PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Minyak mentah berjangka ditutup lebih rendah karena investor
terus menganalisis kembalinya Iran ke pasar energi global dan laporan
dari permintaan tahunan di Tiongkok sementara harga minyak tetap di
dekat posisi terendah 12 tahun.
Di New York Mercantile Exchange, minyak mentah WTI untuk pengiriman
Maret menetap di $ 29,62, turun 0,80 atau 2,62%. Minyak mentah berjangka
AS tetap dekat posisi terendah tahunan dari sesi Jumat lalu ketika
mereka mencapai titik terendah dari $ 29,13 per barel.
Di Intercontinental Exchange (ICE), Brent crude untuk pengiriman
Maret ditutup pada $ 28,84, naik 0,29 atau 1,02%. Terlepas dari
keuntungan tersebut, minyak North Crude sea masih anjlok lebih dari 22% pada bulan Januari.
Investor terus bereaksi terhadap pengumuman Implementation Day
di hari Sabtu setelah laporan dari Badan Energi Atom Internasional
(IAEA) menemukan bahwa negara Teluk Persia menyelesaikan langkah-langkah
yang diperlukan untuk membatasi program pengujian nuklirnya. Penilaian
tersebut membantu membuka sebuah perkumpulan sanksi ekonomi jangka
panjang yang membatasi ekspor Iran sekitar 1 juta barel per hari. Iran
diperkirakan akan meningkatkan ekspor sebesar 500.000 barel per hari
sebelum meningkat menjadi total 1 juta barel per hari dalam enam sampai
tujuh bulan.
Kembalinya Iran ke pasar global dipandang sebagai bearish untuk minyak mentah, yang telah menurun lebih dari 70% selama 19 bulan terakhir di tengah banjir pasokan di seluruh dunia.
sumber : financeroll.co.id
Tidak ada komentar :
Posting Komentar