JAKARTA, KOMPAS.com
- Nilai tukar rupiah diproyeksikan masih variatif di tengah tarikan
sentimen dollar AS di pasar global, Kamis (4/9/2014). Hari ini mata uang
garuda mencoba memperbaiki posisinya dari pelemahan sebelumnya.
Dollar index melemah tipis setelah laporan ekonomi regional AS tidak menunjukkan perbaikan yang signifikan. Berita tersebut juga mendorong imbal hasil US Treasury 10 tahun kembali turun ke 2,4 persen. Walaupun data penjualan ritel dan service PMI Zona Euro turun euro berhasil menguat tipis.
Dollar index melemah tipis setelah laporan ekonomi regional AS tidak menunjukkan perbaikan yang signifikan. Berita tersebut juga mendorong imbal hasil US Treasury 10 tahun kembali turun ke 2,4 persen. Walaupun data penjualan ritel dan service PMI Zona Euro turun euro berhasil menguat tipis.
Menurut riset Samuel Sekuritas Indonesia, tekanan penguatan dollar AS berpeluang mereda hari ini. Petang ini ditunggu pengumuman suku bunga serta kebijakan moneter ECB. Di malam hari, ADP Employment AS ditunggu dan diperkirakan naik.
Rupiah sendiri melemah hingga kemarin sore di tengah sentimen penguatan dollar AS di pasar global. "Rupiah berpeluang menguat hari ini walaupun pelemahan tajam euro menjelang pertemuan ECB bisa membatasi ruang penguatan," tulisnya.
Adapun imbal hasil SUN 10 tahun turun tajam hingga 8,097 persen.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar