Rifan Financindo Berjangka - Jika tiga tahun lalu Kodak resmi
mengumumkan kebangkrutannya, tahun lalu pabrikan asal Amerika tersebut
menyatakan diri siap bangkit di bawah kepemimpinan CEO Jeff Clarke.
Banyak orang pesimis dengan angan Kodak untuk kembali menjadi patron
industri teknologi. Tapi Clarke, bersama sekitar 8.000 pekerja Kodak
yang masih bertahan punya strategi untuk kemajuan Kodak.
Dilansir KompasTekno, Kamis (26/3/2015) dari NYTimes,
Clarke mengatakan ada beberapa teknologi yang sudah siap digarap Kodak
dari beberapa tahun lalu namun seakan sengaja dianggurkan. Salah satunya
adalah paket sensor untuk smartphone layar sentuh. "Kita kehilangan
kesempatan-kesempatan besar," katanya.
Kini, bersama dengan 300 ilmuwan dan teknisi yang bekerja di
laboratorium bawah tanah Kodak, Clarke berikrar bakal segera memasarkan
sensor smartphone layar sentuh yang murah dan mampu bersaing. Namun,
belum jelas kapan produk tersebut bakal ditelurkan.
Seperti diketahui, sensor kamera merupakan komponen yang sangat vital pada smartphone. Selama ini, Sony dikenal sebagai pemasok komponen ini ke berbagai vendor smartphone, termasuk iPhone.
Seperti diketahui, sensor kamera merupakan komponen yang sangat vital pada smartphone. Selama ini, Sony dikenal sebagai pemasok komponen ini ke berbagai vendor smartphone, termasuk iPhone.
Clarke mengakui butuh kerjasama dengan beberapa perusahaan untuk
mewujudkan produk tersebut. Saat ini, sudah ada beberapa investor yang
mau bermitra dengan Kodak. Salah satunya adalah perusahaan Serengeti.
"Kami berinvestasi di Kodak karena perusahaan tersebut menarik,
memiliki kekayaan aset, dan kisah yang menakjubkan di bidang teknologi
khususnya percetakan," kata founder Serengetu Jody LaNasa.
Selain Sengeti, adapula Bobst, perusahaan Swiss pembuat mesin untuk
kotak kartu yang mau berinvestasi untuk Kodak. "Bobst tertarik untuk
menggunakan teknologi percetakan digital Kodak dalam mengemas produk
kami. Ini bakal jadi revolusi bagi produk kami," kata CEO Bobst
Jean-Pascal.
Untuk fokus mengemas sensor smartphone, Clarke telah
membentuk divisi baru, yakni Kodak Technology Solutions. "Tantangannya
adalah, khalayak telah semakin beragam," kata Eric-Yves Mahe, kepala
Kodak Technology Solutions.
Maksudnya, dengan keragaman teknologi dan cara pandang khalayak, maka
makin menantang bagi industri teknologi untuk mengakomodir semua
kebutuhan khalayak dalam satu produk. Kita tunggu saja kapan produk
teranyar Kodak bakal direalisasikan.
Sumber : Kompas
Tidak ada komentar :
Posting Komentar