Rifan Financindo Berjangka
- Harga minyak dunia melemah pada perdagangan Senin (20/10/2014) waktu
setempat (Selasa pagi WIB), seiring dengan pasokan yang melimpah dan
tidak adanya tanda-tanda produsen Timur Tengah untuk memangkas produksi
minyak mentah.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November, turun empat sen menjadi 82,71 dollar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November, turun empat sen menjadi 82,71 dollar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Patokan Eropa, minyak mentah Brent untuk pengiriman Desember, turun 76 sen menjadi menetap 85,40 dollar AS per barel di perdagangan London.
Minyak mentah naik pada Kamis dan Jumat pekan lalu dalam sebuah jeda dari tren penurunan yang cukup stabil, yang telah memangkas lebih dari 20 persen dari harga minyak sejak pertengahan Juni.
"Pasar pada Senin disibukkan dengan melambatnya kondisi ekonomi di Eropa dan Tiongkok serta persediaan (minyak) yang lebih dari cukup," kata Gene McGillian, broker dan analis di Tradition Energy.
McGillian mengatakan, pasar juga bereaksi terhadap laporan bahwa Iran tidak akan meminta pertemuan darurat Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) untuk memangkas produksi dalam menanggapi penurunan harga.
Produsen terbesar OPEC, Arab Saudi, sebelumnya telah memberi sinyal rencana untuk mempertahankan produksi yang tinggi. "Pasar berada dalam proses mencoba untuk menemukan posisi paling bawah," kata McGillian.
Sumber : Kompas
Tidak ada komentar :
Posting Komentar