PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Dolar AS jatuh terhadap yen pada hari Kamis setelah sebuah laporan
muncul bahwa pembuat kebijakan ditekan untuk memungkinkan kebijakan
devaluasi tajam mata uang yuan. Laporan, yang diterbitkan oleh Reuters,
membuat mata uang dollar kembali ke level terendah terhadap mata uang
Jepang dalam lebih dari empat bulan.
USDJPY diperdagangkan pada level ¥ 1.117,58 akhir sesi hari Kamis di
New York, dibandingkan dengan level ¥ 118,67 pada akhir sesi hari Rabu.
Mata uang jatuh ke level ¥ 117,33 di awal sesi, level terendah sejak 24 Agustus, setelah Shanghai Composite SHCOMP turun 7% hanya dalam 30 menit, yang memicu pemutus sirkuit untuk mengakhiri perdagangan. Para analis pasar mengatakan aksi jual di saham Cina, bersama dengan depresiasi nilai yuan, memicu penurunan besar dalam ekuitas global dan aset berisiko lainnya.
Mata uang negara-negara emerging juga terkapar cukup parah karena
pelemahan harga komoditas akibat pelandaian harga minyak dunia dan
perlambatan ekonomi Tiongkok. “Jika Anda seorang eksportir komoditas,
salah satu pelanggan utama Anda akan menjadi kurang mampu membayar
barang yang mereka beli dari Anda,” kata Steve Englander, kepala global
G-10 strategi mata uang di Citigroup.
Di tempat lain, EURUSD menguat terhadap dolar karena pedagang membeli
kembali Euro setelah keluar dari aset berisiko dari mata uang emerging
market. Euro diperdagangkan di level $ 1,0937 akhir sesi hari Kamis,
kenaikan terbesar sejak pertemuan Bank Sentral Eropa bulan Desember,
dibandingkan dengan level $ 1,0778 akhir sesi hari Rabu di New York.
Pound diperdagangkan pada level $ 1,4624, dibandingkan dengan level $
1,4633 sehari sebelumnya.
sumber : financeroll.co.id
Tidak ada komentar :
Posting Komentar