PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Spekulasi bahwa pernyataan Janet Yellen pada akhir pekan ini justru untuk meredakan pergunjingan mengenai kenaikan suku bunga diakhir tahun, membuat harga emas berbalik naik. Untuk pertama kalinya dalam tiga hari terakhir ini harga emas naik kembali.
Pasar menunggu pernyataan Janet Yellen
dalam pertemuan para bankir di Jackson Hole pada akhir pekan ini. Disisi
lain, data ekonomi AS akan menjadi pijakan penting pergerakan harga
emas minggu ini. Emas memang telah siap diri untuk mengantisipasi
jeleknya data ekonomi AS pada pekan ini dan kemungkinan
pernyataan-pernyataan yang bernada melunak atas rencana kenaikan suku
bunga Bank Sentral AS. Oleh sebab itu, harga emas masih bertahan diatas
$1.350 per troy ons. Meredanya spekulasi ini menjadi peluang harga emas
naik, dimana Dolar AS terdepresiasi atas sejumlah mata uang besar
lainnya. Alhasil, investor melirik kembali emas sebagai tujuan investasi
untuk pengamanan aset.
Harga emas pada perdagangan berjangka di
hari Selasa (23/08) ditutup naik sebesar 0,2 persen untuk kontrak
pengiriman bulan Desember pada harga $1.346,10 per ons. Pada dua hari
perdagangan sebelumnya, harga emas menurun 1%. Sepanjang tahun ini,
harga emas telah naik 27%. Kenaikan ini didorong dengan sikap The
Federal Reserve yang menahan diri untuk tidak menaikkan suku bunga.
Harga emas mendapat tekanan pada
perdagangan hari Senin paska pernyataan yang bernada memperkuat
kemungkinan naiknya suku bunga oleh Wakil Gubernur Bank Sentral AS,
Stanley Fischer pada hari Minggu di Colorado, AS. Sebelumnya, Gubernur
Bank Sentral AS wilayah San Fransisco, John William serta Gubernur Bank
Sentral Wilayah New York William Dudley membuat pernyataan yang
mengisyaratkan dalam pertemuan reguler The Federal Reserve dibulan
September akan membahas kenaikan suku bunga.
Sementara itu, nilai ekspor emas Swiss
meningkat sebesar 13% menjadi 192 ton pada bulan Juli kemarin. Ini
merupakan ekspor tertinggi dalam sebulan semenjak bulan Desember,
demikian menurut data yang dilansir oleh Swiss Federal Customs
Administration. Ekspor emas Cina juga melonjak sebesar 22% menjadi 22,5
ton, sementara pengiriman emas ke India sendiri turun 21% menjadi hanya
16,2 ton, menurut data yang dilansir oleh Bloomberg.
Pada toko-toko perhiasan emas, dijumpai
konsumen yang menjual perhiasan-perhiasan emas mereka ditengah kenaikan
harga saat ini. Hampir semua penambang emas saat ini menahan diri, untuk
memenuhi permintaan emas, mereka lebih banyak melebur
perhiasan-perhiasan emas termasuk emas-emas yang dipergunakan dari
papan-papan perlengkapan elektronik. Harga emas memainkan peran penting
dalam industri pengolahan daur ulang emas seperti saat ini.
Saat harga emas anjlok hingga 45% dari
harga puncaknya ditahun 2011, peleburan emas mengalami penurunan drastis
pula. Menurut data World Gold Council, mencapai titik terendah dalam
delapan tahun pada 2015 silam. Kondisi ini berubah disemester pertama
tahun ini. Peleburan emas mengalami kenaikan terlebih pada bulan Juli
kemarin harga emas mencapai puncak di $1.375,34 per ons. Catatan harga
emas ini sekaligus memecahkan rekor kenaikan tertinggi selama satu
semester sejak 1974.
Naiknya harga emas ditahun ini membuat
kenaikan penjualan perhiasan emas dan remah-remah emas untuk didaur
ulang. Selama satu semester pertama di tahun ini, daur ulang emas
meningkat sebesar 10% dibandingkan periode yang sama ditahun lalu,
demikian menurut World Gold Council. Kenaikan angka daur ulang emas ini
akan menjadi catatan dimana pertama kalinya dalam setahun terjadi
peningkatan sejak 2009. Memang naiknya harga emas ditahun ini
mengejutkan dan membuat para pemilik perhiasan yang merasakan perhiasan
mereka sudah terlalu kuno desainnya, atau tidak lagi menginginkan untuk
menyimpannya, akhirnya menjual ke pedagang. Bersama dengan koin emas dan
remah-remah emas lainnya, akhirnya didaur ulang kembali.
Lebih dari sepertiga suplai emas
batangan dunia lazimnya berasal dari daur ulang emas ini. Memang
pembelian perhiasan-perhiasan emas dari tempat gadai oleh
perusahaan-perusahaan emas mengalami penurunan dalam tiga tahun terakhir
ini. Namun kini nampaknya telah mengalami perubahan dengan proyeksi
harga emas yang menjanjikan ditahun ini. Diperkirakan akan terjadi
lonjakan harga emas yang paling besar semenjak 2010. Masyarakat yang
enggan berlama-lama menyimpan emasnya, sudah banyak yang menjual
perhiasannya. Para pendaur ulang emas ini akan meningkatkan kapasitas
produksinya dan pedagang emas pun juga melihat, bagaimana perubahan
pasar ini terjadi.
sumber : financeroll.co.id
Tidak ada komentar :
Posting Komentar