Rifan Financindo Berjangka - Nilai
tukar rupiah terhadap dollar AS pada awal pekan ini makin terpuruk. Pada
awal perdagangan di pasar spot, rupiah dibuka pada level 12.994 atau
melemah 18 poin dibanding penutupan akhir pekan lalu di posisi 12.976.
Hingga pukul 09.04 WIB, seperti dikutip dari data Bloomberg, mata uang garuda melorot ke posisi Rp 13.050 per dollar AS.
Rupiah Senin (9/3/2015) ini, kembali diuji kekuatannya pada perdagangan. Akhir pekan lalu Indeks dollar AS naik tipis setelah tingkat pengangguran dan pertambahan tenaga kerja non-pertanian diumumkan membaik. Hal itu kembali membangkitkan harapan kenaikan suku bunga the Fed di tahun ini.
Berita positif datang dari Tiongkok dengan surplus perdagangan yang naik. Negosiasi antara Yunani dan Uni Eropa akan dimulai kembali menjelang jadwal pembayaran bunga utang Yunani. Meski indeks dollar AS terus naik, rupiah menguat tipis hingga Jumat (6/3/2015) sore pekan lalu.
Dampak positif diluncurkannya QE oleh ECB sepertinya mengungguli dampak negatif penguatan dollar AS di pasar global.
Menurut riset Samuel Sekuritas Indonesia, cadangan devisa yang naik menunjukkan aliran dana asing yang deras ke Indonesia serta keengganan BI melakukan intervensi terhadap pelemahan rupiah. Rupiah diperkirakan kembali menguat hari ini.
Sumber : Kompas
Tidak ada komentar :
Posting Komentar