JAKARTA, KOMPAS.com
- Nilai tukar rupiah akan menunggu respon pasar atas pasangan calon
presiden-wakil presiden yang bakal diumumkan Senin (19/5/2014) ini.
Mengalirnya dana investor asing ke aset rupiah diharapkan mempertahankan
posisi terakhirnya.
Dari eksternal, baiknya data Amerika Serikat belum mampu menandingi tendensi investor global ke negara-negara berkembang. Dollar Index yang menguat justru hanya ditopang oleh pelemahan euro akibat rencana European Central Bank untuk terus mendorong perekonomian yang stagnan. Yield US Treasury 10 tahun berada di kisaran 2.5 persen, level terendah semenjak Oktober 2013.
Rupiah menguat tajam, begitu juga mata uang Asia. Pelemahan dollar AS yang signifikan terjadi di pasar Asia hingga Jum’at (16/5/2014) sore seiring dengan terpuruknya yield obligasi AS. Belum ada juga data menggembirakan datang dari sisi negara berkembang.
Asing masih masuk secara agresif ke aset rupiah; di perdagangan akhir pekan lalu asing mencatat pembelian bersih hingga Rp 2,1 triliun.
Riset Samuel Sekuritas Indonesia menyatakan dari sisi domestik tidak ada yang lebih penting ditunggu dibandingkan nama-nama capres dan cawapres. Rupiah diperkirakan di kisaran Rp 11.400-11.500 dengan kecenderungan melemah.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar