan-perusahaan Jepang
membuat pelaku pasar memburu saham-saham tersebut dan mengalihkan dari
Yen. Dengan melemahnya Yen tentu membuat laju Nikkei dan Topix bergerak
positif.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar