Rifan Financindo Berjangka -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali
memperlihatkan laju variatifnya. IHSG sempat mengalami kenaikan dan
kecenderungan melemah, meski di akhir sesi masih mampu ditutup di zona
hijau.
“Mulai melemahnya laju bursa saham AS dan Eropa sempat mempengaruhi laju IHSG di mana pelaku pasar masih dalam posisi untuk profit taking,” kata kata analis Woori Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Senin (8/12/2014).
Di sisi lain, turunnya cadangan devisa per November 2014 menjadi US$
111,14 miliar dari US$ 111,97 miliar sempat memberikan sentimen
negatif. “Akan tetapi, pelemahan yang terjadi masih dapat ditahan dengan
laju bursa saham Asia yang masih menghijau dan laju rupiah yang
akhirnya mampu terapresiasi,” ujarnya.
Menurut Reza, ini juga disebabkan pelaku pasar masih dalam posisi profit taking pasca-IHSG
kembali menyentuh level 5.200 lebih. Namun, kembali tidak kuat dan
kembali menurun. “Beruntung masih berlanjutnya penguatan saham-saham
agri dan manufaktur mampu mempertahankan laju IHSG di zona hijau,”
terangnya.
Adapun transaksi asing tercatat nett sell (dari net sell Rp -5,56 miliar menjadi net sell Rp -737,03 miliar).
Reza menuturkan bahwa pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan akan berada pada rentang support 5.165-5.178 dan resisten 5.194-5.211. Gravestone doji di bawah area upper bollinger band (UBB).
MACD masih mencoba untuk melanjutkan kenaikan, meski terbatas dengan
histogram positif yang mendatar. RSI, Stochastic, dan William’s
%R tertahan pelemahannya.
Laju IHSG sempat melampaui target resisten (5.187-5.204), namun tidak
kuat dan berbalik turun meski masih dapat bertahan di atas kisaran area
target support (5.145-5.163).
“Tidak jauh berbeda dengan sebelumnya di mana masih adanya aksi profit taking membuat
potensi kenaikan IHSG masih terhambat, meski masih diimbangi
dengan adanya aksi beli. Pola variatif cenderung naik tipis masih dapat
terjadi. Meski masih ada potensi naik, namun tetap
cermati potensi pelemahan lanjutan,” tutupnya.
Sumber : Financeroll
Sumber : Financeroll
Tidak ada komentar :
Posting Komentar