Rifan Financindo Berjangka – Pergerakan
laju IHSG pada perdagangan Rabu (11/3) diperkirakan berada pada
rentang support 5.395-5.400 dan resisten 5.468-5.478.
Secara teknis,
meeting lines bertahan di atas area middle bollinger band (MBB).
Moving Average Convergence-Divergence (MACD) kembali turun dengan
histogram negatif yang lebih rendah. Relative Strength Index (RSI),
Stochastic, dan William’s %R mencoba bertahan dari penurunan.
Laju IHSG mampu bertahan di area target
resisten (5.458-5.490) dan sempat bergerak di bawah area target support
(5.420-5.432). Dengan akhir yang positif tentunya berharap dapat
berlanjut pergerakan positif tersebut. Meski demikian, perlu dicermati
rilis data-data makro seperti dari Tiongkok yang dapat mempengaruhi laju
IHSG. Meski masih ada potensi pembalikan arah naik bagi IHSG namun,
jika laju bursa saham global kembali melemah tentu akan menutup peluang
kenaikan tersebut. Terlebih jika masih diiringi pelemahan nilai rupiah
dan aksi jual investor asing. Tetap cermati sentimen yang ada.
Sementara untuk sejumlah saham yang layak dipertimbangkan, antara
lain: Saham PT Indofood Sukses Makmur (INDF) dalam kisaran
support-resisten Rp7.250-7.625. Bullish engulfing bertahan di area
Middle Bollinger Band (MBB). Volume beli mulai naik diiringi peningkatan
stochastic. Trading buy selama bertahan di atas Rp 7.425 per saham.
Saham PT AKR Corporindo (AKRA) dalam kisaran support-resisten Rp
4.985-5.250. Three inside up dekati Upper Bollinger band (UBB).
William’s %R dan MFI beriringan naik. Target resisten Rp 5.125 dapat
terlampaui. Trading buy selama bertahan di atas Rp 5.125. Saham PT
Siloam International Hospital (SILO) dalam kisaran support-resisten Rp
13.400-13.975. Hanging man lewati upper Bollinger band (UBB). Volume
jual mulai meningkat diikuti mulai terbatas peningkatan Relative
Strength Index (RSI). Target resisten Rp 14.075 gagal tercapai. Trading
sell jika Rp 13.700 gagal bertahan.
Berikutnya saham PT Matahari Putra Prima
(MPPA) dalam kisaran support-resisten Rp 4.000-4.135. Bullish harami
cross. Relative Strength Index (RSI) berbalik naik diikuti peningkatan
%relative performance. Trading buy selama bertahan di atas Rp4.070.
Saham PT Winterar Offshore Marine (WINS) dalam kisaran support-resisten
Rp700-765. Hammer di area UBB. Stochastic bergerak turun diikuti
penurunan MFI. Target resisten Rp780 gagal tercapai. Trading sell jika
Rp715 gagal bertahan. Saham PT Lippo Cikarang (LPCK) dalam kisaran
support-resisten Rp11.700-12.350. Separating lines dekati UBB. Mass
index bergerak naik diikuti peningkatan MFI. Target resisten Rp12.100
terlampaui. Trading buy selama bertahan di atas Rp12.200.
Pada perdagangan Selasa (10/3), IHSG
ditutup menguat 18,294 poin (0,34%) ke posisi 5.462,928. Sepanjang
perdagangan Selasa, indeks mencapai level tertingginya 5.471,282 atau
menguat 26,648 poin dan mencapai level terlemahnya 5.407,567 atau turun
37,067 poin. Sempat mengalami pelemahan di awal perdagangan, laju IHSG
akhirnya mampu kembali berada di zona hijau seiring kembalinya aksi beli
pelaku pasar memanfaatkan pelemahan mayoritas harga saham sebelumnya.
Kemungkinan juga, indeks merespons pembalikan arah bursa saham AS yang
berakhir hijau setelah adanya pemberitaan kesepakatan merjer akuisisi
dari beberapa emiten dan rilis turunnya labor market conditions index
yang turut mendukung positifnya laju bursa saham AS.
Pola ini sempat terjadi pada akhir
Januari lalu di mana laju IHSG mengalami pelemahan hingga menyentuh
level terendahnya di 5.208 dan di hari berikutnya bergerak naik hingga
mampu ditutup di level 5.277. Begitupun saat pertengahan Februari lalu
di mana sempat melemah ke 5.320 dan di hari berikutnya mampu ditutup
naik di 5.337. Dengan pola yang sama, laju IHSG kali pun kurang lebih
memiliki kesamaan pola. Meski IHSG mampu menguat namun, laju tersebut
diiringi dengan masih berlanjutnya pelemahan laju dolar AS dan
kembalinya asing mencatatkan aksi jual. Investor asing kembali melakukan
nett sell (dari net sell Rp 283,25 miliar menjadi net sell Rp 484,96
miliar).
Sumber : Financeroll
Tidak ada komentar :
Posting Komentar