PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Minyak turun di bawah $ 40 per barel di New York untuk pertama kalinya sejak bulan April, jatuh ke kondisi Bear Market di tengah kekhawatiran bahwa banjir pasokan global akan terus berkembang.
Arab Saudi memotong harga untuk pelanggan Asia dikarenakan negara
tersebut terus berjuang untuk pangsa pasarnya. Pengebor minyak di AS
meningkatkan jumlah kilang minyak untuk minggu kelima, yang merupakan
peningkatan terpanjang sejak Agustus lalu. Persediaan minyak mentah dan
bensin AS berada di posisi musiman tertinggi dalam setidaknya dua
dekade.
Minyak telah jatuh dari level puncaknya yaitu $ 51,23 pada bulan Juni
yang lalu. Bertahannya jumlah pasokan mengacaukan ekspektasi industri,
dengan BP Plc., Royal Dutch Shell Plc., dan Exxon Mobil Corp. melaporkan
laba kuartal kedua minggu lalu yang buruk dari yang diperkirakan.
Semalam, minyak mentah West Texas Intermediate berjangka untuk
kontrak September ditutup turun $ 1,54 atau 3,7% menjadi $ 40,06 per
barel. Kontrak minyak Brent untuk bulan Oktober di bursa ICE Futures
London turun $ 1,39 atau 3,2% menjadi ditutup pada $ 42,14.
Banjir Global
Saudi Arabian Oil Co. mengatakan pada hari Minggu bahwa pihak mereka
akan menjual kargo Arab Light pada bulan September seharga $ 1,10 per
barel bawah patokan regional Asia. Harga tersebut sudah dipangkas dari
harga awal yaitu $ 1,30 dari bulan Agustus, yang merupakan penurunan
harga terbesar sejak November.
Hitungan kilang minyak AS naik 3 buah menjadi 374, tingkat tertinggi
sejak bulan Maret. Persediaan minyak mentah negara itu naik menjadi
521,1 juta barel melalui 22 Juli, menjaga pasokan lebih dari 100 juta
barel di atas rata-rata lima tahun.
Permintaan minyak mentah akan menurun dalam beberapa bulan ke depan.
Kilang minyak AS biasanya mengurangi tingkat operasinya untuk melakukan
pemeliharaan musiman setelah libur Hari Buruh pada awal September.
Sementara itu, produsen minyak mentah negara Libya bekerja untuk
melanjutkan pengiriman minyak dari tiga port. Langkah ini mungkin akan
meningkatkan produksi sebanyak tiga kali lipat tetapi hanya setelah
blokade atas ladang minyak yang memasok port diangkat. National Oil
Corp. sekarang akan mulai bekerja untuk me-restart ekspor dari pelabuhan
Ras Lanuf, Es Sider dan Zueitina.
sumber : financeroll.co.id
Tidak ada komentar :
Posting Komentar