Financeroll – Tekanan
pada nilai tukar Rupiah masih terjadi saat neraca perdagangan dalam
negeri defisit. Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya mencatat neraca
perdagangan Indonesia Agustus 2014 mengalami defisit USD 318,1 juta.
Kurs Rupiah diperkirakan bergerak di kisaran Rp 12.239 – 12.50 per USD.
Faktor ekstrenal yang tidak bisa
hindari, jika kondisi ekonomi masih mengalami defisit ekspor dan impor
ada surplus kalau kita jumlahkan non migas ada surplus. Kenaikan The
Fed yang masih menjadi permasalahn tren di dunia sehingga melemahkan
nilai tukar rupiah dan nilai tukar mata uang di negara Asia.
Di sisi lain, Indonesia membutuhkan ekpor yang meningkat terutama
manufaktur karana ekspor komiditi batu bara dan kepala sawit harganya
turun. Jadi faktor luar negeri itu adanya faktor penguatan suku bunga
AS.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar