Financeroll - Masih berlanjutnya
penguatan dolar Amerika Serikat (AS) membuat laju rupiah tidak berkutik
dan pasrah tetap di zona merah. Pasalnya rupiah masih belum mendapatkan
sentimen positif dari luar negeri. Pelemahan yen Jepang dan masih
beredarnya spekulasi akan rencana The Fed menaikkan suku bunganya lebih
cepat turut masih menjadi sentimen positif bagi laju dolar AS.
Akhir pekan ini, rupiah diperkirakan akan berada di atas level
support Rp 11.793. Masih kuatnya laju dolar AS sepertinya akan sulit
bagi rupiah untuk menghadangnya sehingga akan berpeluang pelemahan
lanjutan di Rp 11.794-11.825 (kurs tengah BI).
Melemahnya yen memberikan sentimen positif buat laju Nikkei dan Topix
namun, tidak diikuti oleh laju bursa saham Asia lainnya yang masih
melanjutkan pelemahan. Rilis kenaikan inflasi bulanan China direspons
negatif pelaku pasar yang mengkhawatirkan nantinya PboC akan mengetatkan
kebijakan moneternya dan menunda stimulusnya.
Penguatan bursa saham Eropa tampaknya tidak berlanjut di hari keempat
perdagangan di pekan ini seiring aksi wait and see menahan diri
terhadap rilis data-data ketenagakerjaan AS. Rilis stagnannya inflasi
di Jerman, Italia, dan Prancis turut direspons negatif seiring penilaian
belum meningkatnya permintaan.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar