Rifan FInancindo Berjangka - Indeka
Harga Saham Gabungan (IHSG) awal perdagangan Senin (16/3/2015),
berlangsung fluktuatif. IHSG sempat dibuka turun ke posisi 5.415,47,
sebelum merangkak naik menembus zona hijau.
Hingga pukul sekitar 09.20 WIB, IHSG bertambah 5,94 poin menjadi 5.432,41. Tercatat 72 saham naik, 80 saham turun, dan 74 saham stagnan. Adapun nilai transaksi mencapai Rp 677,13 miliar dengan volume 800,37 juta lot saham.
Hari ini IHSG diproyeksikan bergerak variatif. Pelaku pasar siap merespon sejumlah data terbaru di awal pekan ini.
IHSG akhir pekan lalu gagal ditutup di teritori positif, terkoreksi 13,366 poin (0,25%) di 5.426,466. Koreksi IHSG terutama akibat tekanan jual pemodal asing terhadap sejumlah saham unggulan perbankan seperti saham BRI dan BCA. Sejak awal tahun rupiah telah melemah 6 persen.
Pelemahan rupiah tersebut lebih disebabkan dampak eksternal penguatan dollar AS atas sejumlah mata uang dunia menyusul kebijakan pelonggaran moneter yang diambil sejumlah bank sentral di banyak negara di dunia di tengah tren pemulihan ekonomi AS. Pelemahan rupiah yang sudah menembus Rp 13.000 membuat resiko pasar cenderung meningkat sehingga pemodal asing cenderung melepas portofolionya.
Selama sepekan terakhir penjualan bersih asing di pasar saham mencapai Rp 2,37 triliun, setelah sejak awal Februari lalu hingga pekan pertama Maret asing mencatatkan pembelian bersih Rp 11,55 triliun.
Sementara Wall Street akhir pekan lalu bergerak di teritori negatif, ditutup terkoreksi masing-masing 0,82 persen dan 0,61 persen di 17.749,31 dan 2.053,40. Harga minyak mental kembali anjlok 4,4 persen di 45 dollar AS per barrel.
Pasar kembali mengkhawatirkan rencana kenaikan tingkat bunga The Fed menjelang pertemuan pekan ini. Sebelumnya banyak pihak meyakini kenaikan tingkat bunga The Fed akan terjadi pertengahan tahun ini yang menjadi pemicu utama penguatan dolar AS dan menyebabkan anjloknya harga komoditas. Spekulasi kenaikan tingkat bunga telah menyebabkan terjadinya fluktuasi pasar saham.
Pada perdagangan awal pekan ini, menurut riset First Asia Capital, IHSG diperkirakan akan kembali bergerak fluktuatif dipengaruhi pergerakan rupiah atas dolar AS yang cenderung melemah dan anjloknya harga komoditas. IHSG akan bergerak dengan support di 5.390 dan resisten di 5.450 berpeluang kembali terkoreksi.
Sumber : Kompas
Tidak ada komentar :
Posting Komentar