JAKARTA, TRIBUN - Nilai
tukar diproyeksikan masih melanjutkan pelemahannya pada perdagangan
Rabu (21/5/2014). Tekanan kembali datang dari penurunan yang
diproyeksikan menggelayuti Indeks Harga Saham Gabungan.
Rupiah melanjutkan koreksinya bersama-sama dengan mata uang Asia hingga Selasa (20/5/2014) sore. Rupiah menjadi pemimpin di dalam pelemahan di saat IHSG terpangkas 2,37 persen.
Rupiah melanjutkan koreksinya bersama-sama dengan mata uang Asia hingga Selasa (20/5/2014) sore. Rupiah menjadi pemimpin di dalam pelemahan di saat IHSG terpangkas 2,37 persen.
Di pasar spot, seperti dikutip dari Bloomberg, pagi ini rupiah dibuka melemah ke posisi Rp 11.502,5 per dollar AS dibanding penutupan kemarin pada 11.490.
Menurut riset Samuel Sekuritas Indonesia, euforia politik yang muncul di awal pekan berbalik menjadi faktor pendukung pesimisme investor.
"Hari ini pelemahan rupiah diperkirakan berlanjut. Kondisi tak ramah bagi rupiah juga dipicu sentimen eksternal," sebutnya.
Euro terus tertekan terhadap dollar AS di saat aksi beli justru terjadi pada US Treasury. Inflasi produsen Jerman yang kembali negatif mendorong pelemahan euro.
Selain data neraca transaksi berjalan serta Tingkat Keyakinan Konsumen Zona Eropa, dini hari nanti penting untuk ditunggu minutes meeting FOMC meeting bulan April. (Robertus Benny Dwi Koestanto/kompas.com)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar